Akad

1 0 0
                                    

Seorang pria terduduk tenang disampingku, sesekali menatap lalu tersenyum. Dia terlihat tampan dengan kemeja putih dipadukan jas hitam, tersemat pula bunga kesukaanku di sisi dada kiri jasnya.

"Udah siap nih jadi suami?" godaku kepadanya.

"Insyaallah siap," balasnya lantas tersenyum, "kamu cantik sekali hari ini, gaun putihmu akhirnya jadi berwarna. Setelah kita sah dihadapan Tuhan, kamu pasti warnai aku."

"Lun penghulunya udah dateng," kata seseorang dari arah belakang, aku yang merasa dipanggil lantas melihat kebelakang. Terlihat pria paruh baya mengenakan kemeja putih dan celana hitam melangkah pasti ke arahku. Tatapan kita bertemu, ia tersenyum.

Kulihat penghulu itu menepuk pundak pria yang sebentar lagi jadi suamiku, "sudah siap?" tanya penghulu itu pria disampingku tampak membalas dengan senyuman "mari kita mulai."

Ku tatap jabatan tangan pria paruh baya itu kepada calon suamiku, terlihat erat dan pasti.

"Wahai saudara Orellangga Altarseansun bin Kusuma Indra Hatmoko saya nikahkan engkau dan saya kawinkan kepada Luna Arabella binti Wijaya Prambudi yang wali ayahnya sudah mewakilkan kepada saya dengan mas kawin seperangkat alat solat, dibayar TUNAI!"

Mendengar kalimat itu sungguh aku hampir tidak percaya, aku berada di pernikahanku sendiri, lalu ku tengok pria disampingku tampak jelas wajahnya menegang.

" SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA LUNA ARABELLA DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT DIBAYAR TUNAI!"

"Bagaimana para saksi?"

"SAH!!!"

Seketika aku meneteskan air mata, tepatnya hari ini aku sudah menjadi seorang istri.

Orel - laki-laki yang saat ini resmi menjadi bagian hidupku, langsung mencium keningku. Begitupun Aku mencium tangannya. Saat ini kita telah sah menjadi suami istri. Perjuangan cinta kita akhirnya telah mendapat jawaban. Semoga saja kita selalu diberikan kebahagiaan.

perfect paradiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang