•8•

66 38 32
                                    

/Hutan
/00.00

Buk!
Suara yang berasal dari buku yang baru saja ditutup.

"Saya akan mulai berburu sekarang!" Ucap Abang ku dengan tampang sigap.

"Ingat ya nak Alrain, jangan lewat jam 01.00" ucap pak Parto khawatir, takutnya apa yang terjadi padaku dan ibu, terjadi lagi pada Abang ku.

"Tenang pak, ini masih jam 00.25, saya akan pastikan bahwa semua ini tak akan terjadi lagi pada saya" kemudian Abang ku mengambil sebuah ranting kayu yang terhunus panjang dan runcing.

........

13 menit berlalu, cukup membuat pak Parto khawatir dan berharap bahwa ada seekor hewan yang muncul.

"Shit, ini ranting kaga bisa diajak kerjasama apa, melesat Mulu!" Sesal Abangku sambil memaki-maki ranting yang tak berdosa.

Zipp!
Ranting kayu yang runcing berhasil mengenai sasaran dengan tepat!

"Hmp" Abang ku menarik sebelah bibirnya ke atas dan menampakkan kesan bangga, padahal ranting tersebut tepat sasaran setelah 6 kali percobaan.

"Pak!!" Teriak Abang ku menggelar ditengah hutan yang sepi.

Dengan tampang senang dan bangga ia berjalan mendekati pak Parto yang kini terkesan karena melihat Abangku memegang seekor rusa.

Tak lupa dengan ranting yang terhunus tajam, dimana sebagian rantingnya sudah merah akibat darah yang dihasilkan dari rusa tersebut.

Begitupun dengan baju kaos milik Abangku yang berhasil mendapat percikan merah dari darah rusa.

"Ayo kita ke lubang yang sebelumnya sudah ditunjukkan oleh ibumu" ucap pak Parto yang kemudian pergi diikuti oleh Abangku di belakang.

"Rusanya, nak Alrain letakkan disamping lubang sini, ayo cepat, ini udah mau jam 00.01 malam"

Kemudian Abang ku meletakkan rusa tersebut dengan hati-hati.

***
Dilain sisi..
Gelap.

"kapan kita keluar, bosen disini" ucap ku murung sambil sedikit memajukan bibir bawahku.

Cemberut. Mungkin itu yang kulakukan sekarang walaupun tidak ada yang bisa melihatnya.

Disini. Ditempat ini. Hanya gelap yang berkuasa, mengalahkan cinta dan rasa, dan jauh dari kata bahagia.

"Sabar ya, bentar lagi pak Parto pasti ngelakuin sesuatu buat nolong kita" ucap ibu memperjelas setelah keheningan yang sempat hinggap menghampiri.

"Buka mata gelap, ga buka mata gelap, rasanya buka ama tutup mata sama aja, untung aja semenjak disini tu ga terasa laper sama sekali, aneh juga kan ya"

Celotehan ku terdengar panjang, namun itu ku utarakan dengan gampang, tanpa memikirkan semua orang.

"Sama sayang, rasanya seperti terlelap dari tidur dan tak bisa bangun, ini mengingatkan ayah pada kematian, mungki--" ucapan ayah ku terpotong karena aku menyela.

"Kita mati!?" Tanya ku polos.

Hening~~

"Kalo kita mati kenapa kita ga dapet azab??" Tanyaku kembali dengan polos.

Hening part 2~~

Aku pun berpikir untuk tak melanjutkan kata-kata ku lagi, takutnya terjadi keheningan part 3.

Namun itu semua terlupakan saat tiba-tiba secercah cahaya bak sebuah harapan yang aku inginkan dan aku dambakan muncul!

Biarkan aku yang lebay, karena itu yang kurasakan sekarang, kesenangan yang mencapai ubun-ubun, dan... Byarr!

"Kyaaa!!! Cahaya!!!!" Aku pun menjerit lepas.

Kemudian terlihat dari sela-sela cahaya tersebut, wajah tampan Abang ku.
Akhem, aku sih malas mengakuinya tampan, yah.. tapi itu kenyataannya.

Aku, ibu, dan ayah, segera berlari menuju pusat cahaya, terlihat tangan Abangku yang terulur untuk membantu kami keluar.

Haaa..Humm...hufhh
Aku menarik dan mengeluarkan nafas berkali-kali.
Tak menyangka kami berhasil keluar dari lubang tersebut secepat ini.

Ayah ku yang sedari tadi tak melepaskan pelukannya dari Abangku.
Begitupula ibu yang tak hentinya mengucapkan terimakasih pada pak Parto.

Kami berpelukan bersama layaknya teletabis yang bahagia, sepanjang masa, dan begitu selamanya.

Byurrr!!!

Ayah dan Abangku menceburkan diri ke sungai jernih, percikan air dari ulah mereka berhasil mengenai aku dan ibu yang sedang duduk dan berendam, merasakan air sungai yang dingin dan jernih.

Berkumpul bersama keluarga, dan piknik, itulah yang ku dambakan selama ini, dan berhasil terjadi, walau sempat melalui beberapa tragedi.

Setelah menyadari kepuasan akan sungai, kami berlima(pak Parto, ayah, ibu, Abang, dan aku tentunya) pergi ke warung nasi untuk membeli beberapa bungkus nasi dan pergi menyantap nya di danau yang pernah ku kunjungi bersama ibu.

Tampak jelas kebahagiaan yang menyelimuti wajah kami semua, kebahagiaan merekah, yang kuharap akan abadi.

***
"Halo var" ucap Abangku yang menghubungi pacar sematawayangnya yang bernama vartha.

"Iya sayang, btw urusan kamu udah siap?" Tanya vartha di seberang sana.

"Jangan manggil gitu dong, entar kedengaran ama keluarga aku lagi, udah siap kok" ucap Abangku lembut.

"Kesini dong Alrain, kangen"

"Kan kumat manjanya, yaudah aku kesana, se-ka-rang" ucap Abangku dengan sedikit mengeja kata 'sekarang' dan itu berhasil membuat vartha di ujung sana memekik kegirangan.
***

"Ma, aku udah siap makan, oh ya aku pamit duluan" pamit Abangku pada semua orang.

"Mau kemana Al, buru-buru banget" ucap ibu ku.

"Ketemu orang penting" Singkat Abangku.

"Yang ditelpon tadi bukan nak??" Tanya pak Parto menggoda.

"Ish, Abang main rahasia-rahasiaan,  ga seru" Celetuk ku.

"Ok, duluan aja ga papa, tapi nanti jangan lupa cerita ke ayah yaa, manatau bisa membantu kisah cinta kamu" ucap ayah menengahi dan mengakhiri dengan menggoda.

Sambil sedikit mendengus kesal Abangku pergi meninggalkan kami dan menemui 'orang penting' yaitu pacarnya 'vartha'.

Begitupula dengan aku dan yang lainnya, melanjutkan pembicaraan, dan terkadang mengeluarkan beberapa lelucon dan cerita menarik.

Suasana hangat dan harmoni pun tumbuh diantara kami.
Sungguh indah hidup ini bila dijalani dengan baik, sesuatu yang gelap sekalipun akan berubah terang saat hidupmu dikelilingi orang yang berharga, dan mampu membuat mu bahagia.

••••••••••••••••••••••|||•••••••••••••••••••••••

Hargailah semua keluarga mu,
Setidaknya disaat kau terjatuh, hanya keluarga lah yang siap menangkap dan membuatmu berdiri kembali.
'''
'''
Setiap orang pernah berbuat salah, namun hidup juga tentang kesempatan kedua,
Jika kita menyerah dan kalah,
Maka kita akan menyesali hingga tua.

Annyeong!
Kalau kalian berminat menjadi keluarga bintang, maka kalian bisa menekan bintang yang sudah terpojokkan ini👇 dengan begitu, kita dapat menolong dan membantunya naik semakin tinggi hingga mencapai langit kembali 😆🙂.

#maafbacot.
28 Mei 2020.

Đ₳Ɽ₭ ⱧØⱠɆ(•Selesai√•)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang