Prolog

66 2 0
                                    

"Bajingan! Apa mau lo!" teriak Kania pada Khasefa di pinggir jembatan Waduk Darma. Khasefa yang kaget dengan pertanyaan membentak tersebut, mencoba menenangkan Kania sambil sesekali ia melirik kanan kiri untuk melihat situasi sekitarnya.

Ucapan kania dengan nada membentak tersebut bukan hanya membuat Khasefa kaget, tetapi ada beberapa orang di sekitar Waduk Darma yang tengah menikmati pemandangan atau bahkan sekedar nongkrong pun, langsung menatap ke arah mereka berdua. Seakan-akan mereka penasaran dengan apa yang tengah terjadi sehingga membuat seorang perempuan berteriak.

"Kania! Kamu gila ya? Ini umum loh. Kita jadi dilihat orang banyak karena kamu teriak, tadi." pekik Khasefa yang langsung tertunduk.

Mendengar ucapan Khasefa barusan, membuat Kania jadi terdiam lalu termenung, seakan-akan dia ingin menangis saja saat itu juga.

"Mau kamu apasih? Jangan buat aku tambah pusing deh." tanya Khasefa.
"Dan jangan kamu jawab dengan cara berteriak lagi, ya. Aku gak mau kalau kita sampe di hampiri oleh orang sekitar." lanjut Khasefa yang kini mengambil posisi untuk duduk.

Kania yang kesal dengan pernyataan Khasefa barusan, dengan sengaja langsung meninggalkan dirinya sendirian yang tengah terduduk di pinggir jembatan tanpa adanya basa basi terlebih dahulu.

Khasefa yang terlambat menyadari bahwa dirinya telah di tinggal sendirian oleh Kania, langsung berlari mengejar Kania yang tengah berjalan kembali menuju tempat tinggalnya yang tak jauh dari Waduk Darma.

Dengan cepat Khasefa langsung menghampiri Kania dan ia bertanya "kamu kenapa sih? Kok main pergi saja?" dan dengan wajah yang sudah berurai air mata Kania hanya menjawab "Aku mau putus!"

Jangan lupa vote dan komentarnya 😉

GLOOMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang