A

349 29 0
                                    

Haeri udah dipindahin keruang rawat inapnya, dan yang jaga Jean,Seidan,Akra sama Zio. Zio dari tadi duduk disamping Haeri sambil genggam tangan Haeri yang enggak di infus. Zio menelungkupkan kepalanya pada pinggir ranjang Haeri. Matanya sangat berat saat ini,jadi ia berusaha untuk tidur karna hati sudah sedikit tenang sejak Haeri keluar dari ruang operasi.

Sedangkan tiga cowok yang masih berjaga itu asik memainkan game online di hpnya.

"besok kek mana?meliburkan diri ajalah ya" Jean ngangguk. Lagi pula ia juga malas untuk kesekolah.

"ngk kerasa dah mau jam 3 pagi aja"

"lo pada ngk ngantuk"

Akra dan Seidan menoleh pada Jean. Menampilkan muka datar khas mereka.

"ngk usah basa basi, lo ada balap hari ini?" Jean mengangguk. Sedari tadi fokus gamenya terganggu karna notif dari anggotanya yang menyuruhnya kesana.

"pergi aja,gue sama Seidan yang bakalan jagain Zio sama Haeri" Jean menggeleng. Lebih baik ia tidak mendapatkan duit hari ini dari pada harus meninggalkan Haeri.

Tok tok

Pintu ruangan Haeri terbuka,menampilkan Guan,Daniel,Eris dan Chea. Tampak dari mata Eris Dan Chea kalau kedua cewek itu habis menangis.

Guan dan Daniel berjalan mendekati tiga cowok yang ngk tidur itu. Sedangkan Eris dan Chea berjalan ke bangkar Haeri.

"kenapa lo bedua bawak mereka ke sini jam segini? Kek ngak ada jam lain" ucap Akra.

"mereka yang ngotot, kita bedua udah ngebujuk buat liat Haeri jam 7 aja, tapi mereka ngancem bakalan kabur" jawab Guan.

"lo bertiga kagak tidur?"

"mata gue udah kelanjur kagak bisa tidur dari Haeri masuk ruang operasi" ucap Jean.

"jadi? Haeri bakalan pakek kursi roda?" tanya Daniel.

Jean menggeleng "pakai tongkat bisa, tapi entar tengok dia aja"

Matahari sudah muncul, cahayanya masuk melalui kaca yang tidak ditutupi kain gorden ke ruangan Haeri. Jika kalian bertanya siapa saja yang tidur tentu saja keempat cewek itu. Yang cowok pada mabar pubg dari tadi subuh.

"gue kebawah deh mau beli sarapan lo pada nitip apa?" ucap Daniel sambil mematikan hpnya lalu memasukkannya kekantung jaket.

"gue samain aja kaya lo" jawab Akra.

"gue juga samain aja" jawab Jean.

"itu mereka beliin bubur aja kali ya?"

Seidan mengangguk."gue samain aja kayak lo Niel"

"gue ikut" Guan berdiri dari duduk. Lalu mengikuti Daniel yang sudah lebih dulu berjalan.

Zio lebih dulu bangun dari tidurnya, lebih tepatnya karna mimpinya membuat ia tersentak kaget.

"Haeri"

Akra,Jean dan Seidan menoleh pada Zio yang tiba tiba bangun dengan menyebut nama Haeri.

"Zi, lo ngk papa?" Tanya Jean sambil berjalan mendekati Zio.

Zio masih sedikit celingukan lalu bernapas lega. "ngk papa, cuma mimpi"

Dan beberapa saat kemudian Chea dan Eris yang bangun. Zio mengelus puncak kepala Eris dan Chea. Diantara mereka berempat Ziolah yang lebih tua diantara mereka.

"Echa belum bangun" suara serak Eris terdengar.

"bentar lagi Echa pasti bangun. Echa kan ngk suka tidur lama" ucap Zio sambil tersenyum menenangkan.

Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang