Luka ku
Di relung sendu, ku tatapi dengan teduh beberapa luka yang singgah di sana.
Satu yang mengusik ku, luka karena ditinggal pergi oleh bapa.Semuanya mudah untuk ku lupa, namun ketika ada yang mengungkitnya, luka itu kembali gemuruh. Membuat cairan putih bening mengalir dimataku.
Aku mati rasa. Tak pernah ku rasakan kebahagiaan yang seutuhnya dalam rumah. Terakhir kali pun aku tak ingat kapan bapak hadir berkumpul bersama ku dan yang lainnya.
Yang ku ingat hanya pertengkaran kala siang itu. Yang akupun tak tahu apa arti semuanya. Aku, berdiam diri di sudut jendela, menatapi mereka yang saling beradu mulut. Hingga aku menatap perih bidadariku didorong lemah ke tanah oleh pahlawanku.
Bagaimana mungkin aku keluar, sementara aku tak tahu apa yang terjadi.
Dan akhirnya, ku paksakan keluar dari pintu belakang rumah. Kudapati lagi, kakakku yang bertengkar fisik dengan kakek ku.Semuanya menyesakkan. Cukup membangkitkan mati rasa ku. Perih untuk di kenang. Namun berharga untuk dijadikan pelajaran.
Pikirku, tak usah petik keburukannya. Cukup ambil kebaikan dan hikmahnya. Allah maha baik, DIA berjanji untuk memberiku apa yang ku butuhkan. Menjaga, menyayangi, mencintai, memanjangkan umur semua orang yang mencintaiku.
Pesan :
" Teruntuk kau anak broken home, tak usah bersedih. Selalu ada hikmah disetiap kejadian yang kau alami. Jangan pernah membenci, jadikan semua kejadian itu sebagai pelajaran untuk menjadikan mu menjadi lebih kuat. Percayakan pada dirimu, jadikan mereka percaya padamu. Bahwa kehidupan kau kelak jauh lebih baik dari kehidupan orang tuamu. Agar mereka tak sedih mengingat kisah mereka dahulu".Mthaam_