12. Tembak Saja Kalau Begitu

2K 228 53
                                    

"Kau tahu, Sasuke. Aku belum pernah pergi ke Arashiyama sebelumnya, pemandangan di sana ternyata lebih bagus daripada yang kulihat di internet." Hinata berbicara satu menit setelah keduanya keluar dari kereta, membuat Sasuke mendengus tak habis pikir, bicaranya bisa nanti saja 'kan di tempat yang nyaman?

"Aku akan mengunjunginya di lain hari," ujar Hinata sambil tersenyum.

"Jangan coba-coba."

"Itu tempat yang bagus, kenapa jangan?!" protes Hinata.

Sasuke dengan wajah lelahnya memandang Hinata jengah, ada apa sebenarnya dengan gadis ini. Semalam di Arashiyama saja sudah hipotermia, dan sekarang dia ingin mengunjungi tempat itu di lain waktu. Benar-benar cari mati. "Tetaplah di rumah, lalu sekolah."

"Membosankan, aku ingin jalan-jalan setidaknya di sekitar sini," keluh Hinata.

"Aku tidak ingin kau sakit," gumam Sasuke ketika mata oniksnya mengamati sekitar stasiun.

"Sakit?"

Tidak ada jawaban.

"Kau sakit?" tanya Hinata memastikan.

Kendati menjawab pertanyaan Hinata, Sasuke malah mengambil ransel di bahu gadis itu.

"Aku akan mengambil barang-barangmu di loker stasiun, tunggu di sini," perintah Sasuke.

"Hmm ...." Hinata menurut begitu saja tanpa bertanya lagi, ia memperhatikan punggung Sasuke dengan tanda tanya di kepala.

Temannya itu bersikap agak aneh akhir-akhir ini.

.

.

.

"Buku-buku, mana buku?" Tangan putih Hinata mengambil salah satu novel dari rak buku, malam ini dia berencana melanjutkan bacaannya.

Rumahnya sepi, Neji baru saja dijemput teman kuliahnya sekitar sepuluh menit yang lalu. Ibu dan Ayahnya juga tak kunjung pulang, sementara Hanabi. Anak itu malah sibuk dengan game console di ruang keluarga. Yang membuat Hinata tambah jengah adalah ketika Hanabi berkata "Jangan ganggu, aku ingin bermain sendiri. Mainkan saja game cacing aneh di hpmu, Kak."

Hinata mengerti, ia juga sebenarnya merasa sangat lelah setelah pulang dari Arashiyama bersama Sasuke. Walaupun keduanya hanya mendaki sampai lereng gunung dan bergegas pulang setelah mendapatkan tanaman kurinsou. Tapi hasilnya memang semelelahkan ini ... Mungkin karena ini adalah kali pertamanya, tidak heran jika Hinata begitu kelelahan.

Sepertinya Sasuke juga merasakan hal yang sama.

'Apa dia baik-baik saja ya?'

Dibukanya aplikasi chat pada ponsel yang Hinata pegang, tidak ada yang menarik, grup chat kelasnya ribut seperti biasa.

"Hmm ...." Hinata menyimpan novel yang ia ambil tadi, tiba-tiba selera membacanya hilang. Saat ini mengganggu Sasuke sepertinya lebih menarik, ia akan berdalih menanyakan tugas kurinsou pada kawannya itu.

 Saat ini mengganggu Sasuke sepertinya lebih menarik, ia akan berdalih menanyakan tugas kurinsou pada kawannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tsun to Dere (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang