chp.8

706 83 14
                                    

Keisya bangun dari tidurnya, ini bukan kamar tidurnya.

Ia melihat sekitarnya lalu menemukan bingkai foto Nuca.

Keisya menutup wajahnya.

"Bodoh, kenapa bisa tidur disini" ucapnya pada diri sendiri.

Keisya bangun dari tempat tidur, lalu berjalan pelan keluar.

"Udah bangun?" kata Nuca, Keisya mengangguk.

"Semalem kamu ketiduran di sofa, aku ga tega mau bangunin. Aku ga ngapa-ngapain, tenang aja" jelas Nuca. Yang entah kenapa kalimatnya justru membuat wajah Keisya memerah, ia sama sekali tidak berpikir apapun soal Nuca.

"Maaf kak ngerepotin" kata Keisya

"Santai, ya udah kamu mandi terus sarapan"

🐈

Keisya duduk di ruang makan bersama Nuca, ia memakai kaos milik Nuca yang kebesaran di tubuhnya.

Keisya melihat Nuca yang duduk diseberangnya, rasanya seperti mimpi melihat dirinya ada di apartment Nuca sepagi ini ditambah pula ia mengenakan pakaian pria itu. Ia merasa dirinya dan Nuca seperti pasangan-pasangan dalam Wattpad yang sering ia baca.

"Aku semalem udah pilih beberapa foto yang kamu ambil, boleh aku posting?" tanya Nuca menyadarkan Keisya.

"Boleh kak, aku justru seneng kalo kakak posting" 

"Kei..." panggil Nuca

"Iya ka?" Keisya melihat raut serius di wajah Nuca.

"Kalau, tiba-tiba ada rumor soal kita, gimana?"

"Maksud kakak?"

"Kalau tiba-tiba ada berita soal aku dan kamu, tiba-tiba kita diberitakan bareng?"

"Aku harus jujur kan? Aku ga mau kak. Itu hanya akan memperkeruh hubungan kakak sama kak Vale. Dan, aku juga ga mau menempatkan kak Nuca di skandal yang bisa menghambat karir kak Nuca"

"Oke" ujar Nuca.

"Ada apa kak?"

"Nggak papa, lanjutin makannya. Abis ini aku anterin pulang"

🐈

Mobil Nuca berhenti diparkiran basement apartment Keisya.

"Aku ga turun ya" ujar Nuca. 

"Iya, makasih udah dianterin pulang kak" ucap Keisya disambut anggukan Nuca.

"Kak Nuca... Jika masih bisa, tolong perjuangin kak Vale lagi. Aku tau kakak sayang banget sama dia. Kak Vale, mungkin lagi emosi, tapi kakak ga boleh ikutan ambil keputusan gegabah. Aku turun ya" ucap Keisya sebelum akhirnya turun dari mobil tanpa mendengar jawaban Nuca.

Nuca menatap Keisya yang berjalan masuk ke gedung apartmentnya, setelah Keisya tidak terlihat lagi Nuca menumpukan kepalanya di atas setir mobil.

"Ga bisa, Kei. Aku memang masih sayang sama Vale, tapi aku juga udah duain dia. Perasaanku udah ga utuh lagi." ucap Nuca lirih.

Bayangan wajah Keisya yang tidur ditempatnya semalam kembali terbayang di benaknya, juga apa yang ia lakukan pada gadis itu semalam.

UNCONTROLLABLY FONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang