7 - 7nd Case

1.6K 175 6
                                    

Bagaimana Taehyung bisa tahu soal Eum yang kecanduan?

Jawabannya ada pada JIsoo.

Namjoon dan Taehyung sedang menemani Eum, Taehyung membaca banyak laporan dan Namjoon menemaninya.

"Apa kita panggil Jisoo? aku takut dia akan mencari ibunya saat bangun." celetuk Namjoon.

"Ahhh, panggil saja dia, mungkin dia akan datang." kata Taehyung menyetujuinya. Setelah Namjoon menghubungi JIsoo, anak itu langsung datang dan membawakan makanan bagi mereka berempat.
"Kamu yang terbaik." puji Taehyung sambil mengambil makanan.
"Jangan sok memuji, tidak cocok dengan perangaimu." kata Jisoo ogah.
"Yah padahal aku sedang baik." kata Taehyung masa bodoh.

"Kalian ini ribut melulu." gumam Namjoon geli mendengar keributan mereka berdua.

Saat Eum bangun, ia menangis histeris dan langsung dipeluk oleh Jisoo, lalu ia berceloteh tentang hal random, hingga Namjoon dan Tae pun Jisoo jadi terkejut.

"Dia ada andil dalam pembunuhan?" tanya Namjoon pada Taehyung.
"Bisakah dia bebicara normal?" tanya Taehyung sambil tidak sengaja berteriak, berakhir dapat geplakan dari Jisoo.

"Bisa tenang nggak, malah teriak?" kata Jisoo marah.

Namjoon menarik mundur Taehyung.
Labil itu bocah.

"Kamu mau kasih apa itu?" tanya Namjoon saat Jisoo menyiapkan obat dari tasnya.

"Dari foto yang kalian kirim, ini matanya sedikit berbeda karena matanya ini anak tidak lagi segar, dia mantan pecandu, dia seperti ini karena ada obat yang membuat kehilangan candunya, maksudku dia ini mendapat rehabilitasi secara ilegal." bisik Jisoo, dia seorang psikolog di Kepolisian ini.

Dia berbisik agar tidak ketahuan, Jisoo memiliki obat itu.

"Kasihkan sesuai dosis agar bicaranya normal." kata Taehyung, ia mendadak muram, mengingat itu obat milik siapa.
Jisoo pun memberikannya pada Eum, hingga anak itu mulai berbicara normal, sedikit digertak Taehyung agar jujur, dan direkam oleh Namjoon.

Begitulah cara Taehyung mendapatkan bukti rekaman suara Eum dan segala pengakuannya.

...

Interogasi Lanjutan

"Dia tidak akan dimasukkan ke penjara, karena terbukti kecanduan dan gangguan jiwa, tapi ia dimasukkan ke Panti Rehabilitasi, sedangkan anda didakwa atas kepemilikan obat ilegal, penyembunyian mayat, dan menutupi sebuah kasus, anda lebih kejam dari putri anda sendiri. Ah tidak, kalian berdua sama kejamnya.

Bukankah seharusnya anda berterimakasih pada Putra yang anda buang karena berusaha menyelamatkan putri anda dari dunia gelap nan menjijikkan itu? tapi anda malah membiarkan mayatnya berada dalam lemari." perkataan Taehyung lebih tajam dari sebuah pisau.

"Harusnya anda mensyukuri adanya dia, bukannya membiarkan dirinya mati secara tidak pantas. Meski anda menyesalinya karena telah merawat jasadnya, memandikannya, mengawetkannya dan melihatnya kala rindu, dan menyimpan bola matanya sebagai kenang-kenangan. Anda benar-benar mengerikan." kata Taehyung yang membuat si ibu semakin menangis pilu.

Kenyataan yang menyakitkan.

Membiarkan anak yang lain mati dengan tidak adil, tapi melindungi putri yang telah melakukan kejahatan.

Meski tidak sengaja.

Taehyung bangkit lalu menyerahkan laporan pada Yoongi.

"Sisanya kamu yang selesaikan yah hyung, aku pergi." kata Taehyung lalu pergi keluar, dengan Yoongi yang melihat sekilas mata Taehyung berkaca-kaca.

Different World (Yoontae - END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang