Part 6

9 3 0
                                    

Sebelum baca, boleh dong minta vote sama komentar nya,, share ke temen-temen juga ya 💕

...Happy Reading...

"Lu bawa duit emang? Gue ga bawa nih. Terus kita mau beli nasi bungkus dimana?" tanya Milna

"Bawaa sihh. Bokap gue bilang di belakang sekolah ada yang jual nasi bungkus, kita beli disana aja. 10 bungkus cukup kali yaa?" ucap Rey

"Oke. Secukupnya duit lo aja" jawab Milna

"Ya udahh buruann naik lo" ujar Rey

Merekapun pergi menuju tempat yang dikatakan Rey sebelumnya, belakang sekolah,, tempat penjual nasi bungkus. Setibanya disana, mereka dikejutkan dengan beberapa hal. Pertama, tempatnya tidak sebesar yang diperkirakan. Kedua, disana ramai sekali, banyak orang berseragam datang.

"Ini ga salah Rey?" tanya Milna

"Kita tanya aja dulu" jawabnya

Sebelum mereka hendak bertanya pada pemiliknya, tanya dari seorang yang bersuara berat terdengar di telinga mereka.

"Ngapain?" tanya pria itu

"Gue mau beli nasi bungkus. Apa disini tempatnya?" tanya Milna

"Gue anter" jawabnya

"Bukan disini tempatnya? Terus masih jauh ga, Dim??" tanya Milna. Ya benar,, orang itu adalah Dimas, si pria dingin

"Bukan. Ikut aja" kata Dimas kemudian berjalan meninggalkan mereka

"Orang ga waras" ucap Rey kemudian mengikuti jalan Dimas

Tak jauh dari yang sebelumnya, tapi masih dengan ukuran yang tidak berbeda.

"Permisi bu, apa ibu menjual nasi bungkus?" tanya Milna pada memilik tempat

"Oh iya ada, mau beli berapa neng?" ucap si penjual

"10 bungkus aja bu" jawab Milna

"Banyak sekali neng, untuk siapa atuh? Ibu bungkus dulu ya neng" tanya si ibu kaget

"Untuk temen-temen bu, oh iya bu ditunggu" jawab Milna kemudian ikut bergabung dengan Rey dan Dimas

"Wah ada gitar tuh, lo bisa nyanyi ga Dim?" tanya Rey memecahkan keheningan

"Ga bagus" jawabnya singkat

"Wah ni bocah jadi berubah drastis, gue lem juga dah tuh mulut,, biar ga usah ngomong sekalian" ucap Rey dalam hati

"Gue yang main gitar dah, udah lama nih ga main hihi" kata Milna kemudian mengambil gitar

Milna belajar gitar ketika bersama Dirga dulu. Ya Dirga, pacar pertama yang telah menjadi mantannya. Ia diajarkan berbagai macam kunci gitar, bagaimana caranya memetik dan menggenjreng. Milna merindukan hari itu.

"Lagu apa nih guys?" tanya Milna duduk kembali setelah mengambil gitar

"Mari bercerita" jawab Dimas

"Wahh boleh banget anjir, gue suka lagu itu" ucap Milna

Milna mulai memetik gitar dengan sagat lembut dan penuh penghayatan. Milna memainkan gitar layaknya gitaris handal. Intro musik yang sangat indah.

Rey diam-diam merekam Milna yang bermain gitar, ia tau sebentar lagi Milna dan Rey akan duet.

Seperti yang biasa kau lakukan
Di tengah perbincangan kita
Tiba-tiba kau terdiam
Sementara 'ku sibuk menerka
Apa yang ada di pikiranmu

Huu... Huuuu...
Sesungguhnya berbicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut
Atau mungkin tentang bunga padi di sawah
Sungguh bicara denganmu
Tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja

Malam jangan berlalu
(Jangan datang dulu terang)
Telah lama kutunggu
('Ku ingin berdua denganmu)
Biar pagi datang
Setelah aku memanggil
Terang
Aih! Pencuri kau, terang
Terang

"Gila Dim,, suara lu bagus banget parah" ujar Milna setelah selesai bernyanyi

Dimas tidak menjawab pujian Milna, ia hanya tersenyum dan mengambil alih gitar. Kemudian ia memetik senar demi senar yang terdengar indah. Sepertinya Dimas akan bernyanyi.

Rey yang melihat itu kembali mengambil ponselnya dan merekam lagi.

Bolehkah kita mengulang
Masa-masa indah itu?
'Ku tak mengerti apa yang terjadi hingga berakhir
Bagaimanakah kabarmu?
Berhasilkah lupakanku?
Diriku yang bodoh ini masih mendamba hadirmu

Waktu kau sedih 'ku di sini
Waktu kau senang kau di mana?

Sebelum dirimu pergi
Dan janjimu hilang arti
Lihatlah perjuanganku

Namun jika memang harus
Berakhir sampai di sini
Biar kuberharap dengan
Hati yang keras kepala

Aku rindu kau yang dulu
Dan obrolan kecil kita
Kini bagai dua orang asing
Tidak saling tanya

Sebelum dirimu pergi
Dan janjimu hilang arti
Lihatlah perjuanganku

Namun jika memang harus
Berakhir sampai di sini
Biar kuberharap dengan
Hati yang terpecah-belah
Biar kuberharap dengan
Hati yang keras kepala

"Ciahhh rindu mantan ye lu?" tanya Rey padahal ia sudah tau jawabannya

"Udah" jawab Dimas

Rey dan Milna tidak mengerti apa maksudnya udah. Mereka saling tatap, memberikan kode mata yang mengatakan 'apaan yg udah?'

"Udah untuk 2 hal. Pertama, gue udah rindunya, sekarang engga lagi. Kedua, nasi bungkusnya udah selesai dibungkus." kata Dimas yang paham akan gerakan mereka

"Waw, panjang banget dim. 17 kata, perlu gue sebarin ke grup angkatan ga?" ucap Milna yang terkejut

"Ya udah makasih ya bro udah ngasih tau tempatnya. Kita pergi duluan" ujar Rey setelah mengambil nasi bungkus dan membayarnya.

"Gue duluan ya Dim, eh lu mau ikut bareng kita ga?" tanya Milna sekedar menawarkan

"Gue ga suka bocah" jawab Dimas kemudian berlalu meninggalkan mereka

"Lah kita yang pamit duluan, kok malah dia yang pergi lebih dulu. Eh, tapi Rey kenapa dia bisa tau kalau kita mau nemuin bocah-bocah ya?" tanya Milna bingung

"Kagak tau, lo tanya aja sama dia" ucap Rey kemudian berjalan meninggalkan mereka. Sebenarnya Rey tau jawabannya, karena Dimas dari dulu memang selalu menolak ketika diajak bertemu anak kecil. Belum pernah berhasil diajak.

✨✨✨

Haii guys gimana nih? Udah greget belum? Apa sihh maksud dari Dimas nyanyiin lagu Nadir di depan Milna? Kok Rey bisa kenal pribadinya si Dimas yang irit ngomong itu ya? Terus si Dimas tau darimana Rey dan Milna mau ketemu anak kecil?? Nahh lohh, kepo kan? Tunggu part selanjutnya ya..
Jangan lupa vote & coment nya woi!!

See you next part guys...

Kita berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang