5.Swastamita

26 7 1
                                    

🍃senja mengajarkan kita bahwa di dunia ini kita pun harus belajar dari matahari yang setiap saatnya tak harus bersinar🍃

-Zara Arumi-

"Turun" Zenta membuka helm nya, dan cepat menyuruh Zara untuk cepat turun agar tidak terlambat.

"Ki-ki-kita ngapain kemari?" Tanya zara gugup karena Zenta membawanya ke sebuah bangunan kosong. Catet bangunan kosong loh ini. Kalau mau ngapa-ngapain gimana.

"Hilangin pikiran kotor loh itu, gue nggak bakal apa-apain loh" ucap zenta seakan tau isi pikiran zara

"Yah terus kita ngpain kemari?" Zara penasaran sampai sekarang, kenapa zenta membawanya kemari.

"Loh masih mau tinggal di sini, atau gue tinggal nih" ancam Zenta

"Ishh. Yaudah, tapi bentar aja yah ini udah mau malam juga" zara harus merelakan waktu kerja kelompoknya dengan sesil. Padahal Zara sudah minta izin pada bossnya untuk di liburkan hari ini.

Zenta berjalan duluan tanpa menjawab pertanyaan dari Zara

***

"Kita ngapain ke atas sini?" Tanya Zara sembari merapatkan sweater yang di gunakan akibat angin yang berhembus cukup kencang di atas puncak bangunan yang lumayan tinggi ini.

"Mau buang loh kebawa, dari tadi bawel banget bikin telinga gue panas tau nggak" ucap Zenta sengit

"Haaa.jangan dong kak, entar Zara mati, kalau Zara mati yang nemenin popoh dirumah siapa dong" khawatir Zara dengan kucing pemberian ayahnya itu.

"Mending loh liat kesana" tunjuk Zenta ke arah matahari yang akan kembali ke peristirahatannya setelah seharian memberikan sinar kehidupan di bumi.

"Wouhh sunset. Indah banget kak, dulu yah aku suka banget sama sunset" ucap Zara semangat setelah lama tidak melihat senja.

"Sekarang?" Zenta membalikkan badan dan menghadap ke zara. Cantik, hanya itu yang bisa menggambarkan zara yang tengah memperhatikan salah satu keindahan tuhan.Dan itu yang ada dalam pikiran Zenta saat ini.

"Udah nggak lagi" ucap zara yang masih memperhatikan sunset dengan tatapan sedih.

"Kenapa?" tanya zenta yang masih memandang wajah cantik zara seakan enggan berpaling, Seakan rela melewatkan sunset di depannya yang tak kalah indah pula.

"Karena orang tua aku udah nggak ada lagi, dulu aku,ayah,ibu sering ke pantai hanya untuk lihat matahari tenggelam" Zara tersenyum miris mengingat semua itu

"Tapi sekarang aku udah nggak ada waktu lagi buat hal-hal seperti itu, karena sibuk kerja buat menuhin keperluan hidup aku"lanjut Zara

Zenta akhirnya memalingkan wajahnya dan menghadap ke senja yang begitu indah. Dan seakan siap mendengarkan semua cerita gadis yang berada di sampingnya

"Aku pernah dengar kalau senja mengajarkan kita apapun yang terjadi hari ini akan berakhir indah. Dan kakak tau? aku tidak setuju akan hal itu" zara berbalik menghadap zenta, dan melirik pergerakan Zara, membuat Zenta membalikkan kepalanya yang berakhir mereka berdua saling menatap dan membuat jantung keduanya memompa dua kali lebih cepet dari normalnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAN YOU NOT? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang