56

38 2 0
                                    

Begitu kejamnya rindu.
Ia terus mendesak masuk merusak tameng" yg sudah ku bentuk.
Hei tuan, apa yg kau lakukan !
Lihatlah rindu ini merusakku, ia bekerja sama dengan rupamu yg selalu datang di mimpiku.
Kenapa aku tak bisa acuh sepertimu? Kenapa aku tak bisa berhenti peduli seperti dirimu ? Kenapa aku harus buta di saat banyak cahaya mencoba mencari celah untuk menerangi gelap yg sudah kau cipta?
Kenapa kita harus bersekat, di saat aku masih ingin terikat?
Kemana janji itu menguap ?
Kemana kata-kata manis itu bermuara?
Aku lelah tuan, tapi aku kehilangan pundak tempatku bersandar

Penikmat SepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang