Netra mataku menatap kerusuhan di kelasku saat ini, X MIA 3. Aku menguap bosan dan lebih memilih melihat ke arah lapangan di mana kelas Pangeranku sedang belajar.
Aku tersenyum melihat Pangeranku tengah men-drible bola ke arah ring. Seseorang menoyor kepalaku, aku mendelik tajam ke arah pelaku.
"Age, lo ngapain sih? Gangguin aja," ketusku pada lelaki di hadapanku.
"Lo sih bucin amat dah," Age menatapku dengan tatapan bosan.
"Enggak papa bucin daripada lo pecundang cinta. Ngakunya suka sama orang tapi enggak bisa ngatain perasaannya sama orang yang dia suka," sinisku pada Age.
Age langsung terkesiap mendengarkan sinisanku. Aku ingin tertawa melihat dia seperti itu. Ayla datang kepada kami sambil menatap bingung pada Age.
"Tuh anak kenapa?"
Aku mengendikkan bahuku. Aku melihat ke arah lapangan lagi.
"Pangeran Alex lo lagi?" Ayla menatap jengah padaku. Aku mengangguk tanpa melihatnya.
"Caren."
Saat Ayla memanggilku aku menatap padanya. Aku menatap instens pada matanya.
"Lo suka kan sama Alex?"
Aku mengangguk bersemangat.
"Sama Alex yang enggak ganteng-ganteng amat itu kan?"
Aku sedikit jengkel mendengar pertanyaan Ayla, aku mengangguk saja.
"Gue tantang lo," suara Ayla merendah.
"Buat nembak Alex sekarang."
Aku membulatkan mataku kala aku mendengar tantangan itu.
"Ta-tapikan dia lagi belajar," ujarku gugup.
"Kan enggak ada alasan buat cinta."
Mendengar perkataan Ayla aku mendengus. Dia meng-copy kata-kata ku. Aku berdiri dari tempat lalu berjalan ke arah lapangan.
"Caren gue bercanda woy!" kudengar Ayla berteriak tapi aku sudah tak peduli. Lagian juga aku juga penasaran apakah perasaanku terbalas atau tidak?
Aku berjalan mendekati lapangan, dan kebetulan kelas Alex sedang istirahat. Aku langsung saja mendekati Alex. Kulihat Alex sedang berbincang dengan teman-temannya.
"Alex!"
Aku tak percaya akan memanggil nama Alex. Sungguh aku rasanya mau pingsan di tempat. Okeh, aku jadi lebay sekarang.
Alex berbalik padaku lalu berjalan pada ku. Dia berdiri di hadapanku.
"Kenapa?"
Aku menunduk gugup, rasanya mau kabur dari tempat kalau sudah begini situasinya. Tapi aku berusaha memberanikan diriku.
"Anu itu-"
"Gue suka sama lo, jadi pacar gue, ya?" aku menunduk dan menutup mataku. Aku rasa semua pandangan menatap kepadaku.
"Lo Caren kan?" aku mengangguk gugup, masih memejamkan mataku.
"Caren..." Alex memanggil namaku. Aku membuka mataku dan melihat padanya.
"Gue enggak mau jadi pacar lo!" serunya padaku dengan penekanan dua kata terakhir.
Aku menjadi kaku saat itu juga. Aku tak tau harus apa saat ini, ingin lari tapi rasanya semua menjadi kaku. Bisikan mulai terdengar dari orang-orang.
"Gue salut sama keberaniannya, tapi gue kasihan sama dia karena ditolak di depan umum."
"Kalau gue jadi dia gue bakal pindah plush operasi plastik."
"Keberanianmu berujung malu kawan."
Aku berbalik lalu berlalu membelah kerumunan orang. Aku berlari menuju tempat yang tak akan pernah disangka oleh orang-orang, kecuali orang terdekatku.
Aku sampai pada lorong yang dipenuhi foto. Yah, ini adalah lorong khusus yang dipenuhi oleh foto-foto lebih tepatnya foto orang berprestasi.
Aku duduk lalu memeluk lututku lalu menangis sejadi-jadinya. Ada tangan yang menyentuh pundakku. Aku menengadah melihat orang itu.
Itu Ayla dan Age. Ayla mengelus-ngelus bahuku. Sedangkan Age hanya geleng-geleng melihat ku.
"Kan gue udah bilang punya nyali boleh, tapi malu-maluin diri jangan," omel Age padaku.
Aku mempout mulutku, "Ay, liat tuh Age ngomelin aku," rengekku pada Ayla.
"Ge, jangan omelin Caren dulu. Hiburan napa," sekarang giliran Age diomelin sama Ayla. Aku tersenyum senang melihatnya.
Age ikut tersenyum melihatku. "Udah senang?"
Aku mengangguk lalu mengusap air mataku. Memang benar sebuah kata-kata kalau sahabat akan ada saat duka maupun duka.
Aku berdiri lalu menatap sebuah foto disitu tertulis berprestasi pada bidang olahraga. Cowok yang tadi buat gue malu, Alexander Candrawijaya.
Aku menatap benci foto itu.
"Lo, gue Musuh!"
--😊-😐--
Hay-hay-hay aku comebackkkk dengan cerita baru, alur baru, dan kenangan yang tak baruu.. Wkwkwkwkw candaa.
Aku lagi pengen buat cerita kayak gini soalnya lagi mood aja gitu. Berguna juga buat isi liburan aku yang di rumah ini. Dan soal cerita aku yang lain aku lagi enggak mood lanjutin nya soalnya lagi buntu nih otak.
Maafin aku yang mungkin sudah hampir satu tahun ini menghilang. Aku harap kalian suka ya^^
Oke jangan lupa tinggalin jejak kalian di sini yah😊
Luv yuu😳😍
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Pangeran
Novela JuvenilCool cover by : @kentangmerah --😊-😐-- Tau Pangeran berkuda putih? Iya, yang selalu ada diangan setiap cewek. Cowok yang keren, ganteng, dan hampir sempurna. Nah, di sekolah Tunas Bangsa rata-rata cowoknya kayak gitu. Tapi ada satu cowok yang eng...