BAB 5

64 9 0
                                    

kemungkinan ada typo



"Ahaaa!! gw punya ide gimana kalo gw masuk duluan terus lo tunggu depan gerbang nanti gw ngalihin perhatian satpam nah nanti gw bukain gerbangnya gimana?" ucap Arga memberi saran

"Ok atur"

***

Lalu setelah Arga memasuki area sekolah dengan cara memanjat ia pun segera menuju gerbang sekolah namun sebelumnya ia telah menaruh tasnya disuatu tempat.

"Hay pak"

"Ehh den arga, telat den?" ucap pak budi-satpam sekolah-

"Engga lah pak ini buktinya saya gapake tas, saya kesini karena disuruh bu dini katanya bapa suruh ke bu dini tuh pak"

"Ini aden lagi gak boongin bapa kan?"

"Ya engga lah pak"

Lalu setelah pak budi pergi ia mengambil kunci yang ada saku celana belakang pak budi tanpa sepengetahuannya. Dengan cepat ia membuka gerbang karena sudah ada seseorang yang menunggunya untuk membukakan gerbang.

"Huftt akhirnya, lama banget si lo!" ucap Syalina karena kesal ia menunggu

"Makasih orang mah bukannya malah ngomel huh"

"Bodoamat"

"Ehhh mau kemana enak aja lo langsung pergi gitu aja" ucap Arga sambil menyekal tangan Syalina yang hendak pergi

"Apaan si lepas bego udah telat ini udah jam 08:05"

"Inget janji lo! pulang sekolah lo harus temenin gw basket dan istirahat nanti lo harus beliin gw makan sebagai tanda terima kasih karena udah bantu lo!"

"Elah ga iklas lo? dan lo gak mampu beli makan sendiri? orang kaya tapi buat makan aja minta"

"Bodoamat gak mau tau"

"Bodo..."

Belum sempat Syalina meneruskan ucapannya tapi terlebih dahulu mereka dikagetkan dengan datangnya pak budi (satpam sekolah) dan pak Mega guru killer serta bu Dini.

Karena saat satpam tadi pergi dan secara tidak sengaja bertemu bu Dini yang kebetulan sedang bersama pak Mega jadi satpam tersebut bertanya untuk apa ia di panggil ternyata bu Dini tidak memanggilnya lalu dengan cepat satpam sekolah bu Dini serta pak Mega menuju gerbang sekolah lalu melihat seorang sista dan siswi sedang mengobrol.

"Kaliaaan kemari!" ujar pak Mega

"Ehh bapa apa kabar pak hehe makin ganteng aja nihhh" jawab Arga sambil cengengesan.

Lain dengan Syalina kalau Arga begitu santai namun bagi Syalina ini adalah masalah yang sangat besar menurutnya dan ia pun terlihat gemetar kakinya dan wajahnya yang ketakutan karena ketahuan terlambat mana pake bohongin satpam sekolah terus bawa nama guru juga lagi, lagian nih si Arga buat masalah nambah aja.

"Sudah terlambat masih bisa ketawa ketiwi gak jelas lagi kamu" sahut bu Dini

"Tas kamu kemana Arga!" tanya pak mega dengan nada yg sedikit meninggi

ARGANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang