6.2 ✓

15K 754 69
                                    






Taehyung melajukan mobil Ferrari putihnya dengan kecepatan sedang. Matanya fokus pada jalanan, sementara Jungkook tengah melamun menatap jalanan luar. Hanya suara musik yang mengalun merdu.

"Kau bisa tidur, ini akan lama."

Jungkook menoleh menatap Taehyung, yang ditatap balas menatapnya sejenak lalu kembali fokus menyetir.

"Kita akan kemana?"

"Jauh, aku... hanya ingin menghabiskan waktu denganmu."

"B-bagaimana dengan tasku? Aku juga belum izin ke guru."

"Temanku yang akan mengurusi. Tidurlah, kau akan butuh energi banyak setelah ini."

Setelahnya Jungkook hanya diam, tak tahu apa yang harus dikatakan. Jungkook mengetikan pesan di ponselnya untuk Mamanya, ia akan pulang terlambat. Dan Mamanya tak kunjung membalas.

Perlahan mata Jungkook mulai memeberat, tapi Jungkook enggan menutup mata. Ia takut diapa-apakan oleh sosok di sampingnya.

Pada akhirnya Jungkook tertidur dengan kepala miring, Taehyung tersenyum. Lantas ia meraih tangan kanan Jungkook untuk digenggam olehnya di sepanjang jalan penuh kenangan.





🍁🍁🍁






Tepukan halus di pipi Jungkook terima, Jungkook sedikit menggeliat, membuka matanya pelan dan menguap lebar mempertontonkan gigi kelincinya yang menjembul.

"Bangun, kita sudah sampai."

Jungkook mengerjap beberapa kali, sebelum tangannya membuka pintu mobil dan keluar.

Jungkook langsung mengernyit bingung, tempat ini sedikit asing baginya. Menatap Taehyung seolah mengatakan, 'ini dimana?'

"Daerah kelahiranku, Daegu. Kita akan makan di sini karena ini langganaku saat aku masih di Daegu."

Jungkook segera mengekori Taehyung yang masuk ke dalam tempat makan lumayan kecil namun ramai, hingga di luarnya disediakan tempat duduk saking tak muatnya menerima pelanggan.

"Kuharap kau tak keberatan karena tak mengajakmu ke restourant mewah."

"T-tidak... I-ini lebih baik! Aku tak nyaman makan di restourant, ya walau tempatnya kecil...."

Taehyung tersenyum kearahnya, didapatkan oleh Jungkook tepukan halus di kepala membuat Jungkook tak bisa menahan senyuman malu.

Sejenak Jungkook melupakan kejadian tadi di sekolah, insiden putusnya ia dengan Jimin.

"Selamat datang... Ingin memesan apa?"

Seorang wanita setengah abad itu bertanya di sela tangannya yang sibuk bekerja melayani pesanan.

"Yukgaejang, irisan bawangnya tolong dikasih yang banyak dan Muchim Hoe."

Wanita paruh baya itu sedikit terdiam, wajahnya langsung menatap curiga Taehyung. Jungkook hanya diam memperhatikan, tak tahu apa yang harus dilakukan.

"Kim Taehyung!? Ya Tuhan! Taehyung? Ini kau? Aah, kau sudah tumbuh dengan sangat baik dan tampan. Aku ingin memelukmu tapi tanganku kotor."

Taehyung tertawa, memberi salam pada sang bibi yang memeng dekat padanya dulu.

"Duduklah di lantai atas, banyak yang masih kosong. Aku masih ingin berbincang denganmu." Taehyung mengangguk kecil

"Tentu, Tae rindu bibi. Sudah hampir 5 tahun."

"Untung bibi masih ingat dengan kamu."

Taehyung tersenyum kecil, melihat Jungkook yang tengah menatap polos kearah keduanya.

Step Brotha [Kth•Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang