Lee Felix

676 68 2
                                    

Lee Felix, dia adalah Ketua OSIS disekolahku. Dia adalah kakak kelasku, hanya berbeda 1 tahun. Dan aku? Aku adalah Jung y/n. Aku adalah anggota MPK. Yang otomatis setiap ada rapat atau acara  OSIS, aku akan mengawasi OSIS, karena aku merupakan anggota komisi A. Dan aku menyukai Kak Felix.

" y/n! Nanti pulang sekolah ada waktu? " Tanya Kak Felix

"Ada kak. Kenapa? Ada rapat dadakan? Ada kok tenang aja. " jawabku

"Iya, buat bahas Festival Bahasa. Untung kamu bisa, tapi rapat nya cuma Kakak, kamu, sama Pak Taeyong aja, di ruang wakasek." kata Kak Felix

"Kira-kira sampe jamber kak?" tanyaku

"Ga sampe 2 jam kok. Tenang aja." jawab Kak Felix

Tak lama, ada seorang perempuan yang menghampiri kami, yaitu Kak Eunbi. Ya perempuan yang dikabarkan dekat dengan Kak Felix. Dengan cepat, dia langsung merangkul Kak Felix. Sungguh, pemandangan yang sangat membuat hatiku memanas.

"Ada apa nih Paketos dan Adek MPK? Ada yang penting ya?" tanya Kak Eunbi

"Ada rapat dadakan buat festival. Cuma bertiga, gue, y/n, sama Pak Taeyong. Dadakan emang. Nanti gue kasih tau deh hasil rapatnya di forum. " jawab Kak Felix sambil ternyum. Yang ku lihat, mereka saling tersenyum, ah apa benar mereka dekat? Atau jangan² mereka berpacaran? Ah sebaiknya aku harus segere menghapus rasa ku kepada Kak Felix

"Eh, y/n kok bengong aja?" tanya Kak Eunbi

Aku yang masih memikirkan hal tadi, tidak mendengar apa yang Kak Eunbu katakan.

"y/n, kok kayak yang mau nangis? Matanya berkaca-kaca gitu? Kenapa?" tanyak Kak Felix memecah lamunanku.

"Ah maaf kak. Gapapa. Aku duluan ke kelas kak. " kataku sambil berlari menuju kelas

Sesampainya dikelas, aku pun menangis. Cengeng memang, tak tinggal diam teman² ku menghampiri dan berusaha menenangkanku.

"Astaga! Y/n kenapa nangis? Kok abis ketemu Kak Felix nangis? "

"Ketemu Kak Felix harusnya seneng dong"

Itulah beberapa pertanyaan yang aku dengar. Dengan tangisan yang masih berlangsung aku menjawab pertanyaan mereka.

"Kak Felix, ada Kak Eunbi juga. Mereka saling senyum, bahagia. Mereka juga saling rangkul. Gue kau mundur aja." jawabku

"Oh pantes. Kayanya udah capek banget ya? Gapapa mundur, daripada kamu nangis gini. Kita dukung, kita doain yang terbaik ya- eh itu Kak Felix kan?" kata Mina

Tak peduli aku masih menunduk, menyelesaikan tangisanku.

"Eh iya, dia lewat kelas kita sambil liatin lo y/n" kata Sana

"Tadi gue pas liat mereka rangkulan, mata gue udah berkaca², dikira aneh kali gue." jawabku masih tetap menunduk.

Pulang sekolah, aku langsung mengikuti rapat bersama Kak Felix dan Pak Taeyong. Yang biasanya aku aktif dan banyak bicara, sekarang aku hanya diam. Sungguh, moodku rusak.

"Baik, gimana menurut kamu y/n? " tanya Pak Taeyong

"Gini aja pak, gimana kita rapat cukup 1 minggu 2x aja Senin dan Jumat. Untuk persiapan lapangannya cukup setiap Rabu aja" kataku

"Biasanya kamu paling semangat rapat, dan malah suka ngadain rapat setiap hari. Ada apa?" tanya Pak Taeyong

"Gapapa pak, biar lebih efektif aja." jawabku

Aku menyadari bahwa Kak Felix melihatku, dan spertinya dia menyadari ada yang salah denganku.

Selesai rapat aku pulang dengan berburu², aku takut jika Kak Felix bertanya tentangku. Aku tak mau. Dan benar saja, dia sudah menahan tanganku.

" y/n ? Kamu gapapa? Ada masalah? " tanya Kak Felix

"Gapapa kak. Aku pulang duluan. Permisi." jawabku sambil menjauh

Semenjak hari itu aku mulai menghindari Kak Felix, yang biasanya aku selalu menempel pada Kak Felix saat Rapat, kini menjauh. Yang biasanya saat berpapasan aku memberi senyum yang semangat, kini senyum seperlunya. Ya terhitung 1 bulan aku menghindarinya. Dan Kak Felix menyadari itu semua.

" Y/n, kakak perlu bicara." kata Kak Felix saat aku sednag duduk di kantin

"Ada apa kak? Bicara aja disini. Festival? Nanti pulsek aja gimana kak? " kataku tak melihat Kak Felix

"Gak disini, sekarang. Ayo ikut kakak." kata Kak Felix. Aku pun mengekori dia sampai depan Lab IPA.

"Kenapa kamu ngehindarin kakak? Kakak ada salah sama kamu? Jawab kakak." kata Kak Felix

"Ga juga kak" kataku tanpa melihat Kak Felix

"Liat Kakak, Kakak ada salah sama kamu? Jujur, aneh. Kita jadi canggung sekarang. Mana Y/n yang suka nempelin kakak kemana²? Mana y/n yang suka spam chat kakak? Mana-"

"Kakak keganggu? Kakak gasuka? Yaudah aku ga akan ganggu lagi. " kataku sambil meninggalkan Kak Felix

"Kakak kangen. Kakak kangen sama kamu. Kenapa kamu ngehindarin kakak sebulan ini? Kenapa sikap kamu berubah ke kakak? Kakak ada salah apa sama kamu? " kata Kak Felix sambil sedikit berteriak

Seketika kamu berhenti, mendengar kata² Kak Felix yang membuat mu kanget.

"Atas dasar apa Kakak bilang itu? Kakak itu udah punya pacara, kakak udah punya Kak Eunbi. Ga seharusnya bilang gitu. Jangan mainin perasaan perempuan kak." kataku sambil melanjutkan jalan.

"Wait! What?! Ga salah denger? Hey, Eunbi sepupu kakak. Mana mungkin kakak pacaran sama sepupu kakak sendiri? Atau jangan² ? Ah kayanya perasaan kakak terbalaskan deh hahaha" kata Kak Felix sambil tertawa

"Bohong. Marga kalian beda." kataku sambil kembali jalan

"hey tunggu. Marga kita berbeda karna kita memang sepupu. Dia bukan kakak atau adikku. Kayanya emang bener deh perasaan kakak selama ini emang terbalaskan. Udah deh jadian aja yuk? Sama² punya perasaan, kenapa ga dijadiin aja sih?" kata Kak Felix sambiil membalikkan tubuhku. Ku lihat ucapannya yang tulus, dan ku lihat mata Kak Felix yang berbinar.

"Maksud kakak?" kataku tak percaya

"Kamu cerdas, kamu pinter gamungkin kalo ga ngerti. Masa Tangan kanan Pak Taeyong ga ngerti gitu aja sih? Debat tingkat provinsi aja bisa, problem solving aja bisa. Kakak udah suka dan jatuh cinta sama kamu pas kakak jadi pembimbing MPLS kamu. Sampe sekarang. Kenapa kakak pilih kamu diantara anggota komisi A yang lain. Kenapa kakak pilih kamu buat jadi pengawas setiap acara. Kenapa kakak selalu pilih kamu buat selalu ada nempel sama kakakk. Kata kata kakak tadi seharusnya bisa mewakili semua pertanyaan itu. Ya? Mau kan?" kata Kak Felix sambil tersenyum

Tak mau munafik, aku pun memberi anggukan denga cepat.

"Terima Kasih kak." kataku

"Jangan menghindar lagi ya?" kata Kak Felix

"Siap Paketu" kata ku sambil memberi hormat sambil bercanda.

END

Voment jangan lupa gengs.
Maaf kalo ga ngefeel atau malah gaje.
Typo bertebaran, maafkan.

StrayKids ~ ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang