Setelah pulang sekolah mereka semua mulai belajar bersama, terkadang febri kurang faham karena tidak fokus antara belajar dan game, topan pun terlalu sibuk dengan makanan yang dibawanya, alfian sambil belajar sambil main gitar dan terkadang mengambil kameranya dan membuat vlog. Tasya bukannya kesal tapi tertawa melihat tingkah polah teman2nya yang lucu dan absurd tersebut. Sampai sorepun tiba mereka akhirnya pulang kerumahnya masing2. Namun sementara itu ibu tasya yang sedang merapikan kamar tasya melihat sesuatu di depan kasur tasya.
Ibu : (menengok sebuah tulisan) hmmm apa ini? Ko ditutupi.... (membaca tulisan tersebut) "Pokoknya Aku Harus Kuliah Di jepang" , eh tunggu ada satu lagi, selembaran apa ini yah (membaca) " Beasiswa Ke Jepang Bagi siswa/siswi yang mendapatkan nilai UN terbaik"..... (bergumam) tasya... kenapa kamu gabilang sama ibu kalau kamu punya cita-cita ingin pergi ke jepang nak? (lalu terdengar suara ketukan pintu dan salam)
Tasya : Assalammualaikum bu, tasya Pulang.
Ibu : waalaikumsallam nak
Tasya : loh ibu dimana bu?
Ibu : ibu dikamarmu nak, cepat kemari ibu mau bicara sama kamu
Tasya : (berjalan menuju kamarnya)
Ibu : loh kamu kok pulangnya sore sekali nak?
Tasya : maaf bu tadi tasya ngajarin topan fian dan febri dulu , maaf juga tasya gak ngabarin ibu
Ibu : oh begitu yasudah gak apa2 lain kali kamu kabari ibu dulu kalau pulang telat.
Tasya : iya bu tasya minta maaf, oh iya bu ibu mau ngomong apa?
Ibu : sini nak kamu duduk dulu (duduk) , kamu ini nak kenapa kamu gak cerita sama ibu kalau kamu pengen kuliah di jepang.
Tasya : loh ibu tau darimana aku pengen kuliah ke jepang?
Ibu : (menunjukan tulisan dan poster ke tasya) ibu baca poster dan tulisan ini nak, ibu Cuma kecewa aja kamu gak pernah bilang kalau kamu punya mimpi sebesar ini
Tasya : ibu aku minta maaf , aku takut kalau cerita aku ingin pergi ke jepang nanti ibu khawatir dan kepikiran , karena masalah biaya bu.
Ibu : nak ibu ini pengen anaknya yang baik ini mendapatkan cita-citanya . ibu pasti dukung kamu kalau bilang. Seorang Ibu akan berkorban apapun demi mewujudkan cita-cita anak nya.
Tasya : iya bu, tasya cuman khawatir nanti ibu kepikiran dan nanti ibu sakit lagi, dan bakalan kerja keras tanpa istirahat kaya kemarin, tasya gak mau ibu kerja keras terus kecapean dan sakit lagi bu, tasya sayang sama ibu makannya tasya gapernah bilang sama ibu. Dan aku takut nanti ibu gak ngizinin aku buat kuliah di jepang
Ibu : justru kamu ini nak yang bikin ibu khawatir kalau kamu gak bilang, ibu pasti dukung kamu kok, ibu pasti dukung kamu. Apalagi ada beasiswa dari sekolah kamu ibu pasti dukung kamu untuk bisa mendapatkan beasiswa ini
Tasya : jadi ibu ngizinin aku bu? Buat ngedapetin beasiswa ini bu,?
Ibu : nak ibu pasti izinin kamu!
Tasya : (memeluk sambil menangis) ibu terima kasih banyak, aku janji aku bakalan dapetin nilai UN terbaik dan mendapatkan beasiswa ini, dan membuat ibu bangga.
Ibu : (ikutan terharu) ibu pasti dukung dan doain kamu nak, pokoknya harus bisa mendapatkan beasiswa ini dan ngebuat ibu bangga. Kamu harus buktikan nak.
Tasya : iya bu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melankolia Tasya (Tamat)
Ficção AdolescenteCerita Tasya , Fian, topan, Febri 4 orang anak sma yang ingin mewujudkan cita2nya Tapi terkendala oleh sesuatu yang........ hasil Kolaborasi gabut bareng anak muda kreatif si bonartyootz Tahun 2018