tujuh belas

20 2 0
                                    

“Seperti sepasang sepatu, berdua namun tetap satu. Karena satu saja tidak akan berguna”

            Anaazahra asyifa            

         
               🍃🍃🍃🍃

Hari ini hari yang entahlah menurut ku sekarang aku sedang ada di situasi yang tidak bisa ku diskripsikan antar senang takut dan sedih entahlah rasanya aku tidak tau sekarang , jika kalian bertanya mengapa aku akan jawab bahwa hari ini adalah hari pertama ku menjadi seorang istri untuk dia lelaki yang tidak pernah sedikit pun ku kenal dan bahkan aku tidak tau sama sekali pribadinya iya setelah perencanaan akad kami pada hari di mana mas azi mengkhitbah ku keesokan harinya kami melaksanakan ijab kabul dan sekarang aku tengah menanti maa azi di kamar ku tentunya, aku tidak menyangka di usia ku yang masih belia akan menikah bahkan masih berstatus pelajar masya allah benar benar kuasa mu rabb apa pun itu pasti jauh lebih indah

" assalamualaikum "

Allah suara itu ..

Aku mendengar suara mas azi dan di susul oleh suara pintu di tutup seiring langkah mas azi mendekati ku kemudian dia langsung menaruh tangannya di atas ubun ubun ku sambil membaca doa aku pun hanya bisa menunduk dan mengamini setiap lantunan doa yang mas azi ucapkan setelah selesai dengan tangan gemetar aku mengambil tangan mas azi untuk mencium punggung tangannya kemudian dia duduk di samping ku

" ana..." ahh suaranya begitu lembut memanggil nama ku membuat aku semakin menunduk malu kalian pasti mengertikan bagaimana perasaan ku ini iya memang aku pernah berduaan dengan lelaki namun sekarang berbeda berada di kamar berdua membuat aku merasa canggung dia menarik dagu ku agar menongak dengan perlahan aku menongak hingga mata kami beradu dia mengulas senyum yang sangat manis kepada ku membuat aku kembali tertunduk " ndak sakit itu leher nunduk terus... Sekarang kita sudah sah ana... Jadi sepuasnya kamu boleh memandang saya " ucapnya dengan lembut sambil kembali mengangkat dagu ku tanpa ragu dia memeluk ku membuat tubuh ku menegang antara kaget dan senang... Hihi aku kan jatuh cinta sama dia jadi wajahkan aku senang di peluk sama orang yang aku cinta bahkan dia kini sudah sah menjadi suami ku dengan ragu aku membalas pelukan mas azi

" i love you " mas azi mencium kening ku lama membuat tubuh ku bergetar tak mampu lagi rasanya aku mengucapkan kata kata hanya air mata yang kini mewakilkan bahwa aku sangat bahagia ..

" terima kasih... Mas azi mau menerima ana yang masih labil ini... Terima kasih mas azi sudah mau mencintai wanita seperti ana ini " ucap ku sambil menenggelamkan wajah ku ke dada bidang yang kini membuat ku merasa nyaman bahkan rasanya aku tidak ingin melepaskan pelukan ku ini

" ssstt ... Jangan bilang gitu sayang... Kamu itu wanita sempurna bagi mas jadi jangan pernah berfikir kamu itu bukan wanita baik.. " ucapnya sambil mempererat pelukannya aku kembali terkejut bukan karena perkataan mas azi namun karena panggilannya itu loh... Ahh dia tadi manggil aku apa aku nggak salah dengerkan...  " ya sudah ayo kita dua rakaat dulu... Hari ini kan minggu yah.. Dan ini baru jam 11 siang gimana kita pacaran dulu setelah ini " usul mas azi aku pun hanya mampu tersenyum manis lalu mengangguk lagi lagi dia memeluk ku masya allah ya rabb dia begitu manis.... Aku telah salah menyangka bahwa dia akan menjadi manusia dingin... Aku pun segera mengambil wudhu setelah mas azi selesai membersihkan diri , hati ku bergetar setiap mendengar lantunan setiap ayat yang keluar dari mulutnya masya allah aku tidak menyangka suami ku bersuara merdu begitu

" ya sudah mas ana siap siap dulu " ucap ku setelah selesai sholat sunnah pengantin kami berdua pun segera keluar kamar di sambut dengan senyuman manis dari nadira dan ahhh kak rahman aku memasang wajah datar ku ketika berhadapan dengan kak rahman namun sebaliknya aku akan tersenyum ceria ketika menatap nadira

" selamat ana... Ahh kamu duluan deh " ucapnya dengan kekehan aku pun hanya tertawa sedangkan mas azi dia hanya memasang wajah datarnya ahh kumat lagi ini...

" terima kasih dira... Aku mau pergi dulu sama mas azi " ucap ku lalu mas azi langsung menggandeng tangan ku menuju luar membuat ku sempat kaget namun aku segera meluncurkan senyum manis ku entah mengapa hati ku terasa hangat dengan perlakuan mas azi yang begitu manis ini..

" kita mau kemana mas " tanya ku kalian tau lah aku orangnya kek gimana nggak bisa diem.. Hihi

" liat aja nanti sayang " ucap mas azi sambil mengacak rambut ku yang tertutup hijab ini membuat ku mengerucut kesal sedangkan mas azi dia tersenyum melihat tingkah konyol ku itu.. " ana... Hey tolong itu bibir jangan kayak gitu " ucap azi sambil terkekeh membuat ku semakin kesal

" kenapa emang... Ana jelek kayak gini... Siapa suruh mas mau nikahin cewek jelek kayak ana " ucap ku kesal membuat mas azi semakin lepas tertawa mendengar perkataan ku

" iya ya kenapa saya mau nikah sama kamu... Udah jelek cerewet pula " ucapnya dengan kesal aku memukul lengan mas azi kuat hingga dia meringis namun aku tidak perduli aku masih memasang wajah sangar ku sementara mas azi masih setia senyum senyum sendiri kek orang setres... Tak lama mobil kami pun berhenti di sebuah taman yang indah jauh dari keramain dan berisiknya lalu lalang kendaraan

" ayo tuan putri kita turun " mas ali membukakan ku pintu dia mengambil tangan ku untuk menuntun ku turun allah romantis sekali suami ku ini.... Namun kalian tau aku masig ngambek terus saja aku menampilkan muka datar ku namun mas azi malah tersenyum menjengkelkan bukan...  Dia menggandeng tangan ku dengan lembut di sini begitu banyak muda mudi entah suami istri atau pun masih pacaran aku tidak tau mas azi menyuruh ku duduk di salah satu kursi taman yang penuh dengan bunga bunga di sampingnya membuat ku tak hentinya memandang takjub taman yang luar biasa indah itu

" gimana sayang " tanya mas azi aku ingin menjawab dengan senyuman sangat indah namun kan aku masih ngambek jadi aku hanya menjawab sekenanya saja

" iya " jawab ku membuat mas azi tersenyum lagi ahh senyuman itu rasanya aku ingin sekali memandangnya sampai aku puas namun karena gengsi aku hanya menunduk

" udahan dong marahnya sayang .. Ndak asyik dong pacaran kita kalo kamu ngambek kayak gitu " ucapnya aku pun hanya diam kemudian dia mendekat lalu mengangkat dagu ku hingga aku menongak menatap wajah tampannya yang di hiasi senyuman itu membuat ku mau tidak mau ya ikut tersenyum hihi aku mana tahan di goda terus... Hahaha hingga satu kecupan singkat mendarat di bibir ku kemudian dia memeluk ku erat membuat aku tersenyum

Masya allah indahnya pacaran setelah menikah ...

🌹🌹🌹

Jangan lupa vote dan komen

Maaf baru update .. Soalnya lagi susah nyari mood.... Nulis di saat hamil muda kek gini susah... Jadi sorry telat terus...semoga kalian masih nunggu ini cerita... Hihi😅

isyarat hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang