Butir debu selayaknya rintik rindu
Beterbangan menemani setiap tapak kaki
Hei, para musafir cintaHendak kemana kau berlabuh
Sedang dermaga Kekasihmu selalu terbuka, nun jauh.
Gapailah,
Meski tertatih tergempur ombak
Terseok tersapu angin
Capailah,
Meski dengan berlutut, pun bersujud
Sentuhlah dengan lembutPada hakikatnya ruhmu sudah terpaut
Titilah benang yang menaut
Dengan selalu mengingat nama dan merapalkan kebesaran-Nya.Bersucilah,
Dari bercak-bercak pemberi sekat
Bersucilah
Jalan Thaharah mari kita tempuh
Menggunakan butiran-butiran kasih-Nya
Untuk mendamba kesucian cinta-Nya.Kediri, 20/3/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelana Angan
PoetryHidup memang penuh kejutan. Tak jarang di beberapa peristiwanya menguras emosi. Terkadang senang, sedih, haru, pilu, putus asa, pun bahagia. Setiap kejadian bagaikan setitik warna, yang apabila digabung dengan yang lainnya akan membentuk suatu luki...