~Mutasi~

166 9 2
                                    

Aku terbangun lagi di atas tempat tidur yang sama, dan di ruang yang sama, namun kali ini yang ada di benakku hanya ingin keluar dari tempat ini.

Samar samar aku merasakan keberadaan Verdugo yang kemarin, "keluarlah, aku ingin mengatakan sesuatu" Lalu entah dari mana sosok tersebut keluar, ia berdiri di tempat tepat di depan ku sambil menjulurkan lidahnya, aku tidak terkejut, maupun jijik, bahkan aku sedikit senang akan kemungkinan makhluk itu suka padaku.

"Halo, makhluk besar" Kataku sembari mendekatinya, makhluk tersebut tidak bergerak sedikitpun, tapi bereaksi ketika aku membelai lengannya yang kekar itu, suara mendengus dan gemetar tubuhnya bagai seorang pejantan yang menahan birahi menggebu-gebu yang sudah tertimbun lama, sangat sangat menghipnotis.

Warna hitam dari karapas nya sangat menawan, kepala dengan raut wajah yang sangat jantan dan mata merahnya mencolok dari tubuhnya yang kekar seperti binaraga. Ekornya berkibas-kibas bagai anjing yang sangat senang melihat majikannya, juga yang paling menarik adalah keahlian nya mematuhi bahkan mencari cela dalam suatu perintah, seperti kemarin, ia diperintahkan untuk tidak Mengentoti ku, tapi kenikmatan tidak hanya dari ngentot kan? Sangat cerdik!

Ekor monster tersebut mulai membelit ku lalu dengan nakal ia menggesekan ekornya kebelahan pantat ku yang masih terbungkus celana, aku sedikit terangsang jadi ku menempelkan tubuhku ke monster yang kekar itu, tangan ku membelai lembut dada dan perut kekarnya, ku dekatkan wajahku ke wajah monster tersebut, ku perhatikan detail wajah dan mulut khas campuran manusia dan serangga nya, sangat unik, mandibel serangga nya bergerak gerak seakan ingin mencengkram wajahku lalu melumat bibirku tanpa ampun.

Dengan penuh rasa penasaran aku mencoba membelai wajahhya, tak terpikirkan rasa takut lagi, aku sentuh bagian yang seharusnya pipi tersebut lalu turun mendekati bibir dan terakhir ku sentuh mandibel nya, selain mandibel keras itu, rasanya tidak ada perbedaan dengan menyentuh manusia, melihat nafas monster tersebut yang semakin memburu setelah tangan ku menjelajahi setiap inci wajahnya, dengan nakal, aku membelai leher dan turun ke dadanya lagi, lalu dengan pelan aku turun lagi ke perutnya, dan belum juga sampai ke pusar, tiba tiba dari selangkangan nya muncul kontol yang bisa di sembunyikan, kontol tersebut sudah keras dan dari ujungnya menetes cairan bening kental, kontol tersebut berdenyut-denyut dan terasa panas,

Ku raih kontol panjang dan unik tersebut, ku kocok pelan, Verdugo tersebut melenguh dan menggerakkan pinggulnya seirama tangan ku, sambil salah satu tangan nya memelukku erat, lidahnya yang panjang menjilati leherku, dan kemudian lidahnya menyelinap masuk ke mulutku, lidahnya memainkan lidahku, wajahnya semakin dekat dan lalu kami berakhir ciuman yang sangat bergairah.
Tubuh Verdugo tersebut semakin panas, tangan Verdugo yang bergelantung pun meraih tangan ku dan mempercepat kocokan tangan ku, semakin cepat dan akhirnya Verdugo itupun memuntahkan sperma nya, setiap semburan nya sangat banyak dan kuat kemungkinan sampai 1 meter-an! Verdugo tersebut menyemburkan 4 kali sperma yang banyak, pada semburan terakhir verdugo itu membuat tanganku menghalangi semburan nya, dan iya menjilati tangan ku yang penuh sperma tersebut. Ah sungguh... Makhluk yang luar biasa.

Setelah membersihkan tanganku dengan mulut dan lidahnya, verdugo itu lalu memelukku erat dan menggosokan wajahnya ke wajahku, aku melihat ada sedikit sperma yang tersisa di bibir si Verdugo, jadi ku jilat saja, dan dengan ciuman terakhir itu, Verdugo itu melepaskan pelukannya dan menutup mataku, dan ketika aku membuka mataku lagi, Verdugo itu menghilang. Tapi anehnya aku masih merasakan keberadaan nya.

Aku pun kembali ke tujuan ku untuk "keluar" Dari kamar ini, setelah beberapa saat aku mencari, aku akhirnya menemukan pintu yang dilewati pak Albert kemarin, agak gelap tapi itu tidak membuatku mundur untuk "bebas", lorong itu agak panjang, ujung lorong tersebut ternyata memerlukan kunci, Aku berdiri sejenak memikirkan apa yang mungkin menjadi kata sandi pintu tersebut aku mencoba memecahkan sandi tersebut tapi setiap kode yang ku masukan ditolak, sampai akhirnya aku mendengar alunan suara yang menyerupai suara tombol yang di tekan, aku mencoba mengikuti suara tersebut dan benar saja ternyata itu merupakan rangkaian kode untuk membuka pintu lorong tersebut, dari belakang pintu terlihat lah lift yang entah mengarah ke mana, tidak ada jendela yang dapat memberikan indikasi aku sebenarnya di mana, tapi terasa ada sesuatu yang menarik tanganku masuk ke dalam lift, dalam lift tombol lantai ke 5 di tekan, terasa lift bergerak begitu pelan tangan ku masih terasa seperti dipegang seseorang, atau lebih tepatnya sesuatu, aku coba meraih yang membelenggu tangan ku itu ternyata meski tembus pandang aku dapat memegang nya, aku raba pelan pelan membayangkan apa itu dan dari indra peraba ku aku menyimpulkan yang membantuku keluar ini adalah Verdugo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Resident Evil : Code ELFINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang