Wang Yibo tak bisa menahan senyum kala melihat seseorang yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan sengit dan ekspresi yang lucu.
Ketika ia akan balas menatap, pria yang sedang di make up itu akan mengalihkan pandangannya, dan ketika ia kembali fokus dan kembali merasakan tatapan yang mengarah kepadanya, ia akan berbalik untuk membalas. Dan hal itu akan terjadi beberapa kali.
Yah, pokoknya seribet itulah.
Namun yang membuat Wang Yibo gemas itu, kala dua sudut bibir Xiao Zhan melengkung ke bawah secara manis, dan ketika mereka bertemu pandang sepersekian detik, Xiao Zhan akan cepat memalingkan wajahnya dengan sinis. Sungguh, Wang Yibo tak bisa menahan kekehan akan tindakannya.
Sudah dua hari sejak ia sengaja menggoda pria itu dengan password wi-fi hotspotnya, yang malah berakhir seperti ini.
Tapi meski begitu, aktivitas akting mereka berjalan lancar walaupun masih ada beberapa kendala.
Wang Yibo sekarang sedang istirahat sambil membaca naskah, Xiao Zhan sendiri sudah mulai beraksi untuk bagiannya.
Dua adegan lagi dan itu akan menjadi bagiannya dengan Xiao Zhan.
Sambil beberapa kali melafalkan dialognya, dan memeragakan nadanya, Wang Yibo nampak fokus sampai ada seorang remaja menginstrupsi kegiatannya.
"Kak." Panggilnya sambil menyodorkan sebuah kertas kecil.
Wang Yibo nampak tak faham, sehingga remaja dengan kisaran usia sembilanbelasan itu segera menjelaskan.
"Kata Kakak yang disana," ia menunjuk Xiao Zhan yang melambaikan tangannya cengengesan dengan muka tak berdosanya, "kakak yang bayar pesanannya."
Remaja ini sering mangkal ditempat syuting sebagai penjaja makanan keliling, itu adalah kerja paruh waktu katanya. Wang Yibo cukup sering melihatnya. Sifatnya ramah dan tak merepotkan dengan semua aktor yang ada.
Kini ia mengalihkan perhatiannya, menatap tumpukan cemilan dan gorengan didepan meja Xiao Zhan, sedang pria yang ditatap hanya menaik-naikan alisnya berulang kali sambil tersenyum geli.
Hm, balas dendam rupanya.
Wang Yibo mendengus pelan, ia segera melihat kertas kecil yang disodorkan dan merogoh sakunya menyerahkan beberapa lembar uang pada remaja pengantar makanan itu.
"Eh, kakak ada uang pas enggak?" Ungkapnya sambil menghitung kembali.
"Enggak ada, ambil aja kembaliannya."
"Enggak mau ah ... Eh, tapi enggak ada kembaliannya." Sedihnya sambil merogoh sakunya yang hanya berisi uang besar.
"Ambil aja enggak papa."
"Enggak mau, eh atau kembaliannya makanan lagi aja? Kebetulan tadi ada enggak jadi beli."
Wang Yibo mengangguk acuh tak acuh sambil menunjuk kearah Xial Zhan, "kasih aja lagi ke dia."
Remaja itu tersenyum lebar sambil mengungkapkan terima kasih, ia segera kembali kearah kendaraannya untuk mengambil pesanan makanan tadi dan menyerahkannya kepada Xiao Zhan.
"Kakak, ini."
"Eh, apa ini?"
"Dari pacarnya tadi, tambahan."
"P-pacar?"
"Iya yang bayarin, itu." Ia mencoba mengingatkan dengan menunjuk Wang Yibo yang secara kebetulan melihat kearah mereka sambil tersenyum miring.
Secara berangsur-angsur, wajah Xiao Zhan memerah sampai telinga, ia berdiri, "Dia bukan pacarku!"
Seolah mengerti situasinya, remaja itu hanya tersenyum, "Tak apa ka, jangan malu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Distance (YiZhan)
FanfictionXiao Zhan yang kepoan itu, penasaran dengan novel asli 'mo dao zu shi'. Pasalnya, saat ingin meminjam novel tersebut, ia malah ditolak dengan alasan bahwa ada beberapa bacaan yang tak baik bagi jantung, jiwa, dan hatinya. Dengan rasa penasaran, ia a...