Taehyung melangkahkan kakinya menaiki tangga, langkahnya terkesan pelan dan hati-hati.
Sengaja,
ia sedang melatih otot si kecil yang baru berusia dua tahun.
Sambil menggenggam jemari papi-nya erat-erat balita yang masih kesulitan menaiki tangga itu terus jalan menunduk seolah takut kehilangan pijakannya.
Wajar saja karena ini adalah kali pertamanya menaiki tangga dengan kedua kakinya sendiri.
Taehyung tersenyum gemas, "Ayo Hyunie.. tiga anak tangga lagi dan kita akan sampai"
Sang anak mendongakan wajahnya menatap Papi-nya sejenak, namun bukannya melanjutkan langkahnya balita berjenis kelamin laki-laki itu malah mendudukan dirinya pada anak tangga.
"Lelah pi.. dendong saja sepelti malin-malin"
Mendengar hal itu Taehyung menjadi semakin gemas dibuatnya.
Taehyung mendudukan dirinya disamping sang buah hati sebelum akhirnya mencium pipi tembam anaknya itu berkali-kali.
"Hyunie pintar.. sudah bisa naik anak tangga sebanyak itu" Ucap Taehyung sambil menunjuk anak-anak tangga yang sudah mereka lalui.
"Sekarang tinggal tiga dan Hyunie mau menyerah ?"
Dengan polosnya balita itu mengangguk.
Taehyung terkekeh gemas, ia tak perduli meski keduanya membuang waktu hanya karna beberapa anak tangga.
Hyunjin menengok pada Papi-nya sambil menunjukan tiga jari mungilnya "iga.. banyak pi"
"Um.. kalau berhasil menaiki tiga anak tangga lagi Hyunie boleh minta apapun pada daddy"
Rayuan, yang biasanya selalu berhasil itu Taehyung luncurkan begitu saja.
"Hyunie ingin gambal-gambal sepelti hyung"
"Njun hyung pelit.."
Taehyung mencubit pipi Hyunjin gemas sebelum akhirnya berdiri dan mengulurkan tanggannya agar sang anak mengikutinya.
"Kalau begitu ayo.. kita minta pada Daddy"
====
Drama Hyunjin dan anak tangga itu berakhir dengan baik, kini keduanya sudah ada dikamar utama untuk menghampiri Seokjin.
Namun pria itu tidak ada..
Karena tak menemukan atensi Daddy nya yang digadang-gadang akan memberikannya hadiah Hyunjin-pun berlari keluar kamar, untuk mencari Daddy nya dikamar lainnya.
Taehyung tersenyum sambil mengikuti anaknya Mana yang katanya lelah tadi? Batinnya sambil memasuki salah satu kamar yang tak jauh dari sana.
Kamar si sulung.
"Yeonjun tidak mau pakai baju hitam-hitam"
"Tapi ini bagus.. bajumu jadi serasi dengan baju daddy"
"Tidak.. aku tidak mau pergi kepemakaman"
"Memang tidak akan.. kita akan datang ke pesta pernikahan Paman Jungkook.. siapa yang akan ke pemakaman.."
Taehyung hanya diam dipintu sambil memperhatikan kedua pria beda generasi itu berdebat, tangannya bersidekap sambil tersenyum geli karena kini melihat Hyunjin tengah mengendap-endap untuk mengagetkan Daddy-nya.
"Dolll"
Wajah dan gestur terkejut Seokjin yang sangat khas membuat Taehyung, Yeonjun, dan Hyunjin tertawa dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter In December [JinV]✔
Fiksi PenggemarAku tau ini sulit, tapi jika aku yakin dia adalah jodohku kenapa aku harus menyerah hanya karena penolakannya -KTH Dia yang menunggu, aku yang selalu berlalu Hingga dia mulai ragu, dan aku terganggu -KSJ Note : (Completed) 1. Penulisan alur tidak me...