Strawberry and Cigarettes™WooSan

Long Night

.
.
°Strawberry and Cigarettes°
.
.

San terbangun karena dering telepon masuk dari ponsel nya.

Tanpa melihat sang pemanggil, San langsung menggeser ke tombol accept pada ponselnya.

"halo?" gumam San, dengan suara khas bangun tidurnya

Tak terdengar jawaban apapun dari sana, malah kekehan kecil yg terdengar.

"baru bangun?"

Tunggu, suaranya...

San menjauhkan ponselnya dari telinganya, lalu mengumpat pelan saat membaca nama pemanggil.

"W-wooyoung, ada apa?"

"begini, sekarang Cafe lagi ada diskon besar-besaran, setiap pembelian Coffee dapat Croissant atau roti gratis, kamu ga mau mampir?"

San melebarkan matanya, ia langsung bangun dari tempat tidurnya.

Gratis! Mana mungkin San melewatkan hal ini!

"Mampir dong! Aku mau siap-siap kesana! Sisain aku satu Croissant nya Wooyoung~"

"of course, aku juga ga sabar ngerasain bibir kamu, see ya~"

Ppip!

Telepon pun terputus.

Bukan nya langsung mandi dan bersiap, San malah memandang ponsel nya yg layarnya telah menjadi hitam.

Tiba-tiba saja San teringat kejadian tadi malam.

.
.
°Strawberry and Cigarettes°
.
.

Kedua Pemuda itu tengah duduk berdampingan di kursi taman sambil mengobrol kecil.

"Are you a barista?" tanya San.

"Yea, aku kerja disana, Cafe itu punya temen kuliahku"

San mengangguk kecil, tangan lentiknya memainkan tali hoodienya karena merasa canggung.

Pria di sampingnya, atau yg sudah San ketahui bernama Jung Wooyoung itu terkekeh kecil melihatnya.

"How bout u, Where do u work?" tanya Wooyoung balik.

"nope, aku masih kuliah" jawab San.

"oh ya?"

"iya hehe"

Selanjutnya hening, tak ada percakapan lagi.

Kedua nya terlarut dalam sejuk nya terpaan angin malam.

"soal pagi tadi ga mampir ke Cafe, aku bangun kesiangan gara-gara ngerjain skripsi sampai malem"

San mengusap tengkuknya sambil menyengir menunjukan deretan gigi putihnya.

Wooyoung ikut tersenyum.

"its ok, harusnya aku ngerti kalau kamu punya kesibukan juga, sorry"

"i-iya"

Hening kembali.

Tanpa sadar, San mulai memperhatikan lekuk wajah Pemuda di sampingnya.

Mata yg tajam, hidung mancung, rahang tegas, dan...

Bibir nya yg tadi mencium nya.

Astaga! Pipi San mulai memanas mengingat kejadian tadi.

San mengakui kalau Wooyoung itu tampan, rambut blonde nya yg mencolok dan aksesoris seperti kalung dan piercing itu menambah kadar ketampanan nya.

(p.s Visualisasi Wooyoung yg ada di mulmed ya)

"aku tau aku ganteng, liat nya biasa aja dong" ucap Wooyoung sambil terkekeh.

San membulatkan matanya terkejut, sial, ketahuan.

Lalu langsung membuang muka ke arah lain.

"m-maaf"

Wooyoung terkekeh kembali, demi tuhan, pemuda di samping nya manis sekali.

"By the way, umur kamu berapa?" tanya Wooyoung.

"21"

Wooyoung mengangkat kedua alisnya, terkejut.

"Seumuran"

"really?? Oh- i was calling you 'sir'..."

"haha, its ok, i dont mind if you calling me 'sir' sweetheart"

Ucap Wooyoung sambil tersenyun miring, dan tangan nya menarik dagu San mendekat ke arah nya.

Di saat itu juga, satu kata yg terlintas di pikiran San karena perlakuan Wooyoung padanya.

Pervert!

San tidak mau kalah!

"and i dont mind if you calling me 'sweetheart' sir"

Wooyoung

Tidak

Tahan!

Dan pagutan antara kedua belah bibir itu pun terjadi lagi.

.
.

°Strawberry and Cigarettes°
.
.

San berteriak sambil memukul bantal nya dengan brutal.

Dua kali!

Mereka berciuman dua kali!

Dan tadi apa katanya di telepon? San bisa gila lama-lama.

Setelah sekian lama mengingat kejadian tadi malam dan melamun, San memutuskan untuk bersiap.

Ah! Ingatkan San untuk membawa lipbalm, karena ia yakin bibirnya akan habis pagi ini.

Oops-

.
.
°Strawberry and Cigarettes°
.
.

TBC.

Im Back!

Stay safe ya, jangan lupa pakai masker dan hand sanitizer kalau keluar, jangan lupa cuci tangan!

VOMMENT JUSEYOOO

LUV Y'ALL