Sepersekian waktuku sudah mengulur
Memoriku dipenuhi beragam jejak gambar
Sepersekian detik aku terbangun lagi dari bunga tidurku
Mengulangi fase dimana aku bercengkrama dengan malam
Acapkali aku disuguhi oleh renungan
Pertanyaan-pertanyaan belum ada jawabanSepersekian menit kemudian aku makin tak mengerti
Ada apa dengan sepi yang riuh berputar lagi
Hingga sebelahku bukan lagi Lazuardi
Tapi hanya temaram lampu kunang
Dan pekatnya secawan kopiLorong-lorong sukma yang kopong
Kupikir persimpangan itu rute terakhir
Namun angan menarik paksa berkelana
Lembarku penuh rentetan alfabet
Masih tak memberiku jawaban pasti
Sunyi senyap hati dan rindu yang dibumbui
KAMU SEDANG MEMBACA
kelabu
PoetryAda kalanya dimana rasa-rasa yang kita simpan sukar untuk diungkapkan. Rasanya sulit sekali untuk sekedar diceritakan. Entah tentang bahagia, duka yang tak kunjung mereda, tangisan yang tak dapat dilampiaskan, amarah , dan rasa-rasa yang lainnya. Ke...