Lorong-lorongku makin gelap
Bersua dengan kabut pekat
Aku berhenti di ujung persimpangan
Terbias dunia tipuan
Dikerubuti orasi-orasi di podium tinggi
Hai elit yang makin provokatorTertawa?
Negeriku yang kini bak taman kanak-kanak
Sayang nian jadi air mata
Kutangisi peluh negeriku ini dengan isakDimana tempat aku akrab akan keadilan?
Tuan rumah tanpa tikus-tikus?
Kutuntut pada siapa ketika wakil malah tak berandil?
Mengadu kemana jika negeriku makin carut marut?
KAMU SEDANG MEMBACA
kelabu
PoetryAda kalanya dimana rasa-rasa yang kita simpan sukar untuk diungkapkan. Rasanya sulit sekali untuk sekedar diceritakan. Entah tentang bahagia, duka yang tak kunjung mereda, tangisan yang tak dapat dilampiaskan, amarah , dan rasa-rasa yang lainnya. Ke...