Save me

22 3 2
                                    

Happy Reading

~~~~~~~

Setelah perbincangan antara Rey dengan mahendra kemarin,sekarang Rey akan di angkat menjadi ketua pasukan khusus. Semua orang telah berkumpul dalam sebuah ruangan yang sangat luas. Terlihat yang hadir kebanyakan adalah pria, kecuali dua orang wanita yang sedang berdiri di depan kerumunan orang tersebut.

Wanita itu adalah Melinda dengan sekertarisnya yang bernama Kristin. Kristin telah bekerja pada Melinda sekitar kurang lebih 6 tahun. Oleh karena itu, kristina adalah orang kepercayaan Melinda dalam mengurus urusan kerja maupun pribadi.

"Baiklah, karena semua orang telah lengkap, mari kita mulai saja." Ucap Melinda membuat semua pandangan terpusat padanya

"Langsung saja, dia adalah Reynard volker." Ucap Melinda dengan  melirik Rey yang berada di samping nya.

"Dia adalah ketua pasukan khusus yang baru ....,"Melinda terus berbicara mengenai biodata Rey.

Sedangkan Rey, dia sedang mengedarkan pandangannya meneliti setiap muka orang yang ada di dalam ruangan tersebut. Setelah merasa tidak ada yang menarik, Rey membuang mukanya menatap jendela kaca besar yang terdapat di samping ruangan tersebut,dan..

"Daebak!!"

Rey sangat terkejut dengan apa yang dilihat matanya.

~~~~

Di lain tempat Keyra merasa sangat bosan di tempat yang di tinggalin nya baru- baru ini. Keyra bahkan sudah melakukan kegiatan yang biasanya ia lakukan ketika merasa bosan. Tapi tetap saja hal itu tidak berhasil kali ini.

"Boleh keluar ngga si" keyra berucap pada dirinya sendiri.

Keyra mulai melangkah keluar kamar dan hendak turun hanya untuk sekedar menonton TV atau sebagainya yang dapat menghilangkan kebosanan nya.
Baru saja dia menuruni tangga sudah ada dua pelayan yang menghampiri nya.

"Nona mau kemana?"

"Aku bosan, bisakah aku keluar sebentar saja, boleh yaa"ucap Keyra memperlihatkan wajah melas nya berharap pelayan tersebut akan merasa kasihan dan membolehkan nya keluar.

Kedua pelayan tersebut saling melirik kemudian menggeleng secara bersamaan.

"Ih..! Yaudah kalau gitu aku keluar sendiri aja" ucap Keyra mulai geram karena tidak di perbolehkan keluar. Keyra terus melangkah menuju pintu utama dan tidak memperdulikan beberapa pelanyan yang mencegahnya untuk keluar.

Setelah lama merengek dan mengancam akan kabur jika dirinya tidak di bolehkan keluar, akhirnya Keyra di bolehkan keluar atas persetujuan Melinda tentunya. Keyra memutuskan akan pergi ke kantor Melinda untuk membujuk mamah nya itu agar dirinya dapat kembali tinggal di rumah lamanya. Sebenarnya Keyra agak sedikit takut jika harus bertemu orang banyak,tapi dia harus melakukannya. Ya, harus.

Setelah sampai di kantor yang sangat besar dan menjulang tinggi bak gedung pencakar langit. Keyra langsung di sambut oleh beberapa penjaga yang bertugas menjaga pintu masuk. Tentu saja para penjaga tersebut terkejut bukan main, saat melihat keyra berada di kantor Melinda. Buka apa- apa, tapi yang mereka tahu keyra tidak suka dengan keramaian.

Keyra langsung di minta untuk menunggu di ruangan Melinda, saat sedang melangkah menuju ruangan Melinda dengan beberapa penjaga yang mengawalnya. Keyra tidak segaja melirik ke arah kaca yang langsung terhubung dengan ruangan yang biasanya di pakai untuk acara penyambutan atau sebagainya. Mata birunya langsung bertemu dengan sepasang mata hitam pekat yang tajam, pandangan mereka sempat terkunci beberapa saat, sampai seorang penjaga mengembalikan kesadaran Keyra dan meminta keyra untuk melanjutkan perjalanan menuju ruangan melinda.

Setelah lama berjalan akhirnya keyra sampai di sebuah ruangan yang sangat luas dan elegan, tipikal melinda sekali. Keyra duduk di sebuah sopa yang memang di sediakan di dalam ruangan tersebut. Lama keyra menunggu akhirnya Melinda masuk kedalam ruangannya dan langsung menatap tajam Keyra.

"Sekali lagi kamu mengancam ingin kabur seperti tadi, kamu akan mamah pindahkan ke tempat yang lebih jauh."
Melinda terus menatap tajam ke arah keyra.

"Tapi keyra ngga suka tinggal di situ mah"ucap keyra dengan sisa- sisa keberaniannya.

"Suka atau tidak kamu harus tetap berada disana" ucap melinda datar dan langsung meninggalkan keyra yang masih ketakuatan.

Keyra tidak mengerti lagi kenapa hidupnya berubah, ia sangat ingin kehidupan yang dulunya kembali. Memikirkan hal itu membuatnya tanpa sadar meneteskan air mata, ia sungguh lelah dengan hidup ini. Keyra keluar dari ruangan Melinda dan berlari tak tentu arah,ia butuh sesuatu yang dapat menenangkan pikiran nya. Keyra berhenti di sebuah taman yang terdapat bangku taman di tengah hamparan rerumputan yang luas.

Keyra kembali menangis,merutuki dirinya yang tidak bisa berbuat apa- apa.

Rey sedang berjalan mengelilingi kantor yang menurutnya cukup luas. Tentu dirinya sering berada di kantor yang seluas ini bahkan lebih, di karenakan dirinya adalah anak tunggal dari almarhum papahnya. Jadi,ia sering di ajak untuk berkunjung ke kantor rekan-rekan papahnya dulu.

Rey tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang berlari. Sepertinya gadis itu sedang menangis. Karena penasaran Rey terus mengikuti gadis tersebut hingga berhenti di sebuah taman.

Rey menghampiri gadis tersebut dan mengulurkan tangannya memberikan sapu tangannya kepada gadis tersebut. Gadis itu mendongak dan sedikit menghindar. Terlihat dari pandangannya, gadis tersebut nampak ketakutan.

"Ngga usah takut,, gue bukan hantu yang harus lo takutin "gadis tersebut menerima nya namun masih diam tak mengeluarkan suara nya.

Rey duduk di samping gadis tersebut dan menatap lekat gadis itu. Entahlah, rasanya Rey tidak ingin menyia nyiakan kesempatan untuk menatap gadis yang selalu berhasil  menarik perhatiannya sejak awal pertemuan mereka tadi.

"Nama gue Rey...,lo? "Ucap Rey memulai pembicaraan memecahkan keheningan di antara keduanya.

"Ke...keyra" jawab keyra gugup, jujur saja ia masih takut jika harus berinteraksi dengan orang asing, apalagi seorang pria.

"Oh,,,jadi dia yang nama nya keyra, lucu juga,"batin Rey.

"Lo ngapain nangis di sini sendirian"

Keyra hanya menggelengkan kepalanya sambil terus menatap lurus kedepan kemudian menunduk lesu.

"Ck,,, masalah lo itu ngga bakal ilang kalau lo cuma diem aja, coba lo cerita ke gue. Ya,,,walau pun belum tentu gue bisa bantu si,,"

Keyra berpaling menatap Rey beberapa saat, setelah kemudian kembali menatap kedepan.

"Aku ngga tau harus mulai dari mana, tapi yang pasti hidup aku berubah semenjak papah ngga ada," entah apa yang terjadi pada Keyra sehingga dia dapat begitu mudah menceritakan kehidupan nya pada orang asing di sampingnya ini. "sejak saat itu semuanya berubah, semuanya perlahan hilang, semua kebahagiaan, kasih sayang , kehangatan yang dulu selalu aku dapatkan perlahan hilang, mamah juga berubah jadi dingin dan selalu mementingkan kehendaknya" hiks...hiks...
Air mata terus keluar dari mata Keyra tanpa henti. Rey yang melihat hal itu langsung menarik Keyra kedalam pelukan nya.

"Kadang,,,,hiks..hiks...,aku juga benci sama diri aku sendiri ..,hiks..., karena gara- gara mau jagain aku papah jadi pergi,..,hiks..., mungkin hal itu juga yang bikin mamah jadi kaya sekarang...,hiks...,hiks...,hiks."

Rey mencoba memberiakan ketenangan dengan mengusap kepala keyra. Perlakuan Rey membuat keyra merasa nyaman. Keyra mengeratkab tangannya pada pinggang Rey, dan semakin meneggelam kan kepalanya ke dalam dada bidang Rey.

Sepertinya Keyra mulai menaruh kepercayaan nya kepada pria yang perlahan membuka sisi lain dari hidupnya.

~~~~~~

Thank you






LIE♡~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang