Ungkapan?

112 20 15
                                    

Tatapan keduanya pun bertemu. Hening. Hanya ada suara angin yang menerpa mereka berdua.

"Gu-" ucapan Virny terpotong.

"Virny! Gimana keadaan lo dek?" Keano, Khansa beserta tiga teman Vano datang.

"Gue nggak papa."

"Lo diapain sama Viona dek? Kenapa lo nggak bilang sebelumnya?" ujar Khansa khawatir.

"Udah lah kak, gue di tolong sama Vano tadi."

Kini Khansa dan Keano beralih menatap Vano.

"Makasih ya van," ucap Khansa.

"Iya sama-sama, gue minta jaga adek lo baik-baik, kalo seandainya tadi nggak ada gue, mungkin hal yang nggak kita inginkan bakal terjadi," Ucap vano sembari beranjak dari duduknya.

"Gue duluan." Lanjutnya

Vano dan ketiga temannya berjalan meninggalkan Virny dan kedua kakaknya itu.

"Lo ceritain semuanya ke gue ya dek biar gue kasih hukuman tu anak," ujar Keano.

"Lupain aja," ucap Virny yang beranjak dari duduknya lalu pergi.

.

Kini Virny dan kedua kakaknya pulang menuju rumah. Sesampainya di rumah, Virny langsung mengganti bajunya.

Setelah itu ia menghempaskan tubuhnya di queensize miliknya. Ia menatap langit langit kamarnya lalu Virny pun memejamkan matanya dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya.

Di lain tempat.

Vano sedang merebahkan tubuhnya di kingsize miliknya. Ia memejamkan matanya dan mulai mengingat kejadian pertama dia bertemu dengan seorang gadis yang bernama Virny.

Gadis yang unik dan juga misterius. Gadis yang tidak bisa membuatnya tenang. Gadis yang datang tiba-tiba dan mengusik Vano. Kini Vano dibuat semakin tak karuan dengan gadis itu.

Ting! Ting! Ting!

Tiba-tiba handphone Vano berbunyi. Vano pun mengambil hp miliknya dari saku celananya. Dan melihat banyak notif.

GGS

Alvn : woe

Rino : ngapa?

Deni : Ha?

Alvn : ke rumah gue sini. Main playstation. Banyak makanan.

Deni : wah, otw vin.

Rino : otw ugha.

Deni : lah @vano lo kagak ikut?

Vano: otw.

Vano pun beranjak dari duduknya lalu ia mengambil jaket miliknya.
Sesampainya di bawah ia mencari bundanya.

"Dek bunda mana?"

"Balik lagi ke kantor bang."

"Kalo bunda pulang bilang gue ada di rumah Alvin."

"Hm."

Ia pun mengambil motor nya dan berangkat menuju rumah alvin. Hanya butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di sana.

"Woe bro," ucap Deni yang sudah asik bermain dengan Rino.

Vano duduk di sofa. Ia menggusar wajahnya kasar. Alvin yang tak sengaja melihat Vano langsung menghampiri Vano dan bertanya.

Vano dan VirnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang