Alarm handphone yang berdering itu membuat Alom terbangun dari tidurnya. Sesekali ia mengerjapkan matanya agar dapat terjaga. Hari pertama masuk sekolah. Mengingat hal itu membuatnya mendengus tidak suka.
"Hanya butuh satu langkah dalam pertemanan" gumamnya sambil mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.
....
Alom mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang makan yang tampak sepi. Tidak ada seorang pun. Ayah dan ibu sudah berangkat pikirnya sambil menuju meja makan dan menyiapkan segala kebutuhannya. Tentu saja, selain karena sibuk bekerja sebenarnya mereka ingin sarapan pagi bersama, tetapi karena tuntutan pekerjaan hal tersebut sangat jarang dilakukan.
Alom melangkah pelan menuju halte dekat komplek perumahannya. Di halte banyak anak sekolah yang seragam dengannya. Sepertinya mereka senior pikirnya. Terlihat dari penampilan mereka.
Alom menunduk ketika salah satu diantara mereka melihatnya. Bukannya apa tetapi hal tersebut membuatnya harus waspada. Karena Alom termasuk anak yang terkena bully. Sering kali Alom dibully oleh seniornya sehingga dia dijauhi oleh teman-teman di sekolahnya dulu. Pernah sekali, Alom tidak sengaja melihat seniornya merokok di belakang sekolah dan berujung dengan menjadi budak mereka. Alom tidak mau mengalaminya lagi. Sudah cukup. Dia hanya ingin mempunyai teman.
Bus sekolah datang tetapi sepertinya dia harus telat di hari pertama sekolah karena mereka langsung mendahului Alom sebelum sempat naik sehingga membuat bus sekolah tersebut tidak mempunyai tempat kosong bagi Alom.
....
Alom berlari kencang sambil melihat jam yang melingkar ditangannya, sedikit lagi. Gerbang sekolah yang siap ditutup pak satpam mau tidak mau menambah kecepatan berlari Alom. Ia sudah lelah tidak mungkin harus ditambah dengan hukuman yang diberikan senior nanti. Alom tidak mau membayngkannya. Ingat Alom hanya butuh satu langkah dalam menggapai sesuatu.
Dengan sekuat tenaga akhirnya Alom berhasil.
....
halo semua. maaf di part ini ceritanya pendek. tapi next aku bakal perbanyak. see you....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Satu langkah
General FictionButuh satu langkah dalam mewujudkan impian. Kalimat tersebut selalu tersimpan dihati seorang Alom Anindia. Berharap setelah merapalkan kalimat itu hidupnya akan lebih baik dari sebelumnya. Tapi siapa sangka satu langkah dapat merubah hidup Alom be...