PROLOG

198 7 0
                                    

Zahra aulia, gadis cantik bermata coklat dan berlesung pipit. di usianya yang menginjak 20 tahun dia sudah bekerja sebagai pegawai di sebuah rumah makan. dari situlah dia mencukupi kebutuhannya. memang gajinya tak terlalu besar, tapi setidaknya dia tidak terus meminta pada orang tuanya, itu menurutnya.

Setelah membereskan semua pekerjaannya dan membantu temannya membereskan warung dan menutupnya, dia bersiap pulang. Dia selalu jemput oleh Fajri kekasihnya. lelaki kaya yang mengaku sebagai seorang sopir di rumah yang sebenarnya rumahnya sendiri.

Pertemuan mereka berawal ketika fajri mendatangi warung makan dimana zahra bekerja. sejak pertemuan pertama, fajri sudah merasakan perasaan aneh di hatinya saat menatap zahra.

Meski awalnya fajri tak terlalu menanggapi perasaannya. tapi semakin lama, bayangan zahra, senyum zahra, dan mata indah zahra selalu terbayang di setiap kegiatan yang fajri lakukan. Membuatnya selalu mencari kesempatan bertemu zahra dengan makan siang dirumah makan tempat zahra bekerja.

Dan sejak fajri menjadi pelanggan tetap. para pegawai rumah makan disana termasuk zahra, sudah akrab dengan fajri. sehingga mempermudah pendekatan antara fajri dan zahra. dimulai dari berkenalan, saling menyapa dan berbincang, dan lanjut dengan keberanian fajri mengatakan jika dia mencintai zahra.

Zahrapun yang juga menyimpan rasa yang sama hanya tersenyum dan mengungkapkan perasaannya selama ini. Dia ingin mengenal fajri lebih jauh lagi dan dalam hati berharap jika nanti mereka bisa duduk bersama di pelaminan.

Fajri sangat bahagia mendengar pengakuan zahra. berarti perasaannya selama ini tak bertepuk sebelah tangan. dan fajri yakin jika zahra wanita baik yang dikirim allah untuknya.

Hari berganti hari, tak terasa hubungan mereka sudah berjalan selama 4 tahun. selama ini mereka masih tetap pada komitmennya.

Fajri dan zahra mereka saling mencintai. Meski fajri tak kunjung memberi kepastian kapan akan melamar zahra dan selalu memberi janji pada zahra, Zahra tetap selalu menunggu hari dimana fajri melamarnya. dia yakin jika jodoh tak akan lari kemana.

Banyak lamaran datang pada zahra, hanya saja zahra sudah di janjikan akan di lamar fajri, jadi zahra tak pernah menerima lamaran pria lain dan tetap setia menunggu fajri.
dia yakin, fajri tidak sedang mempermainkannya.

begitupun fajri, banyak tawaran pernikahan dari sanak saudaranya. hanya saja dia sudah berjanji pada zahra dan dia yakin zahra akan menunggunya.

Diapun sudah menjelaskan ke abah dan umminya tentang penyamarannya dan tujuannya. juga tentang zahra, gadis sederhana yang dia cintai. abah dan umminya pun mendukung apa yang fajri lakukan.
abah dan ummi fajri yakin, jika anaknya tau apa yang ummi dan abahnya juga dirinya inginkan.

"Ummi dan abah cuma bisa mendoakan kalian berdua. Jika bisa jujurlah padanya. jangan sampai dia mengetahui penyamaranmu dari orang lain nak. dan ummi doakan semoga ini yang terbaik untukmu nak." begitu kata ummi pada fajri ketika menceritakan tentang zahra dan penyamarannya.

Fajri semakin yakin untuk segera melamarnya.

********

Malam ini malam sabtu, setiap hari jum'at zahra mengambil libur untuk sekedar beristirahat dan membantu pekerjaan orang tuanya.

Karna zahra anak bungsu, sedangkan kakaknya alvin saat ini tengah mengandung. jadi sebisa mungkin zahra membantu meringankan pekerjaan kakak dan orang tuanya.

Sejak kecil zahra di didik untuk bisa melakukan apapun sendiri,  membuatnya menjadi anak yang mandiri. dia selalu berusaha mengerjakan pekerjaannya sendiri.

Orang tuanya mendidik kedua anaknya dengan baik dan penuh kasih sayang.

Zahra sendiri tanpa diminta akan dengan senang hati membantu pekerjaan ibu dan ayahnya.
Seperti saat ini, sedari pagi zahra sudah sibuk mencuci pakaiannya dan juga ayah ibunya.

lalu membersihkan rumah, mengepel lantai dan juga mengajak ibunya berbelanja bahan makanan. dan saat sore tiba biasanya zahra dan keluarganya akan pergi ke pemakaman. membersihkan kuburan kakek dan neneknya, juga mendoakannya.

Setelah itu malamnya dia akan berkumpul bersama teman temannya bersama fajri. fajri selalu menemaninya saat keluar bersama teman. bukan karna fajri cemburu, zahra memang sengaja memintanya menemaninya sembari mengajak fajri melihat dunianya bersama teman-temannya. sekaligus menghindari pandangan lelaki lain.

meski bukan suaminya, setidaknya dia hanya menjaga hati agar tidak ada yang tersakiti nantinya.

Teman teman merekapun sudah banyak tau dengan cerita cinta zahra dan fajri. banyak yang pro dan kontra atas keputusan zahra dan fajri. ada yang bilang bahwa lelaki hanya bisa berjanji. tapi banyak yang mendukung, karna memang sebaiknya mengenal lebih jauh pasangan kita sebelum memutuskan untuk hidup bersama.

Zahra tersenyum menanggapi ucapan teman-temannya. terlepas dari siapa yang pro dan siapa yang kontra, jelas itu sebuah penjelasan bahwa mereka sangat memikirkan dirinya. dan dia senang mempunyai teman yang sangat memperhatikan dirinya.

hingga saat satu temannya, si agus menggoda mereka.
"Ayolah fajri, kasian zahra. kapan lu nikahi dia? nanti keburu jadi perawan tua loh si zahra. habisnya semua laki di tolak demi nunggu lu doank. jangan jahat jahat lahh jrii. kalok lu gak mau ngelamar ntar gua aja dah yang lamar" goda agus dan sukses membuat zahra tersenyum malu.

"emang neng zahra siap di lamar ama bang fajri?" tanya nia sahabat zahra yang juga menggoda zahra.

"Insya allah mah siap di lamar kapan aja. orang udah di kodein dari lama yaa kak?" ucap zahra sambil mengedipkan mata pada fajri.

Zahra dan fajri memiliki panggilan sayang adek untuk zahra dan kakak untuk fajri.

Fajri diam menatap zahra dengan iba "mereka semua benar, zahra sudah sangat siap untuk kunikahi" batin fajri

setelah selesai, merekapun pulang ke rumah masing-masing.

fajri mengantar zahra pulang dengan keheningan yang membuat zahra merasa aneh melihat perubahan sikap fajri.

Setelah tiba di rumah zahra, fajri mengajak zahra berbicara sebentar.
"Dek, adek bener udah siap nikah ama kakak?" tanya fajri mencari jawaban.

Zahra menghela nafas sambil tersenyum manis, "Insya allah kak, kita sudah lama saling kenal. dan adek yakin insya allah kakak imam yang baik untuk keluarga kita nanti." jawab zahra sambil tersenyum bahagia. entah kenapa pertanyaan fajri membuat zahra bahagia. walau dia tak tau maksud dari pertanyaan fajri.

Fajri menatap zahra, dan mengambil keduan tangan zahra lalu menggenggamnya erat.
"Kasik kakak waktu ya dek, kakak akan lamar adek. Besok kakak akan pergi ke kampung dan mempersiapkan semuanya. doakan kakak, insya bulan depan kakak akan melamar adek" ucap fajri penuh kepastian.

betapa senangnya hati zahra mendengar ini semua. zahra tak melepas senyum bahagianya mendengar kekasihnya akan segera melamarnya.

fajri pun melepas genggaman tangannya dan masuk ke dalam rumah mengantar zahra ke dalam dan berpamitan pulang pada ibu dan ayah zahra.

Fajri dan keluarga zahra memang sudah saling mengenal. karna dari awal fajri sudah berniat untuk menjalin hubungan yang serius dengan zahra.

setelah itu zahra mengantar fajri keluar dan bersalaman padanya. zahra mencium tangan fajri, itu yang selalu zahra lakukan. dan fajri selalu senang di perlakukan seperti itu , membuatnya merasa di hormati oleh calon istrinya ini.

fajripun pulang dengan senyum bahagia. Dia tak sabar akan memulai rencananya besok.

"Bismillah, semoga dipermudah dan di lancarkan. amiin" Batin fajri sambil menyetir motor kesayangannya.

******
haii .. hadir lagi donk dengan cerita baru yang insya allah akan lebih membuat baper dan gemes.

jangan lupa vote yaah. biar makin semangat akunyaaaa 😘😘

terimakasih yang udh mau baca ceritaku. jangan lupa juga follow yaah 😘😘

TAKDIR CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang