chapter 4

27 3 0
                                    

"Yakin banget sih lo gak bakal suka sama gue?"
~Arbie

"Pagiii Velyciaa...."Seorang cowok dengan senyuman khasnya datang dengan membawa sekotak roti ditangannya,dan menghampiri Vely yang sedang duduk dikursinya.

"Vel,pangeran kodok lo noh"Ucap Shella pada Vely yang masih fokus menatap layar hp-nya.

"Minggir lo jelmaan toa!gue mau ngapel ama calon pacar gue dulu"Ucap Axel dengan bangganya.

"Aelah...pantat beruk!Lo kira Vely mau apa sama lo?!"Ejek Shella kesal.

"Brisik lo berdua!keluar sana kalo mau ribut!"kesal Vely.

"Nih Vel...gue bawaain roti buat lo sarapan,gue jamin deh lo pasti suka"Ucap Axel dengan senyuman lebarnya,sambil menyerahkan kotak makan yang ia bawa pada Vely.

Vely menarik nafas kesal menghadapi makhluk seperti Axel,sudah berulang kali Vely menolak cintanya,namun tetap saja Axel tak pernah jerah untuk mendapatkan perhatiannya dengan berbagai cara receh yang membuat Vely geleng-geleng kepala.
"Axel...kan gue udah pernah bilang...gue slalu sarapan dirumah...jadii lo gak usah pake bawain rori buat gue"Jelas Vely dengan penuh kesabaran.

"Yahh...yaudah dehh nanti lain kali gue..."belum sampai pada kalimat terakhir,bell masuk berbunyi"udah sana lo pergi bentar lagi guru dateng!!"usir Shella pada Axel.
"ck!iye iyee...gue pergii"Ucap Axel kesal lalu pergi meninggalkan tempat Shella dan Vely.

*********
     Arbie dan Gerald melewati koridor sekolah yang sudah mulai rame karna jam istirahat.
"Rald disini ada rooftop gak si?"tanya Arbie.

"Ada lah...ya kali sekolah segede gini kaga punya rooftop"Balas Gerald.

"Hm..lo sering kesana?"tanya Arbie.

"Pernah si...cuma gak sering.males gue tangganya kebanyakan cuyy....nguras tenaga"jawab Gerald seadanya.yang dibalas anggukan paham oleh Arbie.

     "Velycia lo pesen makanan buat diliatin doank hah?!"ucap Shella geram melihat sahabatnya yang dari tadi menghiraukan makanannya dan terfokus dengan Hp-nya.

"iya iya...nih gue makan"ucap Vely lalu memasukkan sesendok siomay kedalam mulutnya.

"Vel tau gak?"tanya Shella pada Vely yang sekarang tengah fokus dengan makanannya.

"Gak lah,kan lo belum ngasih tau"balas Vely.

"iya juga sih...yaudah nih gue kasi tau"ucap Shella.
"jadi tuh...kan tadi pagi gue berangkat bareng pacar gue tuhh"
Vely mengerutkan keningnya"Tunggu,sejak kapan lo punya pacar?"tanya Vely.

"Bukannya gue udah pernah cerita ya?"tanya Shella.
"kapan?gue gak tau"jawab Vely.

"Ah udahlah masalah pacar gue,nanti gue jelasin belakangan"

"oke...sekarang lo mau cerita paan?"tanya Vely sekali lagi.

"kan gue dianter sampe depan gerbang tuh,ama pacar gue...eh Kak Arbie tuh dateng pake motornya"lalu Shella menyedot sedikit es-nya."Dan ternyata....Kak Arbie itu temen sekolahnya pacar gue dulu"sambung Shella.

"Lah urusannya ama gue apaan?"tanya Vely heran.

"Bentar elahh gue belum slesai"kesal Shella.

"okeoke lanjut"

"Terus waktu pagi tadi sebelum masuk kelas...Kak Arbie minta nomer Hp lo"Vely yang sedang mengucah siomaynya reflex tersrdak."Aelahh...pelan-pelan napa makannya"ucap Shella sambil menyodorkan minum pada Vely.

"Terus lo kasih nomer Hp gue?"tanya Vely tajam.
Dan dengan polosnya Shella mengangguk dengan wajah tanpa dosanya."Kenpa lo gak bilang gue duluuuu"Protes Vely pada sahabatnya itu.

"Ya...nomer Hp doank elahh Vel,lagian kenapa si...kaya gak suka banget lo sama kak Arbie??"

"Nih gue kasih tau ya sama lo...gak ada alesan buat gue suka sama orang kaya dia itu,dan gue pastiin gue"ucap Vely sambil menunjuk dirinya sendiri"gak akan pernah suka sama makhluk predator kaya dia!"sambungnya dengan penuh penekanan.

"Siapa yang lo bilang predator itu hah?!"
Mendengar itu Vely dan Shella saling melempar tatapan takut,Shella yang sudah tau bahwa itu suara Arbie,memberika tatapan isyarat pada Vely untukenoleh kebelakang.
Vely sudah tau bahwa itu suara Arbie,akhirnya ia pun menolehkan wajahnya kebelakang,dan benar saja cowo itu sudah berdiri tegap dibelakangnya.
Arbie menaikkan satu alisnya mengartikan sebuah pertanyaan.
"siapa?"tanyanya sekali lagi.

"Emang kenapa kalo gue sebut lo predator hah?!"balas Vely tak biasa.

"Gue mau nanya deh sama lo"ucap Arbie lalu mengambil posisi duduk disamping Shella tepatnya berhadapan dengan Vely"Sifat gue yang mana yang lo anggep predator?"sambungnya.

Vely menelan salivanya saat mengingat kejadian dikantor waktu itu,ia tak mungkin menjelaskan pada Arbie bahwa ia sangat membencinya karna kejadian waktu itu.

"Gak bisa jawab kan lo?"ucap Arbie.sedangkan Vely hanya diam lalu berpura-pura memainkan Hp-nya.
"Oh ya...Yakin banget si lo gak bakal suka sama gue"Ucap Arbie santai.

"ck mau lo apa sih!"kesal Vely,ia selalu kesal jika menghadapi Arbie dan bagaimana dengan Shella,ia hanya duduk manis melihat perdebatan antara Vely sahabatnya dan Arbie.

"Gue cuma mau ngingetin lo,hati-hati sama ucapan lo tuh...kalo ketelen sendiri kan pahit"Ucap Arbie lalu melenggang pergi meninggalkan Vely dan Shella tanpa pamit.

"Ihh ngeselin banget sihh!lo liat sendiri kan Shell,gimana ngeselinnya tu orang"ucap Vely kesal.

"Hehe...sabar ya Vel,maklum lo nya ngegemesin sih,jadi kak Arbie seneng seh gangguinnya"Ucap Shella.

"Bacot lo!"umpat Vely lalu pergi meninggalkna Shella yang masih duduk manis ditempatnya.

"yah yahh...gue ditinggalin,Vel..Vely...laknat lo!"

Bad liarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang