•1•

168 57 45
                                    

    -hujan yang mengawali malam-

"tiktok!tiktok!"
Bunyi jam yang kian berhasil memecahkan keheningan malam. Waktu yang sudah menunjukkan pukul 23.54 membuat suasana diluar ruangan serasa lebih mencekam. Namun, ditengah hujan yang berlomba-lomba turun dan menyelimuti malam, aku merasa kelaparan yang membuat ku bergerak menuju handphone ku.

"tik,tik,tik" suara ketikan tangan dihandphone ku yang tak ingin kalah dari suara jam.
Kalian tau apa yang ku lakukan? Yap! Aku memesan makanan dari luar, karna entah kenapa seluruh badanku mendukung agar aku tetap diposisi nyaman. Waktu yang terus berputar dengan cepat menunjukkan tepat pukul 00.29 malam.

Tok!tok!tok! Suara ketukan keras yang berasal dari pintu, yang terdengar seolah-olah pintu rumah ku akan terbelah dua. Entah apa yang terlintas dipikiran sipengetuk, hingga dia mengetuk dengan kerasnya, mungkin ia mengira bahwa suara ketukan nya akan terkalah kan dengan suara hujan.

Aku mulai berjalan mendekati pintu, dan mencoba mengintip dari sela-sela gorden jendela, terlihat seorang pria paruh baya yang tinggi besar atau bisa dikatakan berbadan kekar, bajunya yang basah menandakan bahwa hujan telah berhasil mengenainya.

Dia menatapku dengan tatapan tajam dan sinis, aku bertanya-tanya pada diriku sendiri "siapa dia? Apa yang harus ku lakukan sekarang?".

Kemudian, si pria paruh baya tersebut yang hanya menundukkan kepalanya, kini mulai mengangkat kepalanya. Seketika tatapan sinis pun menjadi kurang sinis, mungkin bisa dikatakan begitu.

"Ini pesanannya" ucap pria itu dengan nada datar, sontak saja aku merogoh kantong ku dan mengambil pesanan makananku.

"Terimakasih" balasku dengan wajah tak kalah datar pula.

"sama-sama" ucapnya dengan sebuah senyuman, tak ku sangka senyuman itu dapat merubah wajah menyeramkan menjadi humoris dalam sejenak saja.

Akupun segera mengunci pintu rumahku, suara perut ku telah berhasil membuat ku melupakan pria paruh baya tadi. Bunyi jam yang mengiringi waktu makan ku seolah-olah menyuruh ku untuk segera tidur, atau mengingat kan bahwa jam sudah pukul 00.49 malam.

Suasana hujan yang menyelimuti malam ini dan sebuah sorotan lampu yang hanya ada satu satunya lampu di kamarku, walaupun sudah redup dan bisa dikatakan hidup segan, matipun tak mau.

Aku. Seorang perempuan bernama Siska Hazella, dengan usia 19 tahun tinggal sendiri dilantai bawah, karna lantai atas sudah menjadi hak milik kakak laki-laki ku, ibuku sudah pergi ke luar kota, sehingga membuat seisi rumah besar ini menjadi lebih kosong.

Tap!tap!tap! Bunyi langkah kaki ku yang terdengar jelas, aku berniat untuk pergi ke dapur dan meminum seteguk air, namun tiba-tiba saja....

*kamarku:

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Pikirkan lebih jauh lagi jika ada orang yang mengetuk pintu rumah mu tepat pada tengah malam,
-

Bisa jadi itu bukan orang melainkan sesuatu yang berbentuk orang,
-

maka tak seharusnya kau bukakan apalagi dimalam yang kelam.

Thanks udah baca!
Jangan lupa tekan bintang diujung yaps! Dapat angka berapa?? Yahh Masi dikit kan:'((

Buruan ramein komen nya deng😘
Kalo kalian follow aku bakal follback Lo😆 *kode keras nih bukan cuma ngasi tau, wkwk.

Đ₳Ɽ₭ ⱧØⱠɆ(•Selesai√•)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang