3.the man's help

25 8 0
                                    

🍁Tidak semua hubungan jarak jauh itu akan bertahan lama, karena keraguan akan selalu muncul setiap saatnya begitu pun rasa bosanmu🍁

-Zenta Maxwell-


Bel pulang berbunyi pukul 16.00


"Sesil buruan, aku udah terlambat banget inih" seru Zara tidak sabaran, kali ini dia akan kena amukan oleh bos nya jika sampai terlambat lagi. Salahkan pak romi yang terbiasa memberikan arahan panjang ketika akan pulang sekolah.

"Sabar dong Zar..ini juga lagi cepet-cepet kok" sambil memasang sepatunya, Sesil memang terbiasa tidak memakai sapatu saat jam pelajaran berlangsung katanya lantai nya dingin.

Saat sudah sampai di depan gerbang, Sesil menemani Zara untuk menunggu angkutan umum yang lewat dan sopir pribadi yang akan menjemputnya.

"Zar..nggak mau gue antar aja??" tawar sesil setelah melihat mobil jemputannya sudah datang.

"Makasih yah sil..tapi kayaknya nggak usah deh, soalnya arah jalannya kan beda, paling bentar lagi angkot nya lewat kok." Zara memang tidak suka merepotkan orang selagi dia masih bisa.

"Nah itu dia angkot nya aku duluan yah" Sesil pun mengangguk Sambil melambaikan tangannya.

Zara segera menaiki angkutan umum tersebut

"Cafe cendana yah pak" ucap sesil kepada sopir angkot

Sampainya di depan cafe, Zara buru-buru keluar setelah membayar ongkosnya.

"Maaf pak saya telat" ucap Zara sambil menunduk ketakutan melihat boss nya yang menatap tajam dirinya. Apalagi saat ini pelanggan sangatlah lumayan banyak dan Zara tidak ada untuk melakukan tugasnya.

"Kamu itu sudah dua kali terlambat Zara, dan saya sudah memperingati kamu dari awal kalau saya paling tidak suka dengan keterlambatan apa lagi menganggap sepele pekerjaan saya" teriak pak Harto selaku boss cafe cendana.

"Kalau sampai terlambat lagi, saya tidak segan-segan untuk memecat . Kali ini saya memaafkan keterlambatan kamu karna saya paham masalah ekonomi kamu, sebagai hukumannya kamu saya lemburkan hari ini cuci semua piring yang ada di belakang" lanjut pak Harto sebelum beranjak pergi meninggal kan Zara

"Makasih pak" ucap zara setengah berteriak setelah melihat pak Harto yang sudah berjalan cukup jauh.

***

Zara baru pulang pada pukul 22.30, cafe cendana memang tutup pukul 22.00 dan atas keterlamabatan Zara lah yang membuat nya pulang hingga larut malam. Tapi Zara bersyukur jarak antara rumah dan cafe cendana hanya berjarak beberapa meter saja.

Pada saat perjalanan pulang tiba-tiba Zara di halang oleh segerombolan preman yang suka nongkrong larut malam di pinggir jalan.

"Hayy cantik, mau abang temenin nggak?" Tawar salah satu preman dengan kepala pelontosnya.

"Nggak usah bang, terima kasih" jawab Zara takut-takut dan segera mengambil ancang-ancang untuk kabur. Belum beberapa langkah tangan zara sudah di cekal oleh beberapa preman.

"Tolonggg....tolong...tolong" teriak Zara sekencang nya dan berharap tuhan mengirimkan seseorang untuk menolongnya.

"Lepasin dia atau gue habisin kalian sekarang juga" ucap laki-laki yang datang, dilihat dari dari seragamnya sosok tersebut bersekolah sama dengan Zara.

"Cih bocah ingusan nggak usah ikut campur loh, balik sana ibu loh nyariin tuh.hahahaha" preman yang memegang tangan Zara tersebut meremehkan sosok yang ada di depannya.

CAN YOU NOT? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang