~Perpisahan~

581 24 3
                                    

Hari hari ku setelah kejadian di kamar mandi asrama menjadi sangat bahagia bahkan seperti dongeng. Aku dan Zac layaknya suami istri yang baru menikah setiap hari nya. Semua rintangan dan tantangan dari kampus dapat kami lewati bersama ketika aku kesulitan dalam hal selain akademis aku di bantu oleh Zac, dan ketika Zac mengalami kesulitan di bidang akademis aku berusaha semampu ku untuk membantu nya. Satu hal yang masih mengganggu ku, apa Zac benar benar "mencintai" ku?.
Tak terasa semua rintangan dan kesulitan dalam mengejar titel sudah kami lewati, sekarang kami hanya perlu menunggu hasil ijazah kami. tak biasa nya kampus kami kedatangan perusahaan di bidang kesehatan dan kecantikan bertaraf Internasional yang sedang mencari karyawan baru. Dari penjelasan dan struktur perusahaan nya sangat menarik, namun mereka mencari karyawan yang bersedia di sumpah dan di tempatkan di mana saja (namun kali ini di fokuskan ke Prancis) Menurutku ini bisa jadi kesempatan emas, namun menurut Zac resiko berkerja di sana akan sangat besar, dengan lugu nya ku jawab "namanya juga kerja, pasti ada resiko lah, menurutku ini adalah kesempatan paling bagus, kita bisa langsung kerja".
Zac sepertinya luluh dengan ambisi ku dan akhirnya menuruti kemauan ku.
Bulan Juni akhir perusahaan tersebut kembali lagi untuk mengadakan tes dan interview, aku bisa melewatinya dengan mudah karena memang posisi yang ku incar adalah peneliti pemanfaatan kekayaan hayati. Aku menunggu di depan pintu ruangan tes, aku khawatir dengan Zac, apa diakan lulus, aku harap begitu.
30 menit kemudian Zac masih tidak ada kabar aku sangat resah, lalu seorang pria berpakaian hitam keluar dengan memegang kertas yang sudah di kepal, dan ia membuangnya ke tong sampah terdekat.
Ia melihatku dan menyapaku dengan hangat "ah... Kamu pasti Elfin kan??... Saya sangat berharap kamu bisa bergabung dengan perusahaan kami, kamu punya talenta yang sangat bagus, tidak seperti orang yang ada di dalam itu, kamu mau ikut dengan ku? Mungkin sebagai asisten?"
"Uh... Terimakasih pak, tapi..."
"Kamu tak perlu menjawabnya sekarang, nanti saja setelah pengumuman penerimaan karyawan"
"Baiklah pak"
"Sampai jumpa"
Ia pun berlalu ke lorong menuju ruang dosen.
"Aku punya firasat buruk..." Kataku dalam hati. Aku memasuki ruangan interview Zac, aku lihat ia tertunduk lesu dan sedikit tersenyum ketika melihat ku.
"Zac... Bagaimana?"
"Maaf Elfin... Mungkin kita akan berpisah"
"Kamu gagal?..." Kata ku sambil menutupi mata ku yang mulai berkaca kaca.
"Iya... Mungkin aku ak-"
" Tidak! Aku akan memastikan kita akan tetap bersama!"
"Tapi... Baiklah"
"Ayo kita pulang" tutur ku setenang mungkin meski dalam hati ku aku ingin berteriak.
Hari pengumuman penerimaan karyawan pun sampai, namaku ada di tempat ketiga setelah dua nama yang tak ku kenal, yaitu Marissa McManamal dan Ericsson Eriowen. Namun keresahan ku belum tertangani sebelum menemukan nama Zac Bellion, dan yang benar saja nama Zac tidak ada dalam daftar!
"A-apa yang harus ku lakukan?.."
Aku merasa hancur dan kebingungan mengetahui bahwa Zac gagal. Aku pun berjalan tanpa mengetahui kemana aku berjalan, kaki ku malah membawaku ke rumah kaca perusahaan! Dan seketika aku lupa akan masalahku dan terkagum kagum dengan isi dari rumah kaca tersebut, meski aku hanya bisa melihat nya dari luar namun mata ku tertarik kepada tanaman bunga merah yang layu tertanam di tempat remang remang, sepertinya mereka sakit, tiba tiba aku teringat Zac dan fakta bahwa kami akan berpisah, jadi aku pun kembali bersedih dan memutuskan untuk pulang saja, di pertengahan jalan, karena tidak fokus aku menabrak seseorang yang cukup tinggi dan terasa sangat kuat, karena meski aku agak gemuk, malah aku yang terpantul dan jatuh.
"Ma-maaf, saya tidak sengaja" kataku sambil berusaha untuk berdiri, "Elfin?..."
"Iya... Oh pak Asesor, maafkan kecerobohan saya, saya..."
"Tidak apa apa, kamu terlihat bingung, apakah ada masalah?, Perkenalkan nama saya Albert Wesker, Panggil saya Pak Albert"
"uh... Baiklah pak, jadi ... Teman ku tidak lolos menjadi pegawai di perusahaan ini ... Jadi aku bingung sekali harus apa"
"mungkin kamu bisa melakukan sesuatu untuk teman mu itu, heheh..." Ia mengatakan nya sambil mendekatkan wajah nya ke wajah ku, aku sangat gugup, lalu ia membisikkan "kamu harus menjadi asisten ku"
"asisten laboratorium?... Ba-"
"asisten pribadi..."
"Uh... A-apa pak Albert serius?..." "Tentu saja... Aku membutuhkan seorang asisten dan sepertinya kamu cocok menjadi asisten saya... Ada sesuatu dalam dirimu yang sangat menarik"
"Baiklah pak, kapan saya bisa mulai berkerja?"
"Secepatnya, pakai seragam laboratorium mu dan temui saya di rumah kaca ini... Oh ya... Apa yang sedang kamu lakukan di laboratorium hijau ini?"
"Uh... Saya... Saya sangat bersedih dengan teman ku yang gagal masuk, dan saya keluyuran dan tanpa sengaja menemukan rumah kaca ini, dan kebetulan saya sangat suka tanaman dan bunga, jadi saya lupa waktu dan berkeliaran di sini"
"sudah saya duga kamu sangat menyukai bunga... Haaha" aku hanya tersenyum mendengar hal itu. "Baiklah Elfin, cepat ganti baju mu dan segera ke sini"
"siap pak!" Aku pun berlalu. Beberapa puluh menit kemudian aku sampai di kamar asrama ku dan melihat Zac sedang duduk di tempat tidur menatap koleksi kecil tanaman ku itu. "Zac" panggilku sambil memegang pundak nya yg kekar itu,
"eh Elfin... Apa kamu sudah lihat pengumuman?"
"Sudah..."
"Jadi aku tidak perlu membahas apa apalagi" katanya sambil menghela nafas panjang, terlihat wajahnya yang biasa sumringah dan sangat santai, menjadi sangat murung.
"Tapi Zac... Aku mendapat bantuan dari Pak Asesor itu, namanya Albert Wesker, ia akan membantu memasukan mu ke sini"
"apa kah ia boleh di percaya Elfin?", "Aku tidak tau, tapi aku akan mencoba semua kesempatan Zac... Selama itu bisa membuat kita bersama", aku memeluknya. Aku akhirnya agak lega, tapi ini belum berakhir. Aku mengganti baju dan berpamitan dengan Zac. Sesampainya aku di rumah kaca tersebut aku melihat Pak Albert telah berdiri di pintu dan mencoba menyambut ku, aku sangat gugup melihat ini, apa pak Albert selalu manis seperti ini?... Aku sangat tidak percaya jika mendengar hal ini dari orang lain, dandanan pak Albert layaknya seorang kepala bodyguard yang berdarah dingin tapi sifatnya sangat bertolak belakang. "Elfin!, Ayo masuk, saya akan memberi kamu tur pendek di "surga" ini, hahaha", "iya benar sekali, ini akan menjadi surga untuk ku" kataku dalam hati. Kami pun berkeliling dan pak Albert menjelaskan beberapa jenis tanaman langka, dan paling akhir kami sampai pada bunga merah yang layu itu, "dan ini adalah bunga endemik dari pedalaman Afrika yang bernama stairway to the sun, bunga ini memang terlihat layu, namun mereka sangat sehat" aku sangat terkagum-kagum dengan semua penjelasan pak Albert ini. "Baiklah Elfin... Waktunya kita berkerja", "baik pak". Kami pun memulai kerja kami, aku di suruh mengecek apa ada tanaman yang memiliki patogen, dan aku harus mengecek 100 ribu jenis lebih tanaman dalam rumah kaca raksasa itu. Belum juga aku menyelesaikan 10 tanaman, jam sudah menunjukkan jam pukul 9 lewat malam, "ternyata patologi tanaman bukan hal yang mudah di lakukan, ini baru tanaman ke 10, haha", "Elfin, bagaimana?... Apa menemukan sesuatu?", "Belum pak, tanaman tanaman ini sehat sehat, meskipun cukup melelahkan saya senang bergelut dengan tanaman tanaman ini, dan mengetahui mereka sehat sehat saja sangat membuat ku lega". "Bagus lah... Ini sudah jam hampir jam 10, apa kamu belum mau pulang?", "Sebentar lagi pak, setelah ini selesai akan ku bereskan dan keluar", "baiklah, aku akan menunggu mu..." Pak Albert duduk di kursi dan menyandarkan kepala nya di tangan sambil menatap ku. Aku sangat gugup dan menjadi kikuk, kerja ku menjadi agak lambat, mungkin karena resah, pak Albert pun bangun dan mungkin berniat membantu, ia memegang tangan ku dari belakang "begini supaya lebih cepat", "Eh!... Aku kaget dan hampir menarik tangan ku, tapi tangan pak Albert sangat kuat menggenggam tangan ku, jantung ku berdebar kuat sekali, seakan akan ingin meledak, aku pun tak berdaya dan menjadi boneka pak Albert, tangan yang ternyata kekar itu menuntun tangan ku mengolah tanaman dan aku kaget ternyata langkah nya cukup simpel, hanya aku yang melakukan beberapa hal yang sebenarnya tidak terlalu bermanfaat, aku merasakan nafas pak Albert agak berat dan suhu tubuhnya agak panas, tapi tak ku gubris akan hal itu. akhirnya langkah terakhir adalah melihat sampel di mikroskop elektron. "Oke, mungkin kamu bisa lakukan sendiri langkah terakhirnya", aku mengambil cawan petri berisi campuran sampel dan keluar menuju ruangan di mana Mikroskop elektron berada. Di ruangan itu hanya ada meja kosong satu kursi dan mikroskop elektron yang besar "Yap ... Tanaman ini bersih, akhirnya selesai untuk hari ini" aku berbalik dan kaget melihat Pak Albert ada di belakang ku, satu hal yang sangat membingungkan untuk ku adalah pak Albert selalu memakai kacamata hitam meski dalam ruangan. Di malam itu ternyata mata Pak Albert menyala merah! Ia lalu menindih ku di atas meja, nafasnya memburu dan berat, bagai binatang buas yang siap melahap mangsanya, aku takut sekali, sampai aku hampir menangis! Tapi syukurlah pak Albert lalu sadar dan melepaskan ku "ma-maaf Elfin... Saya... Terlalu bersemangat", "ti-tidak apa apa pak", "uggh, kamu berberes beres lah, saya akan pulang dulu" ia lalu meninggalkan ku sendiri di lab hijau itu. Aku berberes dan bersiap untuk pulang tapi aku sangat penasaran dengan bunga merah itu, jadi aku pergi untuk melihatnya lagi entah kenapa aku sangat tergoda melihat bunga itu dan akhirnya
aku kalap dan berhasil mencuri beberapa pohon tanaman tersebut. Aku pun langsung pulang ke kamar dan menanam nya bersama koleksi tanaman ku. "Elfin?, Kamu dapat tanaman itu dari mana?", "Uh.. aku.. aku menemukan nya dari tong sampah, aku lihat mereka masih bisa di selamatkan, jadi ku ambil saja" Aku semakin penasaran dengan kenapa tanaman itu sakit, aku memutuskan untuk mengambil sehelai kelopak dan mengamati nya dengan mikroskop elektron perusahaan, aku kaget dan terkagum kagum dengan penemuan ku, terdapat sejenis virus yang sangat tidak stabil karena tercampur DNA bunga tersebut, tapi aku harus menyembunyikan ini dari siapa pun, tapi mungkin... Tidak aku tidak bisa mengatakan nya pada Zac sekarang. Pada malam itu aku berusaha mengeluarkan virus itu dengan alat seadanya, tapi ternyata sangat susah dan akhirnya aku menyerah dan membiarkan nya saja. Keesokan harinya aku kaget melihat bunga merah itu telah segar, dan bunga misterius yang di beri oleh pemilik toko itu berubah warnanya dari putih menjadi semburat biru! Wah sangat indah dan sangat wangi! Kenapa ini! Aku harus memeriksa nya, kataku dalam hati, ternyata virus dari bunga tersebut menyerang bunga ku, namun ada sesuatu di bunga ku yang merombak virus tersebut menjadi sangat jinak dan mungkin memiliki sifat menyembuhkan! Wah temuan ku ini akan sangat menggemparkan dunia! Aku sangat senang sampai, "Brak!" Pintu kamar ku di buka paksa oleh pak Albert! "Elfin! Kau harus ikut dengan ku!" Aku terkejut dan tidak sengaja melukai tangan ku, tanpa sengaja aku memegang cairan dari kelopak bunga itu, dan dengan anehnya lukaku jadi sembuh! Aku pun terkagum kagum!, Tapi aku harus melihat apa yang terjadi di depan, aku bergegas keluar dan melihat Pak Albert dan dua penjaga mencari ku,
"Ah Elfin ... Mungkin kau tau kenapa aku datang sekarang?" Tanya nya sambil mendekati ku, lalu ia memegang dagu ku dan menariknya mendekat ke wajahnya, aku bisa melihat mata nya yang menyala merah di balik kaca mata hitam itu, sangat menawan dan sekaligus menyeramkan. "Bawa dia ke kantor ku" perintah Albert ke kedua penjaga itu. "Dan kau! Mulai sekarang kamu boleh pulang!", "Tapi pak! Aku-", "jadi kau ingin dia ikut bersama ku?!", "Ti-tidak...", "Zac... Mungkin memang sebaiknya kamu pulang dulu..." Kataku memelas "tapi Elfin!" "Ku mohon Zac... Jangan memperkeruh suasana", "Baiklah Elfin, Mungkin ini yang terbaik" akupun di bawa oleh pak Albert menuju "Kantornya".

Resident Evil : Code ELFINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang