Save Me

344 43 22
                                    

"Paman!!" Teriakan Felix mengawali hari mereka. Bahkan saat Felix dengan napas terengahnya meminta mereka cepat menuju kamar Luhan, saat itu juga Baekhyun dan Chanyeol begitu panik dibuatnya. Entah mengapa pikiran negatif itu terus menghantui mereka. Felix hanya memanggil mereka namun tanpa menjelaskan apapun pada pasangan itu hingga jadilah buruk sangka ada di pikiran mereka.

Bahkan saat kaki itu sudah membawa mereka masuk ke dalam kamar Luhan, saat itu tangan Baekhyun langsung menutupi bibirnya sendiri. Begitu terkejut saat melihat anaknya duduk di pinggir ranjang di sebelah Sehun yang masih tertidur di sana.

"Hai mom...hai dad" bahkan Baekhyun benar tidak bisa berkata apapun lagi saat Luhan memanggilnya dengan sebutan itu. Sudah sekian lama ia mendambakan dan akhirnya terjadi juga. Bahagia hingga bulir kristal itu tidak dapat ia bendung lagi. Jatuh membasahi pipinya dan mendekat ke arah Luhan yang masih setia tersenyum di sana.

"Dear...apa ini benar dirimu? Kau memanggil kami dengan--"

"Jangan terlalu terkejut, mom...ini aku, anakmu...maaf jika selama ini aku menyakiti perasaanmu. Aku tidak bermaksud melakukannya" senyuman teduh dengan mata biru yang begitu indah di sana membuat Baekhyun ingin memeluk Luhan. Namun entah mengapa keraguan itu masih tetap ada di sisinya. Tangannya bahkan masih melayang dan belum ia daratkan di tubuh Luhan.

"You can hug me, mom...I am your son" setelah Luhan mengatakan itu, keraguan itu seolah menguap dan tangan itu memeluk Luhan hangat. Begitu merindukan anaknya yang sudah berjuang seorang diri dulu, bahkan sekarang pun begitu. Mungkin Sehun menurut Baekhyun tidak termasuk hitungan bagaimana perjuangan Luhan hingga berada di titik sekarang ini.

"Sorry...I am really sorry, dear...kau bahkan berjuang sendiri selama ini" Luhan mengeratkan pelukannya di sana. Baekhyun bahkan merasakan gesekan lembut rambut anaknya di sekitar lehernya. Sungguh Baekhyun mendambakan hal seperti ini.

"Jangan katakan itu...aku tahu kau berusaha melindungiku, hanya aku yang dulu begitu sulit menerima kenyataannya...ah and why you still standing there, daddy?" Tersenyum pada Chanyeol yang tampak sedikit terkaget karena mendengar Luhan yang memanggilnya. Tidak, bahkan tidak hanya memanggilnya dengan sayang, tapi juga tersenyum begitu lembut padanya.

Chanyeol bahkan terlalu ingat kapan terakhir kali Luhan tersenyum begitu lembut padanya dan bahkan Chanyeol juga mengingat bagaimana raut kecewa Luhan dahulu. Namun kini, senyuman itu masih tetap sama seperti dulu, sama seperti saat Luhan belum mengetahui semuanya. Senyuman yang begitu meneduhkan. Bahkan untuk seorang iblis dan vampir, Luhan terlihat jauh lebih baik. Mungkin seharusnya Luhan ditakdirkan menjadi malaikat untuk mereka.

"So-sorry, hmm...can I--"

"Come here, dad...I miss you...I will cuddle you tightly" tersenyum dan merentangkan dua tangannya yang nyatanya masih diisi oleh Baekhyun yang masih setia memeluknya. Namun Chanyeol masih tetap mendekat pada Luhan dan tersenyum membalas perkataan Luhan.

Di sana sebuah keluarga seperti melepas rindu satu sama lain. Melupakan sejenak rasa kecewa dan sedih yang pernah dirasakan. Semua kini yang dirasa hanya rasa rindu yang begitu membuat hati menghangat. Bahkan sebuah pelukan bisa membuat dingin dan dinding itu hancur. Pelukan hangat yang amat diimpikan dan akhirnya terwujud untuk sekarang.

"Lixie, come to me, sweety" Felix hanya tersenyum dan di sanalah dirinya ikut merasa hangat yang begitu jarang ia rasakan. Bahkan seorang malaikat pun bisa kesepian. Bahkan seorang malaikat pun membutuhkan teman untuk dijadikan sandaran. Di sanalah Luhan menempatkan dirinya, menjadi teman sekaligus sandaran bagi malaikat muda yang begitu manis di mata Luhan.

"Thank you for coming back" berbisik dan tentu mereka mendengar perkataan Felix hingga mereka mengangguk sepaham dengan perkataan Felix. Namun gelengan singkat Luhan berikan dan melepaskan pelukan itu, walau tangannya masih bertengger apik di pinggang ayahnya dan mamanya.

BLUE EYES [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang