06.

2.2K 110 2
                                    

Setahun berlalu, saat ini Boruto sudah tumbuh menjadi seorang Anbu yg disegani rekan rekan Anbunya. Karena perkembangannya yg pesat, dan cepat mengerti saat latihan.

Boruto pun menjadi sangat sibuk karena misinya dalam membantu Shikadai dan juga diselingi dengan misi misi lainnya.

Begitu pula dengan Mitsuki yg juga sangat sibuk dengan misi misinya. Karena itu Tim 7 sudah sangat jarang berkumpul apalagi latihan bersama. Bahkan hanya untuk bersenda gurau pun mereka tidak memiliki waktu.

Konohamaru-Sensei? Ah, dia sudah mewujudkan mimpinya menjadi seorang Hokage.

Sarada yg menyadari itu semua merasa kesepian. Setiap hari dia hanya termenung dan sesekali menangis, dia sangat merindukan masa masa dimana Tim 7 menyelesaikan misi bersama sama. Ya! Dia sangat merindukannya.

------

Jauh di dalam hutan konoha, ada seorang gadis dengan lambang Uchiha di bagian belakang bajunya. Dia sedang berlatih sendirian. Padahal semua orang tidak meragukan kekuatannya bahkan mereka tahu, kalau gadis itu akan menjadi orang terkuat di desa. Dan menjadi Hokage ke-9 setelah Hokage ke-8, Sarutobi Konohamaru.

Siapa lagi kalau bukan Uchiha Sarada, anak dari pahlwan Perang Dunia Shinobi ke-4 selain Uzumaki Naruto, Uchiha Sasuke.

Saat ini dia tengah asik melempar kunai agar tertancap di pohon, dan tiba tiba saja ada seseorang yg bisa menangkap dan menahan kunai miliknya.

"Cepat sekali dia." Gumam Sarada.

Dia adalah seorang Anbu. Sekaligus rival sejati dari Uchiha Sarada, Uzumaki Boruto.

"Apa yg kau lakukan disini, Bolt?" Sarada bertanya dengan bingung, karena yg ia tau Boruto saat ini sedang menjalankan misinya sebagai seorang Anbu.

"Aku? Tidak ada. Aku hanya sedang melihat seorang Uchiha-Sama sedang latihan, dattebasa." Jawab Boruto dengan senyum khasnya. Lalu dia berjalan kearah Sarada dan membisikkan sesuatu di telinga Sarada.

"Apa kau merindukanku, dattebasa?" Tanya Boruto dengan senyum jahilnya. Setelah itu dia pun menjauhkan wajahnya dari wajah Sarada.

Deg

"Ada apa ini? Kenapa jantungku berdegup lebih kencang?" Batin Sarada.

"Kalau tadi iya, tapi sekarang tidak." Sarada menjeda kalimatnya. "Karena sekarang kau sudah ada di depanku, Bolt."

"Kau banyak berubah Uchiha-Sama." Ucap Boruto dengan smirk khasnya. "Kau juga, Shannaro!" Balas Sarada jengkel karena Boruto menatapnya dengan smirk khasnya.

Saat ini mereka berdua sedang duduk dibawah pohon. Sarada sedang menatap langit sore yg cerah, namun menghangatkan. Boruto yg sedari tadi menatapnya dengan intens membuatnya merasa risih.

"Kau sangat cantik, dattebasa!" Gumam Boruto tanpa sadar, yg masih bisa didengar oleh Sarada.

"Arigatou." Batin Sarada tersenyum.

Sarada yg sudah sangat risih karena Boruto terus menatapnya pun menoleh ke arah Boruto.

"Kenapa kau menatapku seperti itu, Shannaro?" Tanya Sarada sedikit kesal.

"Kau sangat cantik, dattebasa." Jujur Boruto.

Sarada yg mendengar Boruto memuji kecantikannya pun tersipu dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Agar Boruto tidak melihat wajahnya yg mulai merona.

"Apa kau tidak punya pacar, dattebasa?" Tanya Boruto penasaran. Sarada hanya diam, dia menoleh dan kembali menatap Boruto. Setelah cukup lama saling bungkam, akhirnya Sarada buka suara.

"Kalau pacar aku tidak punya, tapi," Sarada menggantungkan kalimatnya, sambil mengalihkan pandangannya ke langit. "Kalau orang yg kusukai, itu ada." Sambung Sarada kembali menatap Boruto dan tersenyum manis.

"A-ada apa ini, dattebasa? Kenapa dia menatapku dengan tersenyum dan mengatakan kalau orang yg di sukainya itu ada? Dan kenapa senyumnya itu manis sekali, dattebasa! Arghh, sial! Jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya!" Batin Boruto mengumpat.

"Ku harap kau cukup pintar untuk mengerti maksudku, Bolt." Batin Sarada.

"Oh ya, apa misimu sudah selesai?" Tanya Sarada kembali membuka percakapan antara keduanya, setelah cukup lama saling bungkam.

"Ah itu, itu tidak akan pernah selesai, dattebasa!" Boruto menghela nafasnya kasar.

"Hah? Kenapa begitu?" Tanya Sarada keheranan.

"Ya, karena mu." Ucap Boruto lirih. Dan terdengar samar di telinga Sarada. Dia menjadi semakin penasaran, sebenarnya misi seperti apa yg sedang dikerjakan oleh Boruto dan Shikadai?

"Hm. Kau sedang menutupi sesuatu dariku, Bolt?" Tanya Sarada dengan tatapan menginterogasi.

"Ya begitulah." Jawab Boruto seadanya. Dia sudah cukup lelah dengan misinya, karena itu dia tidak ingin bertengkar dengan Sarada. Itu hanya akan membuat kepalanya semakin pusing.

"Baiklah, Bolt. Aku tidak akan memaksamu memberitahuku, aku akan mencarinya sendiri." Ucap Sarada pasrah karena melihat tatapan lesu dari Boruto.

"Secepatnya kau akan tahu, Sarada." Ujar Boruto pelan, sambil menatap ke arah langit yg cerah.

"Iya." Jawab Sarada singkat sambil mengangguk tanda mengerti.

-Bolt-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang