Entah kenapa, belakangan ini uraraka sibuk dengan pikirannya saat festival olahraga yuuei. Saat dirinya melawan bakugou, itu merupakan kenangan terburuk yang pernah ia alami.
Sayangnya, beberapa minggu kedepan, akan di selenggarkan kembali festival laknat tersebut. Uraraka akan sangat senang jika dirinya tidak melawan di kasar itu, tapi apa boleh buat? Itu hanya impian yang tidak akan di dapatnya.
"Uraraka!!"seru tsuyu menghampiri uraraka yang sedang termenung di kelas. "Ah, tsu? Ada apa?"gadis itu menoleh ke arah panggilan.
"Sebentar lagi ada festival olahraga!! Gue ga sabar!!"mina berlompaat-lonpat kegirangan. Uraraka hanya terkekeh, ia tidak mau berurusan lagi dengan si ceo peledak.
"Tapi aku tidak sanggup melihat uraraka-chan bertarung dengan bakugou-kun lagi, kero."hal itulah yang ia takutkan seminggu ini.
"Ahh, tsu gak kok! Gue ga akan kalah sama si ceo pele-eh maksudnya bakugou-kun."uraraka mencoba menenangkan mina dan tsuyu. Ia hampir saja menyebut julukan si lelaki peledak itu kepada teman-temannya. Kalau bisa ketahuan, gawatt!!
"Uahh!! Ceo peledak!?"mata hitam mina segera melebar. Sontak uraraka menutup mulu gadis pink itu, mina benar-benar gila. Mendengar ceo peledak, dengan segera bakugou melirik tajam ke arah mina.
"A-ah gomen.."mina menjadi takut karena kejadian kemarin. "Cih.."tiba-tiba lelaki itu berdecak kasal dan segera pergi dari kelas, mendengar julukan laknat yang mina sebutkan.
"M-mina!! Mau buat gue mati ya!?"raut muka uraraka berubah. Mina hanya terkekeh, lalu pergi ke kursinya.
Pelajaran pun dimulai, ini adalah pelajaran All Might sensei dan mengharuskan para siswa untuk berganti pakaian. Tapi itu tidak berlaku untuk uraraka.
Ia sempat minta tolong ke tsuyu untuk bilang kepada all might sensei, entah kenapa rasanya setelah memikirkan pertengkaran itu dia tidak mood berlatih.
Padahal sedikit lagi..
Dirinya tidak menyangka bahwa bakugou sekuat itu. "Hah.. memikirkannya saja sudah pusing."
"Kalau gitu ga usah di pikirin bodoh."uraraka terkejut, ia mendapati lelaki ini tengah memeluknya. "B-b-bakugou!?"
.
.
.
"Uraraka-san!? Sudah bangun?"suara itu, ternyata lida-kun. Tadi itu cuman mimpi ya? "Uraraka-san? Gapapa kan? Tadi lo manggil-manggil bakugou."seketika wajah uraraka memerah. Kenapa bisa ia mengigau lagi?"Gomen'nasai, udah bikin lo kawatir lida."ucap uraraka tersenyum. Lelaki itu cuman mengangguk terus pergi ke kota simulasi. "Ahh, ada-ada aja deh, kenapa jadi mikirin si ceo peledak sih!?"gerutu uraraka kesal saat di uks.
Saat itu uks sepi, recovery girl sedang pergi. "Dasar uraraka bodoh!"rutuknya kesal sambil menepuk-nepuk kasur uks. Pipi gadis itu mengembung, membuat wajahnya semakin bulat.
"Emang lo itu bodoh!"seru seseorang dengan rambut kuning bak buah duren. Suara serak itu! "B-b-bakugou!?"entah kenapa, lelaki itu bukannya ke kota simulasi, malah ke uks.
"Lo ga ke kota simulasi?"tanya uraraka heran. Lelaki itu menunjukkan luka di tangannya. Darah segar mengalir di sana. Uraraka menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Ano.. bakugou, sini."ucapan itu terlontar membuat lelaki itu menatapnyaa heran. "Gue ga perlu bantuan lo!"ucap bakugou ketus sambil meringis.
"T-tapi.."lelaki itu menatap tajam uraraka. "N-nanti lukanya bisa infeksi, s-sini."ucap uraraka setengah mati, ia benar-benar takut sekarang. Gadis itu benar-benar membuatnya kesal.
"B-b-bakugou.."
Chuu~♡
(Anggaplah begitu)
Saat itu juga mata uraraka melebar. Cowok ini!? Berhasil merebut ciuman pertamanya. "I-ITU HUKUMAN BUAT LO! SIALAN!"teriaknya sedikit gugup, ada sebekas rona merah di wajahnya.
"A-a-apa-apaan lo ini hah!?"seru uraraka kesal, bisa-bisanya lelaki menyebalkan itu merebut ciuman pertamanya. Bakugou tercengang. Uraraka kini memukulinya. Tidak tahu sesakit apa pukulannya, tapi gadis itu terus memukulinya.
"COWOK BR*NGSEK!!"teriaknya dengan suara serak. Perlahan, air mata itu turun di pipi chubby-nya.
"Ahk.."bakugou meringis, pukulan itu mengenai lukanya yang baru saja ia olesi obat.
.
.
.
Nafas gadis itu tersengal, kini ia berada di atas bakugou yang masih mematung. Bakugou yang bodoh."H-hei!! Berenti bodoh!!"bantah bakugou mencoba menangkis pukulan uraraka. "LO YANG BODOH!"balas uraraka masih dengan suara yang serak. Tanpa uraraka sadari, bakugou menariknya ke dalam dekapannya.
"G-gomen, uraraka.."ucapnya dengan nada sendu, seketika itu juga menghentikan tangis gadis yang sedang dipeluknya.
Setelah beberapa saat, bakugou menghapus air mata gadis itu dan menangkup lembut pipi bulatnya. "Mangkanya lain kali diam sialan!"ucap bakugou ketus, sifatnya kembali lagi.
(Kira-kira begitu)
Klek.. (suara pintu)
Tiba-tiba ada seseorang membuka pintu uks. "HAAAAA!? B-b-bakugou!? U-u-u-uraraka!?"anak kecil berambut anggur mematung dalam sekejap.
TBC
Link gambar bisa di ambil di sini (siapa tau mau nyimpen :v)
https://pin.it/1iBZNeq
https://pin.it/1uGUwzN
KAMU SEDANG MEMBACA
The King and Me (Kacchako) END
Romance❝Gue bakalan bikin lo tunduk sama gue!❞ . . . . ❝Liat aja nanti, paling juga lo yang tunduk sama gue, Katsuki.❞ novel kedua tentang perjepangan dll, maaf kalo ada kesalahan teknis :) (cast: all cast in boku no hero academia) bahasa non baku.