6

240 32 2
                                    

Dahyun pov
Malam itu setelah pergi bersama jaehyun.

"Dahyun." lamunanku buyar mendengar suara mama memanggilku di depan pintu.

"Eh iya ma, ada apa?" mama berjalan masuk ke arah tempat tidurku.

"Belum tidur? Panasmu sudah turun. Besok jangan sekolah dulu ya. Kamu siapin baju, masukin kedalam koper ya." aku menatapnya bingung.

"Kita mau pindah rumah?" tanyaku heran. Malam ini kepalaku tidak bisa berkerja dengan cepat. Susah untuk mengingat sesuatu yang pernah ia bilang.

"Mama mau pergi ke jepang sama papa, ada urusan disana. Kamu akan mama titip ke rumah saudara mama, tempatnya lumayan jauh." aku menepuk keningku, lupa. Bahwa mama dan papa akan pergi ke luar negeri lalu menyuruhku untuk tinggal di rumah saudara dekatnya sementara.

"Hanya untuk sebulan lebih." aku tersentak kaget mendengar itu. Aku Tidak percaya, mama akan meninggalkanku dalam jangka waktu yang sangat lama.

Pantas saja, ia menyuruhku untuk menyiapkan baju banyak didalam koper.

"Jangan lupa besok bangun jam 3 pagi langsung siapin bajunya. Mama akan berangkat pukul 4 pagi. Nanti ada yang menjemputmu jam setengah 5 tunggu saja di depan rumah." aku mengangguk cepat. Mama tersenyum lebar dan menyuruhku tidur cepat. Aku pun menurutinya.

Tapi sebelum itu, ia menaruh sesuatu di dalam laci kamarku. Aku berpura pura sudah tidur sambil mengintip apa yang di taruhnya. Ia sangat lama menungguku disini. Mataku tidak tahan dengan kantuk yang begitu berat. Akhirnya tertidur pulas dan lupa dengan benda itu.

~~×~~

Aku melihat sekitar ruangan kerja papa yang begitu sepi. Tidak ada banyak buku dilemari, meja kerja yang sangat bersih tidak ada satupun benda tergeletak disana.

"Dahyun. Papa sama mama berangkat ya. Jaga diri baik baik disini." aku tersenyum lebar pada mereka.

"Cepatlah pulang. Sepertinya aku akan menjalani hari hari yang begitu berat." kataku dengan nada lesu.

"Maksudnya? Kamu ada masalah disekolah dengan temanmu?" aku menggeleng cepat.

"Firasatku berkata begitu."

"Percaya sama mama. Kamu akan baik baik saja disini." aku menghela napas panjang lalu mengangguk dan tersenyum kecil.

mereka mengucapkan selamat tinggal sebelum mobil jemputannya berjalan pergi. Setelah itu mobilnya melaju cepat menuju bandara. Aku kembali masuk ke dalam rumah. Begitu sepi. Semua pembantu diliburkan sebulan. Tapi gaji mereka akan tetap berjalan.

Karena bosan menunggu lama. Aku iseng menelfon ying, mungkin saja pagi ini dia sudah bangun.

"Hei hyun." ucapnya di seberang sana.

"Kau sudah bangun rupanya. Aku kira kamu seperti hewan kungkang yang masih tidur saat langit mulai terang." ia terkekeh pelan mendengarnya.

"Aku tidak begitu. Kamu tau, biasanya kungkang mati dalam keadaan memanjat."

"Benarkah? Bagaimana bisa?"

"Entah, aku belum membaca lebih lanjut tentang hewan itu."

"Hewan yang cukup unik." kataku sembari terkekeh pelan.

"Oh iya, ada apa pagi pagi menelfonku?" tanyanya penasaran.

"Hanya iseng sambil menunggu jemputan datang." ujarku lalu melihat jam sekilas yang berada di dinding ruang tamu.

"Mau kemana?" tanyanya lagi.

"Pindah. ke rumah saudara mama. Lumayan jauh sih jaraknya." aku tersentak kaget mendengar suara klakson mobil di depan rumahku. Aku langsung berjalan keluar sambil membawa koperku.

Recalling (Dahyun X Eunwoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang