sān

4.4K 524 44
                                        

Xiao Zhan menghela nafas panjang. Ia selesai melakukan pemotretan dengan kostum nya dalam peran di drama the untamed.

Sekarang Wang Yibo yang tengah berpose di depan sana.

Sambil menyedot kotak susu yang di minumnya, Xiao Zhan memperhatikan Wang Yibo.

Dalam balutan jianxiu putih, sosok Wang Yibo begitu cocok dengan peran Lan WangJi. Mereka sama-sama pendiam dan dingin.

Tapi untuk Wang Yibo sendiri, ia tak sedingin itu untuk tak tersenyum. Dia cukup sering tersenyum kok, tapi kalo lagi diam dia mah enggak pernah senyum. Di kira orang gila kali nanti.

Mukanya yang selalu datar itu, sekali tersenyum langsung mengguncang dunia. Xiao Zhan salah satu korbannya.

Senyumnya manis gitu, kaya ada gula-gula nya. Xiao Zhan kan jadi diabetes.

Fitur wajah Wang Yibo begitu halus. Di suatu waktu, ia akan terlihat tampan dan manly. Di waktu lain, akan terlihat cute dan adorable.

Untuk seseorang yang memerankan posisi seme, Wang Yibo tak cukup pantas dengan usia dan ukurannya. Ia terlalu ramping dan muda.

Tapi, Xiao Zhan tak masalah kok sama berondong, atau daun muda!

Ish! Kok malah mikirin itu ...

"Kenapa? Bengong mulu ..."

Xiao Zhan tersentak dengan lucu nya. Ia spontan bergerak mundur dari kursinya dengan mata melotot.

Wang Yibo yang melihatnya, tertawa pelan. Pemeran Wei WuXian itu nampak lucu ketika terkejut.

"Datang-datang langsung ngagetin!" Protes Xiao Zhan dengan bibir mengerucut.

Wang Yibo tersenyum miring, "Siapa yang siang-siang begini bengong? Pas di sapa diam aja."

Xiao Zhan tak membalas. Ia malah kembali menyedot kotak susu nya dan bermain-main.

Melirik ke samping. Ia dapat melihat ketampanan Wang Yibo yang meningkat dalam jarak sedekat ini. Kulitnya lebih putih darinya, dan begitu bersih mulus.

Hidungnya ramping dan kecil. Bibirnya tipis dengan ukiran yang ideal. Matanya sipit dan kecil. Memiliki kontur wajah yang terbilang tirus.

Wang Yibo menoleh, "Kenapa liatin mulu? Baru nyadar aku ganteng ya?"

Xiao Zhan membrengut, "Iya ganteng, kan cowok."

Wang Yibo cuma tersenyum tipis sambil tertawa kecil. Ia kembali menatap lurus, ke arah pemain lain yang sedang di potret.

Xiao Zhan kini mengalihkan pemikirannya dengan membuka iphone nya. Ia menjelajahi beranda di akun weibo nya. Melihat sesuatu, ia menyenggol lengan Wang Yibo.

"Yibo ... Kau sangat pandai nge-dance ya?"

Tanpa menatap lawan bicaranya, ia menjawab, "Bisa di bilang begitu ... Aku sudah belajar menari dari kecil."

Mata Xiao Zhan kini berbinar, "Hei, bagaimana kalau kau mengajariku?"

Wang Yibo menoleh, "Mengajari apa? Dance?"

Xiao Zhan mengangguk semangat, "Tentu saja!"

Wang Yibo memandang pria itu dengan mata menyipit dan akis mengerut dalam. Ia memegang dagunya, memandang Xiao Zhan dari atas ke bawah.

Xiao Zhan itu tak dapat mengendalikan kakinya, untuk bersepeda saja dia tak bisa. Kalah dia sama anak esde.

"Aku ragu kau bisa." Ucap Wang Yibo dengan tatapan tak meyakinkan.

Xiao Zhan berseru kesal, "Kita bahkan belum memulai!"

Wang Yibo tertawa renyah, begitu merdu di telinga. Xiao Zhan jadinya kan malu sendiri, padahal enggak ada sesuatu yang memalukan.

"Baiklah, baiklah ..."

Wang Yibo berdiri dari tempatnya. Mundur beberapa langkah.

"Lihat dan perhatikan. Aku akan memulai dengan gerakan mudah."

Wang Yibo bergerak pelan, agar Xiao Zhan dapat menangkap tiap gerakannya. Kakinya bergerak lincah, teratur dan indah. Tangannya juga ikut bergerak kesana kemari dengan gerakan mempesona. Melakukan dance dengan masih menggunakan jianxiu putih, begitu susah.

Beberapa orang di studio memperhatikan keduanya, ada yang merekam video. Wang Yibo yang melakukan dance, dan Xiao Zhan yang melongo takjub.

Xiao Zhan menangkupkan kedua telapak tangannya. Matanya berbinar menatap sosok berjubah putih yang kini sudah menyelesaikan gerakannya dan berjalan kearahnya.

Keringat besar nampak di dahi putih Wang Yibo. Turun melewati pipi dan mengalir di lehernya yang jenjang.

Duh, sexy banget sih! Enggak kuat Xiao Zhan tuh lihatnya.

Wang Yibo menyeka keringatnya dengan sapu tangan. Jubah besar dan tebal, rambut panjang yang merepotkan, adalah suatu kombinasi terburuk jika ingin melakukan dance.

Ya, meski Wang Yibo tak pernah memikirkan untuk melakukannya dalam balutan seperti ini. Tapi karena Xiao Zhan memintanya, apa salahnya untuk menerima?

"Kau hebat, guru Wang! Gerakannya begitu rumit, aku bahkan sulit untuk menangkap tiap gerakan pastinya!" Seru Xiao Zhan dengan antusias. Kilauan bintang menyebar diantaranya.

"Berdiri dan coba kau peragakan. Cukup gerakan yang kau tangkap tadi."

Meski ragu dan tak yakin, Xiao Zhan melangkah agak jauh. Dia terlebih dahulu mengikat wig panjangnya.

Dia menggerakkan kaki, tangan, dan tubuhnya mengingat tiap gerakan Wang Yibo yang ditangkap indra penglihatannya.

Tapi yang ada, gerakan Xiao Zhan malah seperti orang gila yang enggak sengaja minum alkohol. Gerakannya kayak banci, dengan kedua lutut yang merapat. Ih, enggak banget tau.

Tentu saja, dengan semua itu, pantas saja Wang Yibo tertawa keras saat ini. Pria itu terbahak kencang sambil menunjuk Xiao Zhan. Bahu nya bergetar sambil memegang perutnya.

Beberapa orang mengabadikan tawaan Wang Yibo, dan muka sedih Xiao Zhan.

Xiao Zhan berkacak pinggang, "Oh, gitu ..."

Wajar saja jika gerakan Xiao Zhan kacau. Kemampuannya ada dalam tangannya. Ia dari kecil pandai menggambar dan bermain biola.

Tapi entah kenapa, Xiao Zhan menggigit pipi dalamnya. Menahan untuk menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Melihat Wang Yibo tertawa, kok ia jadi bahagia sendiri ya?

Xiao Zhan menggaruk pipinya. Ada ribuan bunga dalam dadanya. Jadi kebun.

Kok jadi gini sih?







TBC

Pernah liat di BTS the untamed, XZ ama YB manggil WY itu 'guru wang' itu sih terjemahannya. Pngn pake versi china gk tau ngomongnya apa.

Jumat, 23 agustus 2019

Distance (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang