Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu barganti bulan. Nisa tetaplah Nisa yang pendiam yang selalu diam walau dibully karena Dia sadar walaupun melawan, Dia tak punya kekuatana untuk melawannya. Seperti sekarang Dia sedang menjadi bulan-bulanan geng Prolis.
"Eh sepatu Lo kok kaya dari rongsokan yaa, buluk banget ia gak guys?" Tanya Aneu pada genknya sembari menunjuk sepatu Nisa.
"Ia betul Neu.. Heh Lo cewe miskin sebenernya Lo itu gak pantes yaa sekolah disini." Jawab Anggita sembari mendorong tubuh Nisa hongga terjatuh.
"Eh sakit yaa sorry gak sengaja, mau aku tolongin? Tapi gak level yaa kalau aku nolongin kamu?" Ucap Anggita lagi dan merekapun meninggalkan Nisa sendiri lagi.
☆☆☆
Pulang sekolahpun tiba...
Nisa sedang membereskan buku-bukanya yang ada di atas meja untuk dimasukkan ke dalam tasnya sedangkan teman-teman yang lainnya sudah pulang duluan.
Setelah sudah membereskan buku-bukunya Nisapun pulang dan disaat membuka pintu kelas bbyyuuuurrrrr....
Semua badan Nisa dan barang yang dibawanya basah kuyup karena siraman air yang mengenainya dan ternyata genk prolislah yang melakukannya.
Yang lebih parahnya lagi genk prolis menggunakan air wc,air sabun,dan air kotor yang lainnya lagi untuk menyiram Nisa.
"Hahah sorry yaa kita ngelakuin ini karena ini pembulyan terakhir yang kita lakuin sama Lo karena besok udah perpisahan. Jujur gue bakal kangen sama Lo yang miskin plus bego karena nanti gue gak bisa ngebully Lo lagi. Sedih deh aku. " ucap Aneu sembari nada mengejek diakhir kalimatnya lalu merekapun pergi meninggalkan Nisa yang sedang menjadi pusat peehatian.
☆☆☆
Disaat perjalanan pulang, Nisa menangis sesenggukan karena Dia sudah tidak tahan lagi merahasiakan dirinya yang asli dan Dia lelah akan pembulyan genk prolis terhadapnya, Dia berniat untuk merubah sifatnya yang pendiam nanti disaat masuk di perguruan tinggi dan disela tangisnya Dia berjanji dalam hati...
'Aku janji disaat di universitas nanti, aku bakalan ngebelain orang-orang yang jadi korban bullying, cukup aku saja yang merasakan bagaimana pahitnya, sakitnya, pilunya, lelahnya menjadi korbam bulying'
Dan Dia berfikir untuk membuka jati dirinya yang sebenarnya besok, disaat acara perpisahan.
☆☆☆
Alhamdulillah part ini selesai..
Alhamdulillah daripada gabut di rumah gara2 gak sekolah karena ada virus covid-19 mending bikin karya aja😅
Makasih buat kawan2 yang udah baca cerita saya,trus baca cerita saya sampe ending yaa..
Maaf kalau masih banyak kesalahannya..
Saya ingetin lagi yaa buat kawan2 yg blum follow aku saya @Diah_Nurnadiah silahkan follow dulu biar gak ketinggalan info..
Jangan lupa like & commentnya yaa...
#Kuningan,Jumat20Maret2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Illahi [End]
General FictionJudul awal Hope & Dream... tambahkan ke perpustakaan & follow dulu aja yaa @Diah_Nurnadiah Maaf kalau author masih banyak kesalahan karena author juga masih belajar. #cinta #jodohIllahi