Chapter 2

26 4 2
                                    

Hai readers. Mohon dukungannya dengan memberi vote & komennya yaa
Terimakasih 😆

Happy reading
.
.
.

"Sini Del sini" Ucap Ucup yang tengah membuka besar besar karung beras di tangannya.

"Nih tangkep!" Della menjatuhkan mangga yang telah dia petik kearah karung yang dibawa Ucup.

"Good job!" Ucap Udin tersenyum puas dengan kerja sama kedua temannya itu. Kepalanya menoleh kembali ke arah rumah bewarna kuning yang pintunya masih tertutup. Ia harus tetap berjaga & waspada.

Sekarang Della, Ucup, dan Udin sedang melakukan aksi nyolong mangga tetangga yang terkenal galak, yaitu Pak Surianto. Ini bukan pertama kalinya bagi mereka. Sudah sering kali mereka melakukan ini dari kecil.

Walaupun Pak Surianto terkenal sangat galak dan bermulut pedas, bagi mereka ini bagai sebuah permainan yang menantang. Sekarang mereka sedang berada di belakang perkarangan Pak Surianto yang memang banyak pohon buah yang di tanam disana.

Della dengan aksi memanjat pohon, Ucup dengan karung beras dan mengumpulkan mangganya, lalu Udin yang bertugas untuk memastikan keamanan. Mereka bertiga tampak begitu kompak untuk melakukan aksi haram ini.

Della celingak-celinguk mencari cari lagi buah mangga yang sudah matang di sekitar ia bertengger. Dan ternyata tidak banyak buah mangga yang matang. Kepalanya beralih menengok kearah atas melihat buah mangga yang berada jauh dari jangkauannya.

Ya, ternyata disana masih banyak mangga yang matang dan jauh lebih besar. Della melihat ke arah bawah untuk berbicara kepada Ucup namun segera memejamkan matanya ketika sadar bahwa dia sudah memanjat terlalu tinggi. Dan akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk melanjutkan mencari mangga lebih ke atas lagi.

"Cup, gue turun ya?" Tanya Della. Walaupun panjat memanjat pohon sudah menjadi kebiasaannya dari kecil, sebenarnya Della takut ketinggian.

Ia terpaksa memanjat pohon hari ini karena paksaan dari temannya. Dia pun setuju karena merasa sebelumnya hanya selalu menikmati mangga tanpa melakukan apapun. Ucup & Udin lah yang selalu memanjat dan mengumpulkan mangga.

"Itu masih ada Del disebelah sana, gede banget. Kayaknya manis" Balas Ucup dengan telunjuk yang mengarah ke sebuah mangga di pohon yang rimbun itu.

Della menoleh ke arah yang ditunjuk Ucup. Dia menelan salivanya, karena mangga itu cukup tinggi. Della tidak bisa menaiki lebih tinggi lagi daripada ini.

Della menatap Ucup kembali, "Gua takut kalo terlalu tinggi Cup" wajah Della tampak sedikit tegang karena ia menatap kearah bawah "Gua turun aja ya?"

Ucup menghela nafasnya, "Hahh.. yau--"

"WOI ADA SURYANTO! SURYANTO BAWA CLURIT ANJAYYY!! CEPETAN LARI LARIII!" Teriak Udin. Dia langsung lari terbirit-birit meninggalkan 2 temannya.

Ucup yang mendengar seruan Udin auto panik dan langsung menjejeng karung mangga nya. Dia lari secepat kilat mengikuti langkah Udin pergi.

Sedangkan Della?

Dia sedang mematung di atas pohon. Bingung apa yang harus ia lakukan. Ia menatap ke arah bawah dan langsung memeluk batang pohon mangga besar itu. Della tidak bisa kabur. Dia sudah memanjat terlalu tinggi membuatnya tidak bisa langsung anjlok ke bawah, ia tidak berani.

"DASAR ANAK ANAK KURANG AJAR! Nggak punya akhlak tata krama! Mangga saya buat jualan malah di maling. Lihat aja nanti kalo ketemu bakal saya potong tu tangan sama kakinya biar tau rasa gk bisa manjat lagi. SAYA TANDAIN KALIAN YA!! SAYA GK MAIN MAIN!!" Teriak Pak Surianto dengan membawa senjata cluritnya. Wajahnya sudah memerah karena emosi. Ia berkacak pinggang dan matanya menajam menambah kesan galak pada bapak bapak berusia kurang lebih 45 tahun itu.

"Huee bundaa" rengek Della pelan agar tidak terdengar oleh Pak Surianto. Dahinya sudah dibanjiri keringat dingin. Kaki tangannya bergetar karena ketakutan.

Memang kedua temannya itu setan sekali. Bisa bisa meninggalkan teman perempuannya diatas pohon sendirian.

Mata ekor Della menangkap sesuatu yang bergerak di kakinya. Ternyata ada seekor semut merah sedang berjalan di sana. Della menahan teriakannya dan menghentak hentakan kakinya ke udara agar semut itu segera jatuh.

"Ihh mutt jangan gigit dongg,, pergi sana" Gumam Della masih menghentak hentakan kakinya.

*DUK

"ASTAGHFIRULLAH APALAGI INI?!" Pekik Pak Surianto sambil mengusap usap kepalanya yang kejatuhan sesuatu.

Tepat disampingnya ada sebuah sandal bewarna kuning bergambar pikachu. Dia menatap ke atas pohon mencari darimana asal sandal yang menjatuhi kepalanya tanpa sopan santun itu

Di atas pohon terdapat sosok gadis dengan raut muka yang sudah tidak terkondisikan saking paniknya. Mulutnya mengumpati dirinya sendiri.

"Mampus gua!"

TBC

.
.

.

.


Enaknya visual si Della siapa ges?🤔

Sini sini kasih saran

Learn to love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang