°M •'Mual~' ÷Minsung÷

876 60 10
                                    

Udah seminggu Jisung bertingkah agak aneh- kalau kata Changbin sih hampir nyeleneh, dan selama itu pula porsi makannya tambah banyak. Dua kali lipat dari biasanya, mommynya- Hoseok, sampe heran karena si bungsu makannya gak kira-kira.

Oke, gak masalah sebenernya, cuma heran aja. Apalagi Jisung selalu nyuri cemilan di dapur buat dibawa ke kamarnya, Hoseok belum negur karena itu bukan masalah besar, dia sama sang suami malah seneng liat si bungsu makin hari makin keliatan gemuk- dan manja.

Kris seneng-seneng aja menuruti apapun kemauan putra bungsunya itu kalau tingkah anehnya kumat, Hoseok juga gitu sih. Tapi, ada satu hal yang bikin Hoseok agak curiga, kenapa si bungsu kesayangan akhir-akhir ini sering mual pas pagi hari?

Kayak hari ini nih, pagi-pagi banget Hoseok udah panik masuk ke kamar anaknya pas denger suara muntah-muntah. Ternyata itu Jisung.

"Lho, mual lagi? Sekarang jangan ngampus dulu ya, kita ke rumah sakit aja, okay?" Hoseok pijat lembut tengkuk halus si bungsu, abis itu dibawa tiduran di kasur.

Jisung meremin mata, nyender nyaman di dada mommynya dan siap buat tidur lagi, tapi pintu kamar tiba-tiba kebuka dan nampilin ayahnya di sana.

Kris menghela napas, abis itu duduk dipinggir kasur dan natap istri dan anak bungsunya yang saling pelukan. "Jisung mual lagi?"

"Iya, kita bawa ke rumah sakit aja, ya?" Ini Hoseok yang jawab.

Jisung malah geleng-geleng kepala di dada Hoseok, "Gak mauu, Jisung cuma pengen ketemu kak Minho."

Sekarang Hoseok yang ngehela napas, tangannya ngusap lembut punggung Jisung dan kecup sayang pucuk kepalanya. "Sayang, kamu sama Minho lupa pake pengaman, ya?"

Jisung kaget, dia sampe duduk tegak sambil remes kuat selimutnya. Perlahan pipi tembamnya memerah lucu, matanya membulat kaget dengan mulut yang kebuka kecil.

Kris sama Hoseok saling lirik, abis itu agak gemes karena ekspresi kaget Jisung ini malah bikin dugaan dalam kepala makin kuat.

Nah, udah mulai jelas sekarang.

"I-itu ... Kak Minho yang, u-uhh, maaf-"

"Kok minta maaf? Kamu gak salah, Minhonya aja yang kelebihan hormon kayak bapaknya! Kamu istirahat aja, papa mau telpon Minho dulu."

Kris bangkit, jalan keluar sambil rogoh ponsel di saku celana. Dia serius buat nelpon Minho yang udah bikin anak kesayangannya sekarang bunting.

Jisung ngerengek kecil, dan bikin Hoseok terkekeh gemes. "Mommy ambil tespeck dulu, kamu diem aja di situ ya."

.
.
.
.

Bener aja, Jisung emang lagi tekdung gara-gara Minho yang bablas beberapa Minggu yang lalu. Tespeck yang di kasih Mommynya itu sekarang udah ada dua garis merahnya, ngejelasin kalau di perut Jisung ada janin yang lagi berkembang.

Minho udah ada dikediaman keluarganya Jisung, abis ditelepon dan disuruh balik dulu karena katanya ada hal penting menyangkut Jisungnya, dia langsung ninggalin kerjaannya yang di luar kota gitu aja. Balik lagi ke Seoul karena khawatir. Minho ini emang bucinnya Jisung.

"J-jadi Jisung hamil, nih?" tanya Minho untuk ketiga kalinya. Matanya natap serius pemuda bertubuh agak berisi yang duduk diapit papa dan mommynya.

Jisung cuma nunduk, sibuk mainin jarinya sendiri dan gak mau liat mukanya Minho. Padahal kangen.

Kris berdecak, "Kamu itu gimana sih? Janjinya kan tunggu sampe Jisung wisuda dulu, dua bulan lagi juga! Abis ini gimana Jisung mau persiapan kalau lagi hamil begini? Jisung gak boleh capek-capek kalau lagi hamil."

drable A to Z •random•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang