~Adaptasi~

385 18 5
                                    

Aku mencoba mencari pintu keluar dari kamar tersebut. Namun aku merasakan ada sesuatu di kamar itu selain diriku, aku tak tau entah apa itu. Aku menjadi sedikit panik dan berusaha mencari jalan keluar secepatnya namun karena gugup aku menjatuhkan sebuah gelas besi ke lantai kayu, aku sedikit lega karena tidak ada yang rusak namun ketika aku berbalik, tiba tiba aku di tindih ke dinding oleh makhluk besar yang menyerupai campuran manusia  dan serangga, struktur wajahnya menyerupai tengkorak manusia namun ia memiliki rahang yang menyerupai serangga, rahang tersebut tumbuh dari dimana seharusnya hidung berada sampai ke dagunya wajah seram itu di lengkapi dengan mata merah menyala.

Selain itu tubuh dan lengannya kekar sekali, lengan bawah, pundaknya, dan dari pangkal paha dan selangkangan nya di tutupi oleh kulit keras khas serangga, jari nya hanya ada tiga panjang dan runcing, melihatnya saja membuat ku ngilu, dari belakang terlihat ekor ramping yang dihiasi ornamen tajam lalu ujungnya disenjatai oleh ujung lancip seperti pisau, ia merapatkan tubuhnya sampai menempel dengan ku, ternyata tubuhnya hangat, bagian yang tak tertutup oleh kulit keras itu ternyata sangat mirip dengan manusia, aku coba meraba nya dan otot otot tubuhnya sangat mengagumkan, tubuhnya bagai seorang binaragawan saja, dan hal itu mengingatkan ku kepada Zac. Untuk beberapa saat aku lupa bahwa nasib ku entah akan menjadi apa, tapi Monster tersebut mendekatkan wajahnya ke wajah ku lalu mendengus, ia membuka mulutnya, di balik mandibel tersebut ternyata ia tidak memiliki tengkorak seorang manusia lagi, gigi runcing memenuhi tepi rongga mulut tersebut, memperjelas bahwa ia adalah makhluk berbahaya .

Monster tersebut membuka mulutnya lalu seakan mencium bibir ku, lidahnya menyelinap masuk ke mulut ku, kedua tangannya memelukku erat dan dari selangkangan nya keluar penis besar yang sangat menarik bentuknya, ujungnya lancip dan ada gerigi dan lekukan khas, dari ujung nya mengalir cairan bening. Dari sana aku sadar kalau aku akan di gagahi oleh monster itu. mungkin ini adalah cara ku untuk mati, mati di perkosa oleh monster ganas, sungguh menyedihkan. Ia menggesek gesekan penis nya di selangkangan ku, mulutnya menciumi leher dan pipi ku, rasanya sangat nikmat setiap sapuan lidah lengket kenyal dan hangat itu. Pinggul nya terus bergerak bagai sedang mengentoti ku. Aku dapat merasakan kalau celana ku yang basah karena telah menembus ke selangkangan ku. Ah aku sangat terangsang dengan monster itu, setiap dengusan dan nafas nya yang berat bagaikan bisikan bisikan yang menghipnotis. Aku memberanikan diri ku untuk membuka celana ku, aku kesusahan karena tubuh monster itu menempel erat di tubuhku, tapi bagaikan ia dapat membaca pikiran ku ke dua tangan nya merenggang dan membiarkan ku melakukan apa yang perlu ku lakukan.
Celana ku telah copot, kedua tangan monster tersebut membuka belahan pantat ku, namun yang hanya ia lakukan adalah menggesekkan penisnya di antara belahan pantat ku, aku mencoba menuntunnya untuk memasukan penis nya ke dalam lubang ku, aku menaikan satu kaki ku ke pinggangnya untuk membuat aku mengangkang, tapi ketika penis itu aku pandu, pelan pelan, aku memandu kontol perkasa itu kembali untuk mengentoti ku, tapi monster tersebut tetap tidak mengikuti. Aku agak kesal, ku coba dorong monster itu untuk melepaskan diri, ku dorong diriku dari dinding sekuat tenaga, dan entah monster tersebut lengah atau memang mengerti maksud ku, dia pun terbaring di lantai dan aku menindih nya, aku bangun dan coba lari ke pintu, tapi ekor nya menangkap kakiku dan menarik ku kembali kepadanya, tangan nya meraih ku, dan mendudukan ku di atas selangkangan nya, aku pikir aku akan di entoti dengan posisi seperti ini, tapi ternyata monster tersebut hanya menggesek gesekkan penisnya lagi ke belahan pantat ku, "hmmp, baiklah kalau itu mau mu" aku mengikuti irama goyangan pinggul Monster tersebut, dan ternyata, gesekan dari penis monster tersebut ternyata memberikan sensasi tersendiri yang cukup bisa di nikmati, ku raih kedua buah pantat ku, dan ku dorong kedua nya untuk menjepit batang kontol perkasa tersebut, terdengar sedikit suara melenguh dari Monster tersebut, dan irama sodokan pinggulnya semakin cepat dan kontol itu semakin keras. Aku merebahkan diri ku tak kuasa menahan rasa geli dan frustasi yang karena tidak bisa menikmati kontol tersebut, sodokan pinggul Monster tersebut semakin laju dan nafas Monster tersebut semakin terengah-engah, dan dengan sodokan terakhir, di iringi suara yang sedikit melengking, aku merasakan ada sesuatu yang hangat dan kental keluar dari kontol monster tersebut, sayang sekali monster tersebut ejakulasi di luar tubuhku, rasanya pasti sangat nikmat di isi oleh sperma sebanyak ini. Aku masih tertelungkup di atas tubuh monster tersebut, ekornya masih membelit kakiku, dan kedua tangan nya yang tadi memegang pinggul ku, sekarang memeluk ku, dan di posisi itu aku teringat dengan kejadian dimana keperawanan ku di ambil oleh Zac, sangat manis, tapi bercampur kesedihan karena situasi seperti ini.

Resident Evil : Code ELFINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang