+. Jangan lupa vote dan comment ya ♡
.
.𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘰𝘣𝘴𝘦𝘴𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶, 𝘴𝘦𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘭𝘪𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘶. 𝘉𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘶 𝘭𝘦𝘸𝘢𝘵𝘪.
𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶. 𝘚𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘶𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢.
. ✩ ⋆ . ˚ . . .
Seorang gadis terus berlari kencang, menembus keganasan hujan yang kini tengah menerjang bumi. Mengabaikan pakaian sekolahnya yang mulai tersentuh oleh dinginnya air langit. Manik mata madunya terus mengobservasi, mencari tempat aman untuk berlindung dari kejamnya tangisan langit malam ini.
Sebuah cafe menjadi pilihan terbaik. Atap yang kokoh melindunginya dari sengatan deras air hujan yang tiada henti. Namun tak melindunginya dari rasa sakit, tatkala ia melihat Hyunjin di seberang jalan. Tengah bermesraan dengan seorang wanita.
Ia tau kini dirinya telah kalah telak. Perjuangannya tidak akan pernah merubah kenyataan itu. Mencintai Hyunjin selama lima tahun belakangan bukanlah hal mudah bagi Keira. Butuh hati yang kuat kala melihat Hyunjin terus dikelilingi oleh gadis-gadis haus akan perhatian.
Nafasnya terasa tercekat, hatinya terus berteriak. Ia terlalu larut dengan pemikirannya sendiri, sampai tidak menyadari ada penghuni lain yang berlindung ditempatnya bernaung.
"Jangan diterusin kalau bikin lu sakit." Sebuah suara menginterupsi kegiatan melamun yang tengah Keira lakukan.
Gadis itu menolehkan kepala, memandang sosok lelaki di sampingnya dengan bingung. "Han? Kok disini?"
"Berteduh." ucap lelaki itu enteng tanpa mengalihkan pandangannya yang terus terarah kedepan. Memandang objek pandang yang tengah di perhatikan oleh gadis di sebelahnya.
"Sekalian nemenin lu." kali ini ia menoleh kearah Keira. Menyunggingkan sebuah senyuman hangat dengan kekehan ringan yang lembut.
Gadis itu tidak merespon ucapn Han, ia terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri yang mengawang jauh.
Tangan mungilnya terulur perlahan, mencoba untuk merasakan dinginnya air hujan yang jatuh dari atap. Namun nihil, inderanya kini seakan telah mati rasa. Ia tidak dapat merasakan dingin yang menyerbu. Alih alih malah mengulas sebuah senyum nanar yang tersungging dari bibir kecilnya.
Han terus memandangi telapak tangan gadis disampingnya yang kini telah basah akan air hujan. Menarik tangan gadis itu dan menggenggamnya dengan erat. Mengundang tatapan bingung dari si gadis.
"Kenapa lu terus ngejer Hyunjin? Disaat dia gak pernah mencoba buat balik ngejer lu?" Han sedikit berteriak membuat Keira mengedipkan matanya berulang kali. Bingung atas situasi yang tengah terjadi.
"Dia gak bakal bales perasaan lu, Kei."
"Stop!"
"Lu terlalu sibuk buat meraih yang ada di depan. Lu gak pernah noleh ke belakangㅡ"
"Gue bilang stop!"
"ㅡAda gue yang berlari ke arah lu."
Gadis itu membeku. Otaknya terus bekerja untuk mencerna perkataan lelaki di sampingnya. Terlalu banyak hal yang menghantam kepalanya sampai ia tidak mengerti dengan ucapan yang baru saja terlontar.
"Maksudnya?"
Han menarik nafas dengan cepat. Menuntun Keira untuk menghadap ke arahnya. Menatap lekat kedalam manik mata gadis itu, membuatnya terhipnotis oleh tatapan gelap milik Han. "Gue cinta sama lu."
"Han...."
"Gue tau lu cinta sama Hyunjin. Tapi mulai sekarang, jatuh cintalah sama gue. Gue memang gak sesempurna Hyunjin, tapi akan gue usahakan yang terbaik untuk gak bikin lu sedih."
Han meraih sebelah tangan Keira yang bebas, menggenggam kedua tangan gadis di depannya dengan erat.
"Jadi milik gue, Kei."
Satu menit terlewat dengan cepat namun tak ada respon yang meluncur dari bibir ranum gadis itu. Keira menoleh kearah Hyunjin di seberang sana. Sepertinya ia memang harus merelakan perasaan yang telah menemaninya selama lima tahun ini.
"Ajarin gue buat cinta sama lu." gadis itu bersuara pelan, sarat akan sebuah keraguan dan keikhlasan. Manik mata madunya menatap lelaki di hadapannya dengan lembut.
Kedua sudut bibir Han tertarik keatas, membentuk sebuah lengkungan manis di wajahnya. Ia menarik pinggang Keira dan membawa gadis itu ke dalam pelukan hangatnya, merengkuhnya dengan sayang.
"I will." sebuah kecupan singkat mendarat di kening gadis itu. Tidak ada sebuah paksaan dan juga sebuah penolakan. Yang tercipta hanyalah sebuah ketulusan yang menjalar.
⋆。゚☁︎。⋆。 ゚☾ ゚。⋆ ⋆。゚☁︎。⋆。 ゚。⋆
Halo semuanya....
Ini cerita kedua yang aku publish. Kira kira ada kritik dan saran gak ya? Huhuhuuu
Atau kalau ada yang mau rikues bisa komen disini^^
KAMU SEDANG MEMBACA
30 DAYS
FanficBagaimana rasanya kalau kalian menjadi tokoh utama dalam sebuah cerita? Stray Kids x OC