di jual

6 1 0
                                    

“aku pulang” ryn melangkahkan kakinya ke rumah yang selama ini dia tinggali bersama orang yang di bencinya. Tapi percayalah dia memendam rasanya dan masih bersikap baik.

Ryn memang patut diacungi jempol dan cocok menjadi artis di drama drama yang sering dia tonton di waktu senggang di restoran.

“ryn kau ada uang?” tanya lelaki tua yang sedang duduk dimeja makan. ”untuk apa?” tanya ryn curiga dan ryn mendekatkan dirinya pada lelaki tua itu.

Ternyata benar lelaki ini mabuk lagi. Memang lelaki yang tak beguna. “tidak ada” ryn melangkahkan kakinya.

Namun terhenti. Lelaki itu melemparkan sendal ke kepala ryn. Ryn tak terima dan marah” kau tak waras? Kau itu seorang ayah. Kau sudah tua. tapi kau masih mabuk mabukkan? dan kau hanya menganggapku apa? Bank uang mu? Aku juga manusia butuh di hargai. Kau mengerti?”

Sumpah ryn sangat sedih dan kecewa melihat orang yang seharusnya menyapanya saat pulang dan seharusnya bertanya dia sudah makan atau belum, lelah atau tidak. Namun sangat berbeda sekali dari realitanya. Dia malah dilempar sendal dan di bentak bentak serta dipukul.

Miris sekali

“kau tahu itu sakit. Kau punya titel seorang ayah disini tapi  mengapa kau kasar seperti ini? Kau ini manusia atau apa? Kau tega sekali memukulku menggunakan kayu besar itu. Kalau ingin membunuh ku langsung dengan pisau saja dan kau pergi. Jangan menyiksa ku seperti ini.” Tangis ryn meluncur begitu saja ke pipi merahnya yang memberi kesan perih pada bibirnya yang berdarah akibat tamparan lelaki yang di sebut ayah ini.

“kau tahu kau itu tidak sopan sekali. Aku ini ayah mu tapi kau membantah ayahmu sendiri. Aku bukan tak ingin membunuhmu. Tapi nanti uang ku berasal dari mana?. Jadi kau tak usah banyak bicara dan berikan aku uang itu.”

“kalau kau ingin uang kau cari sendiri aku tak sudi memberimu uang. Dan kau masih bisa menganggap dirimu itu ayah? Kau gila? tak ayah sepertimu. Kau tahu?”

“kau banya bicara sekali sinikan tasmu. Aku tahu bulan ini kau gajian.”

Terjadilah tarik menarik tas yang harganya sebenarnya tak seberapa. Jadi kita lihat seberapa kuat tas ini bertahan nyawanya.

Ternyata tetap dengan istilah, bahwa wanita takkan kuat melawan laki laki.
Sudah tas ryn hancur uangnya dicuri lebih parahnya dengan ayahnya sendiri dan nyawa handphone juga sudah melayang. Sungguh dramatis sekali.

Bugh

"aww...kau gila..dasar gila" pantat ryn sudah sangat sakit jatuh dengan tidak terhormat seperti ini. Namun mau bagaimana lagi. Bahkan sekarang rambutnya yang tak beraalah pun ikut merasakan hal yang menyakitkan

Ayah kandung nya menjambaknya

"kau dengar! Aku bukan gila, tapi aku ingin uang. Jadi lebih baik kau menurut dengan ku dari pada kau jadi seperti ini! Kau mengerti?" syukur lepasan tangan di rambut ryn telah lepas. Tapi ternyata hatinya menjadi lebih sakit dari pada fisiknya sekarang, psikisnya terguncang.

"kau sih mencari masalah, lihat lah rumah kita yang jelek ini, tambah sejelek" ucap lelaki tua itu sambil menghitung uang berapa di amplop putih tersebut

"jadi..."

Bugh

"kau"

Plak

"bersihkan itu!"

Lelaki itu pergi dengan senandungnya yang sangat bahagia sekali, sementara wanita berjeans biru ini sudah menhan hati, namun hati dan air yang berapa sudah di ujung pelupuk mata tak bisa ryn bendung. Ryn menangis sekencang kencangya. Dia merasa sakit hati. Namun dia harus kuat.

Dia tak boleh lemah

¤¤¤

"bagaimana? Kau mendapatkannya?" tanya pria berkumis. Pria ini terlihat kusam sekali.

"oh jelas. Itu hal yang gampang sekali. Syukur juga, sepertinya dari yang lalu gajinya yang sekarang bertambah"

"hahaha kau hebat sekali!!"

"sudah sudah! Ayo kita main lagi. Kali ini aku takkan kalah"

"tapi bung aku punya saran untukmu?"

"saran apa?"

"tentang putrimu!"

¤¤¤

Setelah beberapa hari ini ayah nya tak pulang. Dia berharap ayahnya tak usah pulang sekalian. Namun bagai kilatan petir. Tetiba ayahnya di depan pintu. Tapi kali ini aneh,

Dia berpakaian layak nya pertemuan

"kau kenapa? Dapat dari mana baju seperti itu?" tanya ryn heran

"cepat kau ganti baju mu yang cantik dan berdandan lah, muka mu memuakkan" ucap ayah nya tanpa basa basi

Ryn menuruti perkataan ayah nya, jujur baru pertama kali dia tidak di kasari oleh ayah nya seperti ini, bahkan di ajak pergi, dalam perjalanan menuju pintu kamar nya dia tersenyum penuh harap

Dan sekarang ayah nya mengajaknya ke sebuah rumah yang megah, tunggu apa ayahnya mengajak ryn bertemu rekannya, namun rekan apa sehingga rumahnya lebih besar dari pada rumah ryn sendiri. Namun ryn tetap berpikiran bahwa ayah nya telah berubah dan ryn tersenyum bahagia

"turun, dan bersikap lah baik" ucap ayahnya ketus

Dengan tersenyum bahagia ryn mengatakan "iya ayah aku akan bersikap baik untuk mu"

Ayahnya menatap biasa saja. Namun itu adalah suatu perubahan kecil yang besar untuk kedekatan ayah dan anak. Ryn berharap

Namun belum melangkah berbunyilah ponsel yang baru dia beli, lebih tepatnya di belikan oleh teman dan bos restorannya--lyn

Melihat nama yang tertera itu, ryn langsung ngangkat nya dan pergi menjauh sedikit dari ayahnya

Halo kenapa lyn?

"..."

APA!

"..."

Baik aku segera kesana!

"ayah maaf aku harus pergi?" dan memegang tangan ayah ku

"kau tak boleh pergi!" penekanannya. Namu, ini tak bisa di tunda lagi. Ini menyangkut nyawa seseorang. Kalau pertemuan masih bisa di rencanakan lagi pikir ryn

"maaf"

"kau ingin pergi? Kau mengangu rencanaku, bahkan ini baru pagar depannya.kau mau membuatku malu?"

"ayah aku mohon,lyn sedang sekarat"

"aku tidak peduli, kau disini selarang"

"kau disini sekarang titik."

"ayah mengapa kau tega sekali?"

"aku tidak tega. Kalau kau pergi uang ku bagaimana?" ceplos ayahnya

"apa?"

Wah ternyata dia memang tetap menjadi ayah yang tak berguna. Dengan teganya dia menjual anaknya sendiri dengan orang, padahal ryn anak semata wayangnya.

Sungguh di luar dugaan

"ouh jadi kau menjualku?" tatap ryn lekat dengan sinis yang tajam

"dasar sialan..jangan harap aku
kembali kerumah!!"

"ryn!"

"Sial uangku pergi"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang