23- Misi Berat Silya

634 54 47
                                    

Sudah empat hari berlalu semenjak kejadian di acara camping hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah empat hari berlalu semenjak kejadian di acara camping hari itu. Akhirnya Silya di izinkan oleh Papa dan Ibunya untuk pergi ke sekolah. Ia sudah dua hari meliburkan diri karena masih merasa ketakutan, sekaligus cemas karena takut terulang kembali.

Apalagi perasaannya masih mengganjal karena belum sempat mengucapkan terimakasih kepada Ezra dan juga ucapan maaf.

Seperti hari hari biasa, Silya berangkat sekolah mengendarai motor klasik miliknya. Tepatnya lagi, motor kesayangan. Pemberian almarhum Ayah Silya. Ia melajukan motornya dengan stabil. Ntah mengapa, hari ini dirinya sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Ketika sampai di Parkiran sekolah, Silya memakirkan motornya, di samping pria yang juga baru datang dan tengah melepaskan helm miliknya. Silya diam memperhatikan, ia seperti pernah bertemu dengan orang itu. Tapi dia lupa dimana tempatnya.

Pria itu menoleh, buru buru Silya mengalihkan pandangan nya. Dan melepas helm yang masih terpasang dikepala nya. Lalu dengan cepat turun dari motor dan menaruh helm di kaca motor miliknya.

"Hai! Silya! " panggilnya. Sembari menunjuk dengan jari telunjuk, dan di tambah dengan senyum merekah.

Silya membalas senyumannya kikuk, ia diam di samping motornya yang sedang terparkir. Pria itu berjalan ke arahnya, hanya lima langkah, mata mereka bertemu.

"Siapa ya?" tanya Silya. Ia memang benar-benar lupa dengan pria di hadapannya itu.

Pria itu tertawa kecil, lalu mengulurkan tangan kanan nya. "Mau kenalan lagi?" ledeknya.

Silya tertegun, sekilas senyum di bibirnya memudar. Ia tampak bingung harus merespon apa. Apalagi ia memang benar-benar lupa siapa pria ini.

Pria itu tersenyum,"Kak Aditya Yurdan," lanjutnya. Dan menarik uluran tangannya kembali.

Sama sekali tak ingat siapa Kak Yurdan itu. Silya sangat pelupa kali ini. Masa Pria tampan dan manis di hadapannya itu, ia bisa lupa?

"Maaf, Kak. Tapi saya benaran lupa! Kita pernah ketemu ya sebelumnya?" tanya Silya bingung.

"Pernah! Kamu tuh pelupa ya? Berarti pintar dong ya?" tebak Aditya.

Silya tersenyum tipis, ia nyengir dengan terpaksa, mangiyakan saja perkataan Aditya. "Kita ketemu dimana,Kak?" tanya Silya lagi. Masih bingung dan juga penasaran.

Aditya tertawa kecil, dan menutup nya dengan telapak tangan. " Di toko buku," ujarnya pasrah. Gadis yang di ada di hadapannya ini memang membuat ia pasrah saja, tadinya ia pikir gadis ini akan ingat dengan dirinya. Apalagi ia baru melihatnya di SMA Tri Sakti, padahal sudah dua tahun Silya bersekolah di sana.

Silya mengangguk," Oh disana! Iya saya ingat Kak sekarang! Haha, maaf ya Kak, baru kali ini sih saya pelupa, biasanya ingat terus," cengenges Silya. Dan menggaruk telinga bagian belakang nya yang memang tidak gatal.

Z A A  &  L Y A (COMPLETED)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang