Seminggu sudah sejak kejadian malam itu zahra memutuskan untuk perlahan melupakan fajri, dengan menyibukkan diri. meski rindunitu tetap ada.
Hari ini zahra libur karna menemani alvin~kakaknya yang baru saja melahirkan di rumah sakit. karna aldi sendiri tak bisa menemani zahra. dia hanya berjanji akan datang hari ini. dan dia meminta agar zahra bisa menemani kakaknya sampai aldi tiba di rumah sakit nanti. dan zahra dengan senang hati mengiyyakan permintaan aldi. zahra mengerti dengan keadaan kakak iparnya itu, mungkin salah, tapi semua sudah terjadi.
Zahra sangat senang melihat bayi mungil itu. Kulitnya masih merah dan sangat lembut. rambutnya pun sangat lebat seperti ibunya. Dia sangat menggemaskan bagi zahra.
Zahra sangat telaten mengurus kakak dan bayinya. sehingga kakaknya merasa nyaman dan tenang.Ibu dan ayah zahra memang sengaja zahra suruh pulang, karna sejak semalaman mereka tak beristirahat karna menunggu proses kelahiran bayi alvin. juga sekalian mereka yang mengurus proses penguburan ari-arinya.
Entah akan diberi nama apa bayi itu. zahra tak ingin memberi nama, karna itu adalah hak orang tuanya. biarlah nanti aldi yang memberinya nama.
*******Setelah izin pada faiz~istrinya akan pergi dinas untuk beberapa hari ke depan, aldi mulai menyiapkan beberapa pakaian dengan di bantu faiz.
"Apa akan lama kak perginya? Aku disini pasti kesepian lagi." Ucapnya sambil memeluk suaminya dari belakang. Aldi membalikkan dirinya dan memeluk faiz, "Sabar yah, ini demi anak-anak kita. aku kerja kan juga untuk keluarga kita. agar lebih terjamin hidupnya" Aldi masih berusaha menenangkan istrinya. dia tak ingin istrinya curiga.
"Tapi kan usaha kita disini juga lumayan mas. Untuk apa mencari lebih banyak lagi. Lagipula aku bosa disini, untuk mengurus warungpun kau taj memberinya izin." bantah istrinya tak terima karna dia merasa ada yang aneh dengan aldi 1 tahun brlakangan inim
Dulu aldi hanya akan sibuk ke warung dan mengurusi semua pekerjaan. tapi semenjak usaha makin lancar dia semakin jauh dari keluarga, bahkan dia memilih untuk bekerja lebih dan meninggalkan usaha yang dia rintis untuk di kelola anak buahnya. Entah pekerjaan apa yang di maksud aldi, faiz bertanyapun tak pernah di jawab dengan benar oleh aldi.
"Dek, kamu itu tugasnya ya ngurus anak dan rumah. aku yang bertugas mencari nafkah. jadi aku membebaskan kamu dari tugas-tugasku. biar kamu lebih fokus ama anak. dan akupun juga masih ingat kan untuk tetap menafkahi kamu. jadi bersyukurlah dek."
"di luar sana banyak wanita yang sibuk pontang panting antara ngurus kerjaan rumah, kerjaan di luar dan juga ngurus anaknya. jadi kamu mesti bersyukur, kamu tinggal terima beres. keuangan juga kamu kan yang kendaliin? jadi apa yang mau kamu ributkan lagi?" Aldi sedikit menekan perkataannya membuat faiz memilih diam dan tak menjawab. dia tak mau menambah masalah dengan menjawab ucapan aldi.
Walau ada benarnya, tapi entah kenapa faiz merasa bukan itu alasan yang sesungguhnya aldi tak mengizinkannya ikut turut andil dalam pekerjaannya. tapi dia tak pernah ingin mencari tau, dia hanya berusaha mempercayai suaminya. toh memang benar, selama ini dia sudah menjadi istri pada umumnya yang mengatur keuangan suami dan anak-anak pun tak kekurangan apapun, termasuk kasih sayang ibu dan ayahnya.
Tapi satu yang faiz heran, suaminya tak pernah mau menceritakan apa pekerjaan yang dia lakukan hingga tak pulang 2 sampai 3 hari. karna ketika di tanya olehnya ataupun oleh keluarganya dia hanya akan menjawab "Aku hanya sedang menjalani bisnis baru, dan aku tak akan memberitahukan pada keluarga kecuali aku sudah sukses di bisnis itu."
Hal itulah yang membuat semua keluarga tak pernah lagi bertanya pekerjaan aldi sesungguhnya. mereka membiarkan aldi fokus pada bisnisnya, toh dia tak mengabaikan anak-anaknya dan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA
General FictionFajri Ramdhan seorang pria kaya yang mengaku sebagai pria biasa hanya untuk melihat reaksi pujaan hatinya. Dia jatuh cinta pada seorang gadis biasa yang sederhana, Zahra Aulia namanya. Zahrapun menaruh hati pada fajri yang dia lihat sebagai pria bi...