Pukul 18.00 SMA Kreatif belum pulang, karna malam ini akan ada acara megah di aula sekolah. Sekolah ini merupakan sekolah elite yang sangat di impikan oleh semua orang, dan hanya orang-orang yang berprestasi yang dapat masuk ke sekolah ini. Sekolah ini berbentuk gedung dengan 6 lantai. Sekolah ini di cap sangat bagus, namun ada kekurangan yang tidak telihat, setiap tahun pasti ada korban bully disekolah ini yang mengakibatkan murid tersebut keluar dan pindah kesekolah lain.
Di rooftop sekolah...
BRUGG
"Aww sakit" teriak Jassie.
"Lebay amat sih lu" Ara menendang jassie yang terjatuh ke lantai.
Jassie meringis kesakitan."Lo gapantes sekolah disini! Udah dandanan kucel, apaan ini? Rambut juga berantakan" ucap Marrie sambil mengangkat rambut jassie.
Jassie menatap Marrie dengan tatapan marah."Apaan lu liatin gue sampe segitunya? Sirik karna gue cantik?" Marrie menendang dan menjengut rambut Jassie.
Jassie hanya terdiam tak bisa melawan, tubuhnya sudah penuh dengan luka dan tenaganya terkuras habis.
"Marrie! lu terlahir dari keluarga terhormat, tapi kenapa sikapmu gak terhormat? Gue bingung? " Marrie menengok ke asal suara tersebut. Ternyata itu Diego, cowok yang di kagumi oleh Marrie dalam diam.
"Mampus lu marr"bisik Ara.
"Eh Die gausah ikut campur deh! Mengganggu kesenangan orang aja lu mah! " dengus Marrie
"Cihh, cewe gila! " Diego tersenyum sinis.
"Lu jangan gitu dong Die!" Ara melawan Diego.
'Dasar geng gila.. Kasian gua ama cowo mereka ngadepinnya pake cara apa' batin Diego.
Jessie tergeletak dilantai dan meringis karna luka yang ada di tubuhnya. Marrie menginjak Jessie karna berisik.
"Lah udah kebukti lo yang salah, buktinya lo nginjek Jassie" ucap Diego meledek Marrie.
"Udah yu cabut aja Marr" Ara menarik tangan Jassie dengan cepat. Dan mereka berdua meninggalkan atap sekolah.
"Ayo" Diego mengulurkan tangan kepada jessie.
"So baik!" Jessie berdiri dan meninggalkan Diego di atap sendiri.
"Yaela udah di bantuin malah pergi gatau terima kasih, dasar bad girl" ucap Diego sambil menggeleng kepala.
Jessie berjalan dengan kaki yang pincang menuju toilet terdekat yang ada di lantai 6, jessie membersihkan sisa-sisa luka yang di buat oleh marrie dan ara. Setelah selesai membersihkan luka, jessie menatap dirinya di cermin toilet yang cukup besar.
' Mereka semua berkata gue adalah anak yang kotor dan tidak diurus, gatau aturan, gaya seperti pereman, dan apalah. Tapi mereka gak tau latar belakan hidup gue seperti apa? Kenapa gue jadi nakal? Apa mereka tau? Gue emang gak pantes buat hidup! '. Batin jassie, jassie menatap dirinya sendiri dengan tatapan benci dihadap cermin dan melihat betapa malang dirinya.
***
Pukul 19.30, pesta di SMA Kreatif di mulai, acara akan berlangsung hingga pukul 23.00.
Diego bosan berada di kerubunan murid murid yang ada di aula pesta itu, dan akhirnya diego memutuskan untuk pergi keluar mencari udara segar.
Diego berjalan ke arah taman yang sangat besar dan di tengah tengah taman itu ada air mancur, dan di setiap sudut ada lampu yang menerangi jalan membuat kesan indah di taman itu. Taman adalah tempat diego beristirahat sendiri ketika lelah.
Diego mendapati kursi yang menghadap ke air mancur. Diego duduk dengan santai sambil menatap langit malam yang gelap. Diego memejamkan matanya dan menikmati angin malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Past Fire
Teen FictionMasa lalu yang terus menghantui kedua remaja berstatus pelajar itu membuat mereka penasaran dan ingin mencari tahu kasus kebakaran itu lebih dalam. Kasus kebakaran itu melibatkan anggota keluarga mereka meninggal dunia dengan luka tusuk. Kasus yang...