[[ 02 ]] larut malam

855 75 15
                                    

hai, aku kembali

ngomong-ngomong, aku akan melanjutkan studiku di kota pelajar ini. aku telah sampai di kost yang akan menampungku selama aku belajar disini.

kali ini, aku berjalan menapaki kota istimewa ini dari segala sudutnya. hingga aku berhenti di alun-alun kota tersebut.

malam dingin, bodohnya aku lupa membawa pakaian hangatku. malam semakin mencekam hingga angin dingin memeluk tubuhku.

walaupun semakin malam, itu tidak membuat kota ini sepi disetiap sudutnya. kota yang dihiasi spot indah dalam segala sisi dan aspeknya.

kota ternyaman untukku.

hingga tak sadar diriku, sebuah mantel berwarna cokelat tua itu menyelimuti diriku. aku tak paham mengapa orang di hadapanku memberikan mantel itu.

tuan itu tersenyum ke arahku, lengkungan senyum yang mirip seperti bulan sabit itu seolah terbayang di pikiranku.

"ini, dirimu kedinginan. pakailah!" ujar tuan sambil meninggalkan puan yang terlarut dalam kedinginan malam kota.

tuan hanya meninggalkan seberkas senyum manisnya.

**

halo, bagaimana dengan cerpen ini? aku tahu ini cerpen sok banget tapi ya namanya aku bosyan jadi pengen nulis dan ide tiba-tiba. jleb. muncul.

jangan lupa divote ya

sesuatu di Jogja【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang