Reynard Volker

21 3 0
                                    

Happy Reading

~~~~~

Terlihat dua orang pria parubaya sedang berbincang di sebuah ruangan yang cukup luas. Keduanya terlihat serius dan tegang.
"Jadi" ucap salah satu pria berjas biru.

"Ya...,kita fokus saja pada target pertama" ucap pria satunya yang berjas hitam.

"Lalu bagai mana dengan dia"

"Terserah, aku tidak perduli, tapi aku mendukung jika kau ingin membunuh nya" ucap pria berjas hitam dengan seringai jahat.

"Kau sungguh licik tuan." ucap pria berjas biru.

Kemudian keduanya tertawa penuh kemenangan. Tanpa mereka sadari seseorang sedang memperhatikan mereka dan mendengar semua rencana licik mereka dengan senyum devil.
  "Let's play"

~~~

Seorang pria terlihat mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata- rata, membelah jalanan jakarta yang terlihat lebih sepi dari biasanya. Kemudian pria tersebut berhenti di sebuah rumah yang tidak terlalu besar namun sedap di pandang.

Tok...tok...tok

"Eh....si aden, masuk den" ucap wanita yang baru saja membukakan pintu.

"Om hendra nya ada bi?" ucap pria tersebut setelah memasuki rumah tersebut.

"Ada den"

"Eh... ada Rey" ucap wanita yang baru saja turun dari lantai dua.

"Hi tante" ucap Rey kemudian menghampiri wanita tersebut.

Ya, nama pria tersebut adalah Reynard Volker. Pewaris tunggal daru VR group perusahaan yang terkenal karena prtahanan nya yang kuat. Kedua orang tua Rey telag meninggal akibat kecelakaan pesawat dua tahun yang lalu. Dan untuk sementara perusahaan nya di alihkan ke pamannya. Sesuai dengan surat wasiat dari ayahnya, Rey baru boleh memegang perusahaan nya setelah dirinya genap 22 tahun. Dan itu artinya tinggal beberapa bulan lagi.

Setelah lama di hadang dan ditodong beberapa pertanyaan oleh tantenya.  Dan sekarang disini lah Rey berada, di sebuah ruangan yang di penuhi rak buku yang tersusun rapih dengan satu set meja kerja di tengah ruangan tersebut.

Kini Rey tengah duduk berhadapan dengan omnya. Sepertinya mereka akan membicarakan hal yang serius.

"Ada apa?" tanya Rey to the poin.

Mahendra menggela nafas panjang sebelum akhirnya berbicara.
"Kamu tau melinda kan?"

"Tentu"

"Kamu juga tau kan kalau dia mempunyai anak perempuan"

Rey hanya mengangguk yang menanda kan bahwa dirinya tahu akan hal itu.

"Melinda menyuruh om untuk menjaga putrinya,"

"Terus.,om kan emang selalu bantuin dia."

"Memang , tapi tidak dalam arti bener- benar membantu."

"Maksud om.,?"

"Kamu tau kan perusahaan kita itu bergantung kepada melinda, akan sangat mudah baginya untuk membalikan saham perusahaan dan menjatuhkan kita."

Rey bingung dengan perkataan om nya. Bukankah jika melinda menginginkan perusahaannya dia bisa melakukannya  dari dulu dia melakukannya. Lalu, kenapa sekarang om nya menghawatirkan hal itu.

"Om tau mungkin sulit buat kamu percaya, tapi percayalah melinda itu licik Rey, dia akan melakukan apa pun demi ambisinya untuk menjadi yang terdepan."

"Lalu kenapa om minta bantuan Rey, bukan nya om lebih perpengalaman dalam hal ini."

"Om gak bisa lakuin ini sendiri, om butuh kamu untuk mecarikan informasi tentang apa yang akan di lakukan melinda kedepannya."

"Maksud om seperti mata-mata"

"Iya..,"

"Caranya?" Ucap Rey bingung.

"Om akan buat kamu menjadi ketua pasukan khusus,dengan begitu akan mudah buat kamu mendapatkan informasi tentang melinda,"

"Ok., "

~~~~~~~~~~~~

Thank you~~~~~~~

LIE♡~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang