Merenung dan tersadar

25 5 0
                                    

Kejadian malam itu membuat Nisa benci pada Haikal, mengapa Haikal melakukan hal yang tidak Nisa inginkan, Nisa yang sudah percaya pada Haikal bahwa Haikal akan bisa menjaga dirinya namun apa yang Nisa dapat?? yang didapatkan hanyalah rasa benci, kecewa, menyesal telah mengenal Haikal dalam hidupnya.

Dan karena kejadian malam itulah membuat Nisa selalu menjauh dari Haikal.
Dan hubungan antara Nisa & Haikal mulai pudar, mulai renggang dan putusnya hubungan mereka telah mebjadi perbincangan hangat di unviersitas.

"Eh katanya si Nisa sama si Haikal udahan ya??" Tanya salah satu mahasiswa.

"Ia.. Malah si Haikalnya bilang sendiri ke genk nya bahwa Dia putus dan dapet satu tamparan dari si Nisa" jawab salah satu mahasiswa

"Anjir! Yang bener aja seorang Haikal ditampar cewe?"

"Ya menurut orang-orang sih ngomong ke gitu"

"Bodo banget sih si Nisa cowok ganteng kaya Dia kok malah ditampar, gak bersyukur banget sih dapetin pacar yang gantengnya diluar batas kewajaran"

"Ya entahlah.. Mungkin Nisa beda dari cewe yang lain.."

Begitulah gambaran percakapan mahasiswa yang selalu ngomongin pasal Nisa & Haikal.

☆☆☆

Di lain tempat...

'Apasih, mereka ngomongin Gue jadi cewe yang gak bersyukur dapetin si Brengsek itu. Padahal Gue bakalan bersyukur kalau Gue gak kenal sama tuh cowok kurangajar' ucap Nisa dalam hati ketika Dia sedang sendiri di taman belakang Universitas.

Setelah Dia berkecamuk dengan pikirannya barulah Dia tersadar.

'Ya Allah, apakah ini sebuah teguran dari-Mu? Selama ini aku telah jauh dari-Mu, aku telah banyak melupakan-Mu, aku telah salah memilih langkah kehidanpanku sendiri, aku salah telah bergaul dengan lelaki secara berlebihan' ucap Nisa dalam hati sembari membayangkan apa yang telah Dia lakulan dengan Haikal, berpelukan, bermanja, mencium / dicium. Mengalirlah air mata Nisa, Air mata PENYESALAN.

'Ya Allah aku sadar aku salah, aku berdosa, aku telah banyak melakukan dosa. Maka dari itu aku memohon belas kasih-Mu padaku, aku memohon ampunan dari-Mu' ucap Nisa sembari menangis tersedu-sedu.

'Ya Allah. Hamba ingin hijrah menjadi wanita yang shalehah, hamba ingin belajar mencintai-Mu dengan sepenuh hatiku. Maka dari itu bantulah aku untuk melangkahkan kakiku menuju jalan lurus-Mu, tetapkanlah dalam hatiku ke-istiqamahan yang abadi agar aku bisa tetap taat pada perintah-Mu' Doa Nisa dalam hati

Entah mengapa disaat Dia sedang merenungkan kesalahan-kesalahannya di masa lalu, kakinya malah menuntunnya untuk berdiri dan berjalan ke masjid universitas.

Setelah sampai di Masjid hati Nisa bergetar, disaat sudah menginjakkan kaki di Masjid jatuhlah air mata Nisa. Karena Dia merasa sudah lama tak menginjakkan kaki di rumah Allah, Dia benar-benar telah melupakan Allah. Padahal Dia tahu ajaran Islam itu bagaimana namun sayangnya Dia tidak mempraktekkannya dalam kehidupannya.

Setelah itu Nisapun berwudlu, dan Dia langsung shalat dhuha karena saat itu baru jam 10 pagi dan yang afdhal buat shalat jam segini tuh yaa shalat dhuha.

Saat sujud terakhirnya Nisa berdoa dan menumpahkan semua isi hatinya dan air matanya.

☆☆☆

Alhamdulillah part ini selesai...

Semoga kalian suka yaa...
Ini real pemikiran saya sendiri jadi jangan ada yang plagiat-plagiat yaa...

Makasih yang udah baca...

Jangan lupa mampir di cerita aku yang lainnya yaa judulnya pengorbanan..
Ini covernya..

Jangan lupa vote & commentnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote & commentnya...
#kuningan,Senin23Maret2020

Jodoh Illahi [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang