First Part

1.3K 150 8
                                    

Disclaimer only Masashi Kishimoto
🔹🔹🔹
Alternatif Universe
🔹🔹🔹
Tema: Pahlawan
🔹🔹🔹
Sub-tema: Pahlawan tanpa rupa, pahlawan tanpa nama, pahlawan tanpa tanda jasa
🔹🔹🔹
Genre: Fanfiction
🔹🔹🔹
Sub-genre: Romance
🔹🔹🔹
Pairing: Naruto and Hinata
🔹🔹🔹
Casting: Uzumaki Naruto, Hyuuga Hinata, and other cast

Disclaimer only Masashi Kishimoto🔹🔹🔹Alternatif Universe🔹🔹🔹Tema: Pahlawan🔹🔹🔹Sub-tema: Pahlawan tanpa rupa, pahlawan tanpa nama, pahlawan tanpa tanda jasa🔹🔹🔹Genre: Fanfiction🔹🔹🔹Sub-genre: Romance🔹🔹🔹Pairing: Naruto and Hinata🔹🔹🔹C...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
🔹🔹🔹

Uzumaki Naruto mengintip dari balik buku ensiklopedia tebal yang ia baca. Sapphire miliknya tengah menatap gadis berpakaian putih di ujung perpustakaan. Ia mengamati setiap gerakan pelan yang tercipta saat jari lentik gadis tersebut membuka halaman buku.

Terlihat indah di manik birunya.

Namun, pemandangan itu seketika rusak saat manik birunya menangkap sosok berambut merah tengah merebut kasar buku yang pujaan hatinya baca. Sangat kasar hingga rasanya ia ingin menyeret rambut merah menyala milik adik kelasnya tersebut.

"Hyuuga, kerjakan tugas kuliah ku sekarang! Dua hari lagi dikumpulkan, jika tidak awas kau!"

Bahkan telinga Naruto yang tidak terbiasa mendengarkan ocehan ibunya pun dapat dengan jelas mendengar suara adik kelasnya tengah memerintah pujaan hatinya. Entah kekuatan cinta atau memang suara adik kelasnya begitu kencang.

Naruto mendapat ide. Dengan tiba-tiba ia memukulkan buku ensiklopedia tebalnya ke meja hingga mengalihkan atensi semua orang di perpustakaan. Termasuk Uzumaki Karin, adik kelasnya, yang tengah memaksa Hinata untuk mengerjakan tugas kuliahnya.

"Minna-san, adakah yang ingin aku beri tiket konser dan sebatang cokelat di sini?" teriak Naruto sangat keras.

Sontak penggemar Naruto yang berada di dalam dan sekitar perpustakaan langsung menjerit histeris. Tak terkecuali Uzumaki Karin. Gadis berkacamata tersebut langsung berlari setelah merebut kembali buku tugasnya dari tangan sang kakak kelas. Dengan bersemangat, ia mengikuti rombongan fans Naruto keluar perpustakaan.

Dalam hatinya Naruto bersyukur. Walaupun tidak bisa secara langsung melindungi pujaan hatinya, setidaknya ia bisa menghindarkan Hinata dari aksi perundungan seperti tadi. Menurutnya, itu adalah hal paling tepat yang bisa ia lakukan sekarang.

Menjadi pahlawan di balik bayangan tidak masalah. Asalkan Hyuuga Hinata, pujaan hatinya, bisa menikmati masa kuliah dengan tenang tanpa masalah. Ia rela dikejar fans fanatiknya setiap hari.

"Naruto-kun, siapa yang akan mendapat hadiah tiket konser dan cokelat darimu?"

"Aaa, yang pasti dia orang yang spesial. Orang baik selalu mendapat hadiah spesial bukan?"

"Kyaaaa, pasti aku orangnya!"

"Tidak, aku orangnya!"

"Bukan kalian, tapi aku orangnya!"

Diam-diam Naruto berlari pergi. Meletakkan satu batang cokelat kecil dan tiket konser musisi Jepang di atas tutup tempat sampah. Dia berlari menjauh. Dan saat merasa aman, dia segera berteriak kencang.

"Hei, minna-san, cokelatnya ada di atas sana!"

Sontak para gadis yang sibuk berdebat tadi berhenti mengoceh. Menolehkan kepalanya hampir bersamaan saat mendengar teriakan pujaan hati mereka. Tatapan mereka mengikuti arah telunjuk Naruto yang mengarah pada tempat sampah tak jauh dari mereka.

Di sana, ada satu batang cokelat kecil dan di sampingnya ada secarik kertas tiket konser. Posisinya berada di atas tutup tempat sampah kertas.

Mereka berebut, berusaha mendapatkan hadiah dari pujaan hati. Mereka saling mendorong, menginjak satu sama lain bahkan merebut tiket dan cokelat yang sudah berada di tangan orang lain.

Dan sekali lagi Naruto bersyukur. Fans fanatiknya bukanlah bagian dari Club Science atau Club Mathematics yang dominan berotak Einstein. Mereka hanyalah kumpulan orang yang selalu bersemangat untuk apapun keadaan idolanya.

"Bahkan aku rela mengarak mereka ke alun-alun kota demi kenyamanan belajar mu di universitas ini, Hinata," bisik Naruto pelan.

🔹🔹🔹

🔹🔹🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Your Secret Protector [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang